Reporter : Dhimas Saputra
Trenggalek - Dinas Perhubungan Komusikasi Dan Informasi (Dishubkominfo) Trenggalek akan melakukan pemantauan tarif angkutan lebaran selam arus mudik dan balik.
Kepala Dishubkominfo Trenggalek ,Ulang Setyadi mengatakan, pemantauan tarif lebaran ini akan dilakukan sampai H+7 lebaran. Apabila ada awak angkutan lebaran sampai melakukan pelanghgaran dengan menaikan tarif diatas batas yanmg ditentukan maka pihaknya akan memberikan sangsi.
"Yang jelas kami akan berikan sangsi apabila melanggar" kata Ulang
menurutnya sangsi yang ditberikan berfariasi tergantung bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh awak angkutan. Namun demikina ia hanya bisa memberikan sangsi penilangan kepada awak bus yang terbukti melakukan pelanggaran tarif angutan yang melebihi batas yang ditetapkan .Ia beralasan kewenangan penindakan terhadap bus antar kota dalam propinsi (AKDP) berada di Dinas Perhubungan Jawa timur.
"kalau yang bisa kita tindak untuk yang disini ya angkutan pedesaan saja , karena itu yang memberikan ijin dari Trenggalek" katanya.
Sedangkan untuk tarif yang di berlakukan untuk angkutan AKDP saat ini adalah tarif batas atas dan batas bawah sesuai dengan keputusan gubernur Jawa Timur.
"sekarang itu tidak ada tuslah, yang ada tarif batas atas dan batas bawah, nah kalau musim mudik seperti ini yang diberlakukan pasti tarif batas atas" imbuh Ulang.
Sementara itu ,salah satu awak angkutan lebaran yang enggan disebutkan namanya mengaku ,saat ini tarif yang dikenakan kepada penumpang untuk tujuan Panggul mencapai Rp 25 ribu dari tarif sebelumnya Rp 15 ribu per penumpang.
Ia mengaku kenaikan tarif hingga 66 persen tersebut masih dalam batas kewajaran ,karena angkutannya hanya terisi penuh saat menuju ke kecamatan Panggul, sedangkan untuk arus sebaliknya sepi penumpang.
"kalau yang ramai itu hanya yang menuju panggul saja, untuk yang ke kota selalu sepi.katanya.
Selain itu , pengemudi asli panggul ini mengaku , pihak pengelola anguktan juga menaikan setoran untuk setiap armadanya hingga mencapai 100 persen lebih.
"biasanya setoranya Rp 200 ribu ,sekarang menjadi 500 ribu per hari, belum lagi kita disini juga sampai nginep untuk nunggu antrian dengan angkutan lain" ucapnya.(dim)
0 komentar:
Posting Komentar