KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Rabu, 26 Desember 2012

Berjumpa Penyu di Taman Kili Kili

Trenggalek 26/ 12 (ADS FM) - Konservasi penyu Taman Kili Kili di desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek menawarkan suasana liburan yang berbeda dari biasanya. Kalau liburan ke pantai cuma untuk berenang atau berjemur di pasir putih. Nah, di sini selain ada pantai dengan pemandangan indah, anda bisa belajar banyak tentang penyu atau yang biasa disebut tukik. Apalagi saat liburan sekolah sekolah seperti saat ini, sekalian bisa memperkenalkan kepada anak-anak untuk tahu dan nantinya peduli untuk menjaga kelestarian populasi penyu yang semakin habis.

Sebenarnya masyarakat  sekitar sudah mengetahui  sejak lama adanya penyu yang bertelur di pantai tersebut. Tetapi karena kurangnya pemahaman, mereka menjual telur-telur penyu yang ditemukan atau dikonsumsi sendiri.
Yang mengejutkan ternyata enam dari tujuh spesies penyu di dunia, ada di perairan Indonesia. Namun, populasi enam spesies penyu laut tercantum sebagai yang rentan, terancam, atau sangat terancam menurut IUCN Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies Yang Terancam Menurut IUCN). Ancaman utama yang dihadapi oleh penyu laut mencakup hancurnya habitat dan tempat bersarang, penangkapan, perdagangan ilegal dan eksploitasi yang membahayakan lingkungan (www.desawonocoyo.com).

Walaupun masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya, petugas penjaga disana siap memberikan informasi apa saja tentang penyu. Sangat mudah untuk menuju Taman Kili-Kili, karena lokasinya satu arah menuju Pantai Pelang yang beberapa waktu lalu juga mendapatkan penghargaan "Anugerah Wisata Nusantara Jawa Timur 2012". Jadi ketika anda mengunjungi pantai Pelang bisa sekalian mampir ke Taman Kili-Kili. 










 

Rabu, 17 Oktober 2012

Pedasnya Sego Gegok Bikin Ketagihan


Trenggalek 17/10 (ADS FM) - Menikmati liburan  ke suatu daerah, belum lengkap sih rasanya kalau tidak mencicipi makanan khas setempat. Kalau Yogjakarta punya nasi gudeg, Surabaya dikenal dengan rujak cingurnya atau Madiun dengan pecelnya. Nah, kalau anda mampir ke kabupaten Trenggalek, Jawa Timur jangan sampai kelewatan menikmati sego atau bahasa Indonesianya nasi “Gegok”. Makanan sangat sederhana yang dibuat dari nasi karon, ditambah sambal ikan teri, dibungkus dengan daun pisang dan kemudian dikukus ini cocok sekali lho untuk anda yang suka dengan rasa pedas. Tapi hati-hati ya, bagi yang punya masalah dengan lambung. Sego gegok lebih cocok dimakan saat masih panas, mulut rasanya sampai seperti terbakar saat mencicipi sedikit saja sego gegok ini. Nggak percaya, coba sendiri aja deh!!
Memang sekarang ini sudah banyak  warung berdiri yang menjual sego gegok, tetapi untuk yang asli cuma ada di desa Sumurup, Bendungan. Sebuah desa yang berada di sebelah utara pusat kota Trenggalek. Namanya warung sego gegok “BU GASUN”. Nggak susah kok mencarinya, karena letak warung ini di pinggiran jalan yang menghubungkan antara Trenggalek dengan kecamatan Bendungan. Kalau dari alun-alun kota, jaraknya kurang lebih  enam kilometer lah ke arah utara, atau kira-kira dua puluh menit untuk sampai kesana. Pemandangan dan udaranya masih sangat alami, khas pedesaan lah, jadi menikmati sego gegok terasa  lebih “mak nyus”. Minumnya juga tinggal pilih, mau yang hangat atau yang dingin, sesuai selera anda deh.
Bu Gasun si pemilik warung tersebut mengaku kalau di hari biasa ,  dalam sehari saja untuk membuat sego gegok rata-rata memerlukan beras sampai 25 kilogram, cabe  dan ikan tengiri 3 kilogram untuk membuat sambal. Bahkan bisa lebih kalau pas hari Minggu atau hari libur. Pelanggan warung  ternyata tidak hanya berasal dari Trenggalek saja, tetapi banyak yang datang dari luar kota seperti Tulungagung atau Ponorogo. Mereka cukup penasaran, apalagi setelah beberapa waktu yang  lalu, salah satu televisi nasional pernah meliput keberadaan sego gegok di warung ini. Untuk menikmatinya pun anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam lho, karena harganya pun cukup ekonomis, cuma seribu rupiah per satu bungkusnya. Wow..! keren kan?
Ardi salah satu warga setempat, mengaku sering membeli sego gegok di warung bu Gasun. Ia beralasan makanan ini harganya yang sangat murah, sesuai dengan kantong pelajar gitu. Biasanya ia dan teman-temannya datang rame-rame pada sore hari setelah pulang sekolah.
Beda lagi dengan pak Rudi, pembeli yang berasal dari tetangga kabupaten yaitu Tulungagung. Bersama keluarganya pak Rudi mengaku masih baru sekali mampir ke warung sego gegok bu Gasun. “Pengin nyoba aja sih, soalnya kita kan juga suka dengan makanan pedas, nanti juga mau borong untuk oleh-oleh”, katanya sambil tertawa.
Nah, anda jadi penasaran kan dengan kuliner sego “GEGOK” , makanya kalau anda pas berkunjung atau berlibur ke Trenggalek, Jawa Timur jangan sampai lupa untuk mencicipi kuliner murah meriah ini. Dijamin deh, anda akan ketagihan..!!

"KONANG", Pantai Cantik Yang Terabaikan

Daerah kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang berada di pesisir selatan pulau Jawa dikenal memiliki  banyak tempat wisata pantai yang cukup terkenal misalnya, Pantai Prigi, Pantai Damas, Pantai  Pasir Putih Karanggongso yang semuanya berada wilayah kecamatan Watulimo. Namun sayang masih ada tempat-tempat lain yang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah  semisal pantai Konang yang berada di wilayah kecamatan Panggul. Berjarak kurang lebih 50 KM dari pusat kota, perjalanan kesana membutuhkan waktu tiga jam jika dengan  menggunakan angkutan umum sejenis ELF atau Colt .  Hal tersebut selain karena akses kesana berupa daerah pegunungan dengan jalan yang berkelok-kelok, dibeberapa titik seperti  di kecamatan Dongko kondisi badan jalan juga mengalami rusak berat. Anda yang berasal dari luar kota harus lebih ekstra hati-hati jika belum memahami medan yang ingin dilewati.
Selain permasalahan jalan menuju pantai Konang yang sering menjadi kendala, pengunjung sering mengeluhkan fasilitas yang sangat minim. Mulai air bersih kamar mandi,  WC umum atau tempat berteduh di sekitar pantai belum sepenuhnya memadai.  Kebersihan pantai ini juga masih belum dikelola secara maksimal, makanya pengunjung sering dibuat tak nyaman dengan banyaknya sampah laut.
Riski, salah satu warga setempat yang sering berkunjung ke pantai Konang menyayangkan akan kebersihan di tempat wisata ini, padahal jika digarap dengan serius, ongkos masuk pantai ini bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selanjutnya pantai Konang  bisa berubah menjadi wisata andalan lainnya di kabupaten Trenggalek.
Memang untuk saat ini nama pantai Konang belum setenar pantai Pelang, yang juga berada di kecamatan Panggul, namun hamparan pasir pantai  memanjang  ditambah dengan keindahan ombak khas laut selatan, pantai Konang bisa dijadikan  salah satu alternatif tujuan liburan anda di akhir pekan. Yang menarik untuk masuk ke lokasi pantai Konang tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Maka jangan heran jika masyarakat sekitar atau pengunjung dari luar daerah banyak  berkunjung saat  hari Minggu atau momen-momen tertentu misalnya tahun baru dan libur lebaran. Biasanya pada perayaan tersebut akan digelar pertunjukan-pertunjukan yang menghibur masyarakat seperti musik dangdut dan jaranan yaitu kesenian tradisional asal kabupaten Trenggalek. Untuk oleh-oleh, sekaliyan  anda bisa memborong berbagai macam ikan, hasil tangkapan langsung dari para nelayan dengan harga sangat murah.

Senin, 08 Oktober 2012

LESTARIKAN SENI JAWA ALA PAMOR

Ada yang beda di program acara Pasar Humor (PAMOR) mulai hari Minggu kemarin, “Karaoke Campursari Live lewat telepon”. Tujuannya selain untuk hiburan, juga mewadahi pendengar radio yang memiliki bakat dalam bernyanyi lho. Sesi karaoke di program acara yang digelar setiap hari Mingggu itu, ternyata langsung dapat sambutan yang bagus dari pendengar, terbukti dalam durasi siaran 3 jam banyak dari mereka yang tertarik untuk berkaraoke. Kabag Siar Dewi Bahri bilang, untuk yang ingin berkaraoke, mulai jam 12 siang pendengar radio di Trenggalek dan sekitarnya bisa dengar acara PAMOR yang akan ditemani penyiar kocak Minah atau  Mijah di  94,8 FM.Kita tunggu ya........

Rabu, 20 Juni 2012

PULUHAN DESA DI TRENGGALEK RAWAN KEKERINGAN


Trenggalek 20/6 (ADSFM) - Sekretaris Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Suprapto, menyatakan, sedikitnya 35 desa di wilayahnya masuk dalam kawasan rawan bencana kekeringan.

"Dari hasil pemetaan yang kami lakukan, 35 desa itu tersebar di 12 kecamatan dengan wilayah terparah berada di kawasan pegunungan, seperti Suruh, Panggul dan Dongko," katanya di Trenggalek, Rabu.

Menurutnya, penetapan kawasan rawan kekeringan itu dilakukan setelah petugas BPBD Trenggalek melakukan pengamatan di beberapa desa selama beberapa tahun terakhir.

"Tahun lalu wilayah yang sangat parah atau masuk kategori kering kritis itu di antaranya adalah Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, kemudian seluruh desa di Kecamatan Panggul dan Desa Petung, Kecamatan Dongko," ungkapnya.

Suprapto menambahkan , di lokasi yang mengalami kering kritis tersebut, warga setempat harus menempuh perjalanan lebih dari tiga kilometer untuk mendapatkan air bersih.

Sebagai langkah awal untuk mengantisipasi krisis air di Trenggalek, BPBD mulai berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur dan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB).

"Langkahnya seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni kami mengajukan bantuan untuk droping air bersih. Selain itu kami juga mengajukan bantuan perpipaan, tujuannya agar bisa membantu warga untuk mengambil air" ucapnya.

Lebih lanjut Prapto menjelaskan, selain menyiapkan sarana dan prasarana, pihaknya juga menyediakan dana siap pakai ("on call") apabila sewaktu-waktu terjadi darurat krisis air bersih.

Meski menyebut ada 35 daerah yang potensi terdampak bencana kekeringan selama musim kemarau, Suprapto mengaku pihaknya sejauh ini belum menerima laporan terjadinya krisis air dari desa-desa tersebut.

"Kalau harapannya jangan sampai terjadi kekurangan air, namun demikian apabila hal itu terjadi, kami BPBD maupun Pemkab Trenggalek telah siap untuk melakukan penanganan," katanya.

Jumat, 01 Juni 2012

RATUSAN HEKTER TANAMAN PADI DI TRENGGALEK RUSAK

Trenggalek, 1/6 (ADSFM) - Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur rusak dan mengalami gangguan pertumbuhan.

"Tanaman padi yang usianya masih 10 hingga 30 hari ini tiba-tiba menguning atau petani disini sering menyebutnya ngleles, kalau sudah seperti itu padi tidak mau tumbuh lagi," kata salah satu petani di desa Ngadirenggo, Nurhadi, Jumat.

Kerusakan tanaman padi tersebut paling parah terjadi di Desa Ngadirenggo kecamatan pogalan, dengan luas area lebih dari 200 hektare.

Ia mengaku, beberapa petani di desanya telah langkah penanggulangan melakukan penyemrpotan beberapa jenis obat-obatan pertanian, namun tanaman padi tersebut justru semakin menguning dan mati.

"Sampai sekarang kami belum tahu apa yang menjadi penyebabnya, karena kalau dilihat dari pola tanam sudah cukup bagus, padi disini ini hanya dua kali masa tanam setelah diganti dengan kedelai," katanya.

Untuk memperbaiki kerusakan tanaman penghasil beras tersebut para petani terpaksa melakukan penanaman ulang dengan sistim tambal sulam. Namun hal itu hanya terbatas pada padi berusia kurang dari satu bulan, sedangakan untuk padi diatas satu bulan petani setempat mengaku kesulitan mencari bibit pengganti.

"Milik saya ini sudah tiga kali tambal sulam dan kalau dilihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya kemungkinan besar kawasan yang rusak seperti ini akan terus meluas," kata petani lain, Sumirah.

Wanita paruh baya ini menjelaskan, rusaknya tanaman padi tersebut dipastikan akan berpengaruh pada hasil panen yang didapat, bahkan ia memperkiraan penyusutan hasil panen musim ini bisa mencapai 50 persen.

"Kalau sudah begini kami harus siap-siap merugi, bayangkan saja untuk biaya tanam sudah berapa, belum lagi pengolahan lahan, kemudian obat-obatan," imbuhnya memelas.

Ia berharap pemerintah setempat melalui dinas pertanian melakukaan penelitian diwilayahnya serta mencarikan solusi agar para petani tidak mengalami kerugian terus menerus.

"Tahun sebelumnya pernah mengalami masalah yang sama kemudian (dinas) pertanian memberikan bantuan berupa pupuk cair, namun ternyata tidak mempan," ujarnya.

Selasa, 22 Mei 2012

LPSE KABUPATEN TRENGGALEK MACET AKIBAT BOM DATA


Trenggalek, 22/5 (ADSFM) - Kepala UPT Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Heru Dwi Susanto menduga macetnya sistem lelang elektronik yang dipimpinya akibat dari bom data yang dikirimkan oleh pihak tertentu.

"Hal ini sesuai dengan analisa sementara dari pihak Telkom selaku provider, jadi dari penelusuran itu diketahui ada orang-orang tertentu yang sengaja mengirimkan (mengunggah) paket data dalam jumlah besar hingga berlipat-lipat dari bandwidth yang dimiliki LPSE," katanya, Selasa.

Menurutnya, paket data yang diunggah untuk memacetkan jaringan LPSE Trenggalek tersebut diperkirakan mencapai delapan Gigabite, sedangkan bandwidth yang dimiliki hanya dua megabite.

lanjut dia, dalam kondisi normal sistem lelang elektronik tersebut mampu menerima kiriman seribu paket data lelang dari peserta tender.

Heru menjelaskan, pengiriman bom data tersebut dilakukan pada tanggal 15 Mei sekira pukul 14.00 WIB, yang bertepatan dengan batas akhir pendaftaran proyek bernilai besar.

"Data itu diunggah secara kontinyu, sehingga jaringan LPSE macet total dan tidak bisa diakses, bahkan panitia lelang saja kesulitan untuk mengunduh" katanya, saat ditemui di kantor LPSE.

Ia menambahkan, pihak Telkom saat ini telah mengetahui titik mana saja yang mengirimkan dokumen dalam jumlah besar itu, hanya saja manajemen BUMN tersebut enggan memberitahu apabila tidak diminta secara resmi oleh pihak yang berwajib.

"Makanya saat ini kami masih koordinasi apakah dengan pimpinan, tentang perlu tidaknya melaporkan kasus tersebut ke kepolisian," ujarnya.

Kepala UPT LPSE ini merilis, sejak pertama kali dioperasikan, situs lelang berbasis internet milik Pemkab Trenggalek tersebut telah dua kali mengalami gangguan teknis, yakni pada tanggal tujuh (7) dan 15 Mei.

"Untuk yang pertama itu akibat dari kabel fiber optic (FO) yang menuju server LPSE dipotong dan kemungkinan hal ini dilakukan secara sengaja, karena dilihat dari hasil pemotongannya sangat rapi, kemudian muncul lagi gangguan kedua berupa bom data itu" imbuhnya.

Untuk menghindari kejadian serupa, Bupati Trenggalek, Mulyadi memerintahkan pihak LPSE untuk memindahkan server ke kantor sekretariat daerah dan mematikan sementara sistem 'online' tersebut menunggu hingga analisa PT Telkom selesai dilakukan.

"Rencananya hari ini hasil analisa resmi dari Telkom akan dikirimkan, sekaligus akan memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Perlu kami tegaskan, permasalahan ini terjadi pada jaringan, bukan pada sistem (server)" kata Heru.

Sementara itu ketua Komisi III DPRD Trenggalek, Guswanto, meminta pihak LPSE untuk meningkatkan pengamanan pada sistem maupun lokasi penyimpanan server lelang, sehingga kasus serupa tidak terulang lagi.

"Jangan sampai hasil lelang tidak mencapai 45 persen seperti yang diamanahkan oleh Undang-undang gara-gara sistem yang tidak siap," katanya.

Selasa, 24 April 2012

BUPATI TRENGGALEK RELAKAN KEPALA DISHUB MUNDUR

Trenggalek, 24/4 (ADSFM) - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mulyadi Wiryono tidak mempermasalahkan pengunduran diri kepala dinas perhubungan komunikasi dan informatika,Ulang Setyadi dari jabatannya.

"Ya kalau mengundurkan diri diganti begitu saja, itu kan hak masing-masing individu, yang mau kan masih banyak," kata Mulyadi, saat ditemui ADSFM usai meninjau ujian nasional di SMPN I Kampak, Selasa.

Ia mengaku surat pengunduran duri Ulang Setyadi dari jabatan kepala dinas telah diterimanya sejak dua minggu yang lalu dan saat ini masih dalam proses.

"Yang jelas saat ini kami sedang menindaklanjuti pengajuan itu, mengenai penggantinya ditunggu sajalah nanti pasti akan diketahui," ujarnya.

Sementara itu terkait polemik perubahan jalur (trayek) MPU dan Bus yang alasan pengunduran diri Ulang, bupati mengaku sudah terselesaikan dengan baik, ia mengklaim saat ini jalur angkutan umum tersebut berjalan dengan normal.

"Sekarang kan sudah bagus, ya dibiarkan saja, masyarakat sudah menerima dan MPU juga tidak protes, jadi tidak perlu dirubah lagi," ujarnya.

Lebih lanjut mantan Penjabat Walikota Mojokerto ini menegaskan, pihaknya tidak serta merta dalam memutuskan perubahan jalur tersebut karena menyangkut masyarakat banyak.

"Untuk memutuskan itu harus menampung semua aspirasi dulu, jangan sampai yang satu bisa kenyang yang lainnya kelaparan, itu kan tidak adil," katanya beralasan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek, Ulang Setyadi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya karena merasa gagal dalam melaksankan perintah bupati untuk melakukan perubahan jaalur MPU dan Bus.

Disisi lain Ulang kecewa karena bupati tidak segera merespon/menindaklanjuti usulan dari mayoritas pelaku tranasportasi umum di wilayah Trenggalek yaang menghendaki uji coba jalur pertama.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN TRENGGALEK MUNDUR

Trenggalek, 24/4 (ADSFM) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Ulang Setyadi mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa gagal melaksanakan tugas.

"Saya mengajukan surat pengunduran diri ke pak bupati hari kamis sekitar dua minggu yang lalu, intinya saya minta dipindahkan kebagian lain untuk diganti oleh orang yang lebih kompeten," katanya, Selasa.

Ia menjelaskan, pengunduran diri dari jabatan kepala dinas tersebut dilatarbelakangi oleh polemik rencana pemindahan jalur(trayek) MPU dan Bus di wilayah Trenggalek yang hinga kini tidak kunjung terselesaikan.

"Uji coba jalur itu adalah perintah pak bupati kami laksanakan dengan uji coba pertama, namun kemudian muncul demonstrasi pro dan kontra, hingga diuji coba lagi untuk yang kedua yang ketiga, padahal saat itu sudah saya sampaikan berbahaya tapi tetap dipaksakan," ujarnya.

Ulang menilai dari beberapa kali uji coba jalur tersebut, sejumlah usulan dari awak MPU dan Bus tidak mendapatkan respon positif dari Bupati Trenggalek, Mulyadi WR.

Puncaknya terjadi sekitar satu bulan yaang lalu, saat itu dinas perhubungan mengadakan pertemuan dengan sejumlah awak MPU dan Bus, mayoritas pelaku transportasi umum tersebut mengusulkan agar bupati Trenggalek menetapkan uji coba jalur pertama sebagai trayek resmi.

"Kenyataanya setelah kami ajukan ke pak bupati sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya," ucapnya.

Menurutnya, sebagai staf bupati yang mendapatkan mandat tersebut memu melaksanaan tugas dengan baik dan tuntas, namun kenyataanya hingga kini belum terselesaikan, sehingga ia mengakui itu sebuah kegagalan.

"Disisi lain, kepala dinas perhubungan itu adalah pembina masyarakat transportasi daerah, pada saat keinginan warga transportasi tidak bisa saya fasilitasi dan tidak mendapatkan respon, itu kan juga sebuah kegagalan. Kalau saya sudah gagal di dua sisi, kenapa harus dilanjutkan" imbuhnya.

Pria yang juga pemilik panti asuhan ini khawatir apabila uji coba jalur yang sekarang tetap dilaksanakan akan terjadi benturan fisik antara awak MPU dengan petugas dinas perhubungan,

"Karena mereka (MPU) tidak ada yang mau melaksanakan uji coba itu, bahkan mereka cenderung nekat, ini kan bahaya," katanya.

Ia mengaku hingga kini belum mendapatkan balasan dari Bupati Trenggalek mengenai pengajuan pengunduran diri dari kepala dinas perhubungan tersebut.

Senin, 16 April 2012

UJIAN DI RUTAN, SEORANG PELAJAR DI JAGA LIMA PENGAWAS

Trenggalek, 16/4(ADSFM) - Lima orang pengawas dikerahkan untuk menjaga seorang tahanan yang menjadi peserta ujian nasional (UN) tingkat SMA di Rumah Tahanan (Rutan) Trenggalek.

Dari pantauan ADSFM, pelajar yang berinisial BAP (18) tersebut mengerjakan soal-soal ujian di aula rutan dengan tidak berseragam dan hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans,

"Dia dari SMA Muhammadiyah Watulimo, ia harus menjalani ujian nasional di rutan karena terjerat Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 yakni pengedarkan obat-obatan terlarang," kata Kasi Pelayanan Tahanan Rumah Tahanan Trenggalek, Adi Santosa, Senin.

Ia menjelaskan lima pengawas yang diterjunkan untk menjaga pelajart tersebut terdiri dari dua guru pengawas, dua anggota polisi dan seorang pendamping dari SMK Muhammadiyan Watulimo.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Adi ini mengatakan, pemberian ijin penggunakaan Rutan Trenggalek sebagai lokasi UN, tidak lain untuk memberikan kesempatan agar pelajar tersebut bisa megikuti ujiaan seperti siswa lainnya.

"Sabtu kemarin lusa kami mendapat surat dari sekolah asal BAP, dengan pertimbangan kemanusiaan serta pemenuhan hak-hak dia sebagai warga negara akhirnya kami ijinkan," ujarnya.

Pihak rutan juga memberikan waktu seluas-luasnya kepada BAP untuk melakukan persiapan dengan belajar didalam sel tahanan.

Sementara itu Kepala SMA Muhammadiyah Watulimo, Purwanto Hadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan kepada siswa yang tejerat kasus hukum itu, dengan memberikan materi tambahan di dalam rumah tahanan.

"kami sudah berkoordinasi dengan pihak rutan dan mendapat sambutan yang baik, sehingga kami yakin yang bersangkutan sudah siap mengikuti ujian nasional," katanya kepada wartawan di rutan.

Sementara itu, dikonfirmamsi terpisah kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto, menyatakan seluruh siswa yang sudah terdaftar sebagai peserta ujian nasional maka berhak untuk mengikuti.

"Prosedurnya sama, termasuk dipantau oleh guru pegawas serta dari pihak kepolisian, waktu pelaksanaannya juga sama, sehingga tidak ada pembedaan dengan peserta yang lainnya," katanya.

Kusprigianto mengklaim pelaksanaan ujian hari pertama berjalan dengan lancar dan tidak ada hal-hal yang menghambat termasuk kekurangan naskah maupun LJK.

"Alhamdulillah, dari sidak di SMK I, SMA I dan SMA 2 Trenggalek semuanya berjalan dengan tertib dan lancar, semoga hingga ahari terakgir nanti juga demikian," harapnya.

Jumat, 13 April 2012

DISDIK TRENGGALEK DISTRIBUSIKAN NASKAH UJIAN NASONAL

Trenggalek, 13/4 (ADSFM) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur, Jumat siang mulai mendistribusikan ribuan naskah ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK ke 13 Polsek jajaran.

"Kecuali kecamatan Trenggalek, seluruh naskahnya akan disimpan dimasing-masing polsek sampai hari H pelaksanaan ujian, sedangkan untuk wilayah kota tetap disimpan di polres," kata kabid Pendidian Menengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek, Anwarudin, Jumat.

Menurutnya, naskah yang didistribusikan tersebut sebanyak 88 kardusyakni 55 kardus untuk SMA dan MA dan 33 karus untuk sekolah kejuruan (SMK).

Masing-masing kardus terdiri dari naskah ujian, lembar jawaban komputer (LJK), denah ruangan, serta pakta integritas kejujuran ujian nasional.

"Jadi satu paket (kardus) ini sudah lengkap dan nanti untuk pakta integritas kejujuran ini harus ditandatangani oleh pengawas sebagai bentuk komitmen untuk penyelenggaraan ujian nasional yang jujur dan bebas dari kecurangan," ujarnya.

Lebih lanjut mantan kasi kurikulum ini menjelaskan, distribusi naskah ujian nasional ke seluruh polsek tersebut dilakukan agar proses pengambilan soal pada saat pelaksanaan ujian berjalan lebih lancar.

"Nanti teknisnya, soal-soal ini akan didistribusikan lagi ke masing-masing sekolah penyelenggara pada hari H pelaksanaan ujian, mulai tanggal 16 sampai dengan 19 April sesuai mata pelajaran yang di ujikan, jadi mengambilnya cukup di polsek" kata Anwaruddin menjelaskan.

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Trenggalek, AKP M Yasir mengatakan, untuk membantu serta mengamankan proses pendistribusian naskah ujian, pihaknya menerjunkan 200 anggota polisi.

"Anggota kami tugaskan untuk mengawal naskah mulai dari polres sampai dengan polsek dan nanti untuk pengamanan di polsek akan dijaga selama 24 jam penuh," katanya.

Sedangkan pada saat pelaksanaan ujian, kepolsian Trenggalek akan menerjunkan 400 anggotanya, yang disebar ke masing-masing sekolah penyelenggara.

"Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan, setiap sekolah akan kami siagakan dua personl kepolisian, hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk mencegah terjadinya kecurangan," imbuh pris ayang akrab disapa Yasir ini.

Sesuai data di Dinas Pendidikan dan Kebudayan Trenggalek, pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/MA/SMK tahun 2012 akan diikuti oleh 5817 peserta, dengan rincian SMA 2494 peserta, MA 709 peserta dan SMK 2614 peserta.

"Untuk pengawasannya, kami sudah menyiapkan 583 tenaga guru dengan pembagian masing-masing ruang dijaga dua pengawas," kata Anwaruddin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, UN tahun ini akan diselenggarakan di 43 sekolah, dengan rincian SMA 15 sekolah, MA 9 sekolah dan SMK 19 sekolah.

"Sebetulnya kalau dilihat dari sekolah yang mengikuti itu ada 47, namun ada dua SMA dan dua SMK yang menggabung ke sekolah lain, sehingga jumlahnya menjadi 43 sekolah penyelenggara," pungkas Anwar.

Rabu, 11 April 2012

BP3 TROWULAN LARANG PENGGALIAN DI SEKITAR LOKASI PENEMUAN CANDI

Trenggalek, 11/4 (ADSFM) - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan Jawa Timur melarang pemilik lahan serta orang yang ada disekitar penemuan situs candi di Trenggalek melakukaan aktifitas penggalian lahan.

Koordinator Lapangan BP3 Trowulan wilayah Tulungagung-Trenggalek, Hariyadi belaralasan aktifitas penggalian tanah di sekitar lokasi penemuan dapat membahayakan dan merusak kondisi situs . Namun BP3 trowulan tidak menutup lokasi penemuan dan mempersilakan masyarakat yang ingin melihat langsung .

"Diharapkan agar pemilik pekarangan itu untuk mengamankan , jadi tidak boleh melakukan aktifikas penggalian agar bangunan itu tampak jelas , karena hal itu harus ada koordinasi dengan pemerintah. Kami juga mengimbau yang mendatangi lokasi itu untuk berhati-hati dan tidak suatu aktifitas yang sudah kami pesankan kepada pemilik pekarangan rumah itu, kalau sekedar memotret, melihat tidak masalah , tapi kalau nanti ikut membantu proses penggalian itu malah menyalahi peraturan," kata Hariyadi.

Sebelumnya, warga Semarum Kecamatan Durenan Trenggalek menemukan bangunan kuno yang terbuat dari tumpukan batu bata, bangunan yag didduga peninggalan kerajaan Majapahit teersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Kaseni dan Qosim saat melakukan penggalian tanah di belakang rumahnya.

Selasa, 10 April 2012

MAYORITAS ANGKUTAN UMUM TRENGGALEK MINTA UJICOBA PERTAMA DITETAPKAN SEBAGAI LAJUR RESMI

Trenggalek, 10/4 (ADSFM) - Mayoritas pengusaha angkutan umum di Trenggalek, Jawa Timur menghendaki uji coba jalur pertama ditetapkan sebagai trayek resmi MPU dan Bus.

Usuan itu disampaikan saat rapat kordinasi antara dinas perhubungan, kepolisian, organda serta pengusaha angkutan umum di aula Terminal Bus Surodakan Trenggalek, Selasa.

"Anda sudah lihat sendiri tadi pertemuannya seperti apa, hampir semua menghendaki uji coba pertama namun dengan beberapa perubahan," kata Kepala Dinas Pebubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek, Ulang Setyadi.

Menurut Ulang, apabila uji coba jalur pertama itu ditetapkan sebagai jalur resmi maka Bus yang masuk dari Surabaya dan Tulungagung akan dilewatkan melalui Bedorejo dan Pogalan, sedangkan keluar melaui wilayah kota.

Sementara itu usulan perubaan tambahan disampaikan perwakilan MPU jurusan Kampak-Munjungan yang menghendaki lewat Bendorejo saat pulang.

"Tujuannya agar MPU kampak-Munjungan bisa mengangkut penumpang bus yang turun di bendrejo, karena faktanya penumpang bus yang mau ke wilayah Kampak enggan turun di terminal, alasannya terlalu jauh," kata perwakilan MPU jurusan Kampak Munjungan, Nur.

Sedangkan perwakilan Bus Jurusan Trenggalek-Ponorogo meminta agar diperbolehkan melalui jalur Nglosor-Kota sebelum pukul 08.00 WIB untuk menangkut siswa sekolah.

"Untuk usulan itu saya akomodasi, namun setelah pukul 08.00 WIB harus lewat Karangan, karena kalau tidak diisi maka akan terjadi kekurangn angkutan," tegas Ulang Setyadi.

Lebih lanjut ulang menjelaskan mayoritas awak Bus Tulungagung-Trenggalek dan Surabaya-Trenggalek tidak mempermaslahkan dilakukan perubahan jalur.

Usulan-usulan tersebut rencananya akan disampaikan ke Bupati Trenggalek untuk dilakukan pembahasan bersama forum pimpinan daerah (Forpimda) sebelum ditetapkan sebagai jalur resmi.

Lebih lajut pria yang akrab disapa Ulang ini mengatakan, rapat koordinasi dengan sejumlah pengusaha angkutan umum tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah bupati yang menghendaki agar jalur transportasi massal tersebut segera ditetapkan.

"Kami sifatnya hanya sebagai perantara saja, masukan dari teman-teman angkutan kita tampung, namun keputusan final tetap ada pada pimpinan," tandasnya.

Sebelumnya, rencana perubahan jalur angkutan umum di wilayah Trenggalek sempat terkatung-katung lebih dari dua bulan akaibat terjadi pro dan kontra dimasyarakat.

BP3 TROWULAN TELITI PENEMUAN SITUS DI SEMARUM DURENAN

Trenggalek, 10/4 (ADSFM) - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto mulai meneliti penemuan situs candi kuno di Desa Semarum, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

"Kemarin kami mendatangi lokasi penemuan dan sudah melihat serta melakukan identifikasi, namun untuk hasilnya belum bisa diketahui, saat ini masih dirapatkan di BP3 Trowulan," Koordinator lapangan BP3 Trowulan wilayah Tulungagung-Trenggalek, Hariyadi, Selasa.

Menurutnya untuk bisa memastikan peradaban serta tahun pembuatan situs tersebut harus dilakukaan penelitian lebih mendalam oleh Balai Arkeologi (Balar) Yogjakarta.

"Karena BP3 Trowulan itu sifatnya hanya sebatas melakukan identifikasi awal, selanjutnya hasil itu akan dilaporkan ke Balar Yogjakarta untuk ditindak lanjuti dan dilakukan penggalian, jadi prosesnya panjang,"katanya.

Tim BP3 Rabu besok akan kembali mendatangi lokasi untuk melakukan pengambilan foto bangunan bersejarah tersebut sebagai data tambahan sebelum dilaporkan ke balai akreologi.

Sementara itu dari pengamatan bentuk batu bata serta susunan bangunannya, Hariyadi memperkirakan situs yang ditemukan oleh Kaseni dan Qosim tersebut adalah pagar sebuah candi.

"Kemarin itu kami juga melakukam pengukuraan ternyata panjangnya mencapai 24 meter. Biasanya pagar sebuah candi itu bentuknya adalah persegi bukan persegi panjang, sehingga dimungkinkan bangunan itu sampai dirumah warga," ujarnya kepada wartawan.

Sementara itu Kabid Promosi Wisata dan Budaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Trenggalek, Suparlan mengatakan bangunan kuno yang terbuat dari susunan batu bata dimungkinkan adalah peninggalan masa kerajaan Majapahit.

"Karena ciri khas utama dari banguanan peninggalan Majapahit itu adalah batu batanya itu, tapi untuk kepastiannya kita tunggu saja penelitian dari ahlinya" katanya.

Ia memperkirakan situs-situs serupa banyak terdapat di bantaran sungai Durenan, mengingat pada masa kejayaan Majapahit, aliran sungai menjadi salah satu moda transportasi utama.

"Karena ada temuan yang lain di Desa Kamulan yang batuannya mirip dengan yang di Semarum, tapi kondisnya sudah berserakan," ujar pria yang akrab disapa Parlan ini.

Terkait laporan temuan lain itu, tim BP3 trowulan berencana melakukan penyisiran di sejumlah lokasi di Kecamatan Durenan yang dimungkinkan terdapat benda-benda serta bangunan peninggalan masa kerajaan.

"Akan kami coba datangi lokasinya sesuai informasi dari Dinas Pariwisata Trenggalek," kata Hariyadi.

PILISI PERIKSA ENAM SAKSI PERUSAKAN PENDOPO TRENGGALEK

Trenggalek, 10/4 (ADSFM) - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur telah memeriksa enam saksi perusakan pendopo kabupaten setempat oleh sejumlah oknum warga Kecamatan Munjungan saat unjuk rasa memprotes kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah warga, Senin (2/4/2012).

"Untuk sementara masih enam saksi, semua dari unsur pemerintah (PNS), yang terdiri dari dinas perkimsih, kantor lingkungan hidup serta kemarin dari humas," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Selasa.

Menurutnya, Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto diperiksa selama tiga jam, mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB.

Ia mengaku masih akan memanggil sejumlah saksi lain yang diduga kuat mengetahui terjadinya aksi perusakan fasilitas umum milik pendopo tersebut.

Proses pemeriksaan saksi tersebut ditangani oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Polres Trenggalek, namun Siti enggan menyebutkan nama-nama orang yang akan dipanggil.

"Yang jelas kami serius dalam menangani kasus ini, semua pihak yang terlibat pasti akan kami panggil," kata perwira pertama ini.

Wanita asli Trenggalek ini mengakui hingga kini polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Ia beralasan proses pemeriksaan saksi belum tuntas.

"Untuk bisa menetapkan seseorang menjadi tersangka dibutuhkan bukti-bukti yang kuat dan saat ini proses itu masih kami lakukan, nanti kalau sudah lengkap baru ada penetapan tersangka," kata AKP Siti Munawaroh.

Sebelumnya, Senin (2/4), seribu lebih warga Kecamatan Munjungan, Trenggalek, berunjuk rasa menuntut perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan di pendopo kabupaten.

Aksi unjuk rasa yang semula berjalan damai tersebut tiba-tiba ricuh, warga yang kesal karena tidak bisa bertemu bupati Trenggalek melakukan perusakan puluhan pot bunga, lampu taman yang berada di sekitar pendopo dan alun-alun Trenggalek. Selain itu massa juga membakar sejumlah kursi pertemuan milik pendopo.

Senin, 09 April 2012

POLISI AMANKAN DUA MORTIR DARI PENJUAL RONGSOKAN




Trenggalek, 9/4(ADSFM) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur mengamankan dua besi tua yang diduga mortir peninggalan masa penjajahan Belanda dari seorang pedagang barang bekas.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto, Senin, mengatakan mortir tersebut diamankan dari Sadar (60) warga Desa Cakul Kecamatan Dongko, sekitar pukul 08.00 WIB, setelah yang besangkutan melapor ke Polsek Dongko.

"Tadinya bahan peledak ini dibeli Sadar dari Redi warga Desa Pringapus Kecamatan Dongko dengan harga Rp 36ribu. Mereka tidak tahu kalau itu adalah mortir, kemudian saat saudara Sadar melakukan pemilahan rongsokan kaget karena bentuknya mirip peluru," katanya.

Menurutnya, dari keterangan saksi, benda tersebut secara tidak sengaja ditemukan Redi di hutan di wilayah Popoh Tulungagung, karena dikira hanya besi tua biasa akhirnya dibawa pulang ke rumahnya di Dongko.

Lebih lanjut perwira berpangkat ajun komisaris polisi ini menjelaskan, mortir tersebut memiliki berat masing-masing 6 Kilogram dengan panjang 24CM dan 30CM

Pihaknya berencana melaporkan penemuan itu ke tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jatim, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Jadi kami belum bisa memastikan apakah benda ini masih aktif atau tidak, kami juga tidak bisa mengetahui tahun pembuatannya, karena secara fisik kondisinya sudah berkarat," ujarnya.

Untuk sementara mortir-mortir yang diperkirakan peninggalan masa penjajaan Belanda itu akan disimpan di Mapolres Trenggalek.

Sementara itu dari hasil pengecekan yang dilakukan petugas Koramil Dongko, benda lonjong tersebut adalah mortir jenis fuse depan dan diperkirakan masih aktif, karena masih lengkap dengan pemicunya.

"Tadi sudah kami bawa ke Koramil, katanya mortir ini tipe 60 dan 80," kata salah satu anggota polisi.

Jumat, 06 April 2012

WARGA SEMARUM DURENAN TEMUKAN CANDI




Trenggalek, 6/4 (ADSFM) - Seorang warga menemukan situs candi kuno peninggalan masa kerajaan Mahapahit di Desa Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Situs tersebut pertama kali ditemukan oleh Kaseni (60) warga setempat sekitar dua minggu yang lalu berupa tumpukan batu bata berukuran besar yang tersusun rapi mirip bangunan pagar.

"Saat itu saya dan saudara saya QOsim sedang menggali tanah untuk bahan pembuat batu bata, namun baru kedalaman sekitar 20 centimeter menemukan banguan ini, karena penasaran saya coba gali terus ternyata masih ada dan kemungkinan ukurannya ini cukup besar," kata Kaseni, Jumat.

Saat dikukur, dimensi batu bata situs tersebut lebih besar dibanding ukuran bata jaman sekarang, yakni panjang 34CM, lebar 21CM dengan ketebatalan mencapai 10CM.

"Kalau ketinggian bangunan sekitar 1.5 meter dengan ketebalan tembok lebih dari 60CM, ini sudah saya coba gali dan kemungkinan tingginya cuma segitu," ujarnya.

Ia mengaku hampir saja menghancurkan tumoukan batu bata tanpa perekat itu untuk dipakai semen bata, namun niat itu dibatalkan setelah berkonsultasi dengan juru kunci candi Brongkah yang berada di Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan.

"Saya diberitahu kalau situs ini mirip dengan candi Brongkah dan kemungkinan lebih besar," kata pria asli Semarum ini.

Kaseni memperkirakan, bangunan kuno tersebut memiliki panjang lebih dari 25 meter, hal tersebut terbukti sekitar tahun 2009 yang lalu salah satu saudaranya juga menemukan bangunan anak tangga yang terbuat dari batu bata yang tidak jauh dari lokasi penemuannya.

"Lokasinya di sebelah barat itu, jika diambil garis lurus sama persis dengan bangunan yang ini, saat itu kami sudah coba lapor ke pihak pemerintah desa katanya hanya bangunan biasa, akkhirnya di tutup kembali," imbunya.

Lebih lanjut Kaseni memceritakan, Kamis (5/4) kemarin, ia juga menemukan sambungan situs tersebut yang membentang dihalaman halaman belakang rumahnya dan diperkirakan adalah lebar bangunan.

Sementara itu, Kasi Usaha Jasa dan Penyuluhan Wisata pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, Agus Prasmono yang meninjau lokasi penemuan memperkirakan, situs tersebut adalah peninggalan jaman kerajaan Majapahit pada abad ke-13. Hal itu dilihat dari struktur bangunan dan bahan bangunan yang merupakan ciri khas Majapahit.

"Tapi kami belum tahu apakah ini merupakan bangunan candi atau pemandian atau bahkan kuburan kuno, untuk bisa mengatahui hal itu perlu penelitian lebih lanjut tim arkeologi," katanya.

Pihaknya berencana melaporkan penemuan situs kuno itu ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto untuk dilakukan penelitian guna mengatahui umur serta peradabannya.

82 GURU TRENGGALEK TIDAK LULUS UJI KOMPETENSI AWAL

Trenggalek, 6/4 (ADSFM) - Sedikitnya 82 guru di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tidak lulus uji kompetensi awal (UKA) program sertifikasi guru dan pengawas tahun 2012.

"Sehingga dari total 771 peserta, hanya 689 yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti seleksi lanjutan melalui PLPG (pendidikan dan latihan profesi guru) di UM Malang," kata Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Trenggalek, Suwatno, Jumat.

Sedangkan untuk nasib peserta yang tidak lulus Watno mengaku belum bisa memastikan, karena hingga kini dinas pendidikan belum mendapatkan petunjuk dari kementerian pendidikan dan kebudayaan.

"Jadi kami belum tahu apakah nantinya mereka (yang tidak lulus) bisa mengikuti seleksi tahun depan atau ada ujian ulangan atau justru cukup sampai disitu saja," ujarnya.

Dari 689 peserta yang dinyatakan lulus, sebanyak 52 orang merupakan guru TK, 467 orang guru SD, 159 orang guru SMP dan 11 orang guru SMK.

Menurutnya, hasil uji kompetensi awal guru tersebut mulai dipublikasikan melalui website kemendikbud tanggal 22 maret yang lalu. Selain itu pengumuman tersebut juga dirilis di papan pengumuman Dinas P&K Trenggalek.

Dikatakan Suwatno, penentuan lulus atau tidak UKA bukan LPMP yang menentukan, melainkan panitia pusat dari Kemdikbud. Sehingga ia menjamin seleksi tersebut benar-benar sesuai dengan kemampuan peserta dan terbebas dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Ingat UKA ini bukan akhir dari proses seleksi, tapi masih awal dan ada lanjutannya yakni PLPG, baru setelah PLPG nanti lulus, guru yang besangkutan menyandang status sertifikasi," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengingatkan, program sertifikasi guru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga apabila seorang guru sudah menyandang status bersertifikasi harus benar-benar berinovasi dan lebih baik dari guru non sertifikasi. "Tidak hanya mengejar insentifnya saja," kata Suwatno.

Sementara itu, salah satu peserta UKA yang juga guru SMP Islam gandusari, Undarwati mengaku bersyukur bisa lulus uji kompetensi tersebut.

"Alhamdulillah lulus, semoga nanti PLPG juga bisa lulus," kata mantan anggota Panwaslu Trenggalek ini.

Rabu, 04 April 2012

TIGA WARUNG MAKAN DI KAMPAK TRENGGALEK TERBAKAR

Trenggalek, 4/4 (ADSFM) - Tiga kios warung warung makan yang berada di sekitar terminal MPU Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ludes terbakar, Rabu dini hari.

"Ketiga warung itu masing-masing milik pak Riyanto, Murtini dan milik bu Misri, warung-warung ini lokasinya di timur terminal MPU, jadi sudah diluar komplek terminal," kata Kepala Desa Bendoagung, Sumaji.

Ia menjelaskan, kebakaran tersebut diketahui sekitar pukul 03.00 WIB oleh salah satu warga yang baru pulang dari Puskesmas Kampak.

"Saat itu api sudah mulai membesar, akhirnya warga sekitar dengan menggunakan alat seadanya (timba dan air kran) berusaha mamadamkan api," ujarnya.

Akibat minimnya peralatan tersebut proses pemadaman api berjalan cukup lama dan baru sekitar dua jam kemudian atau pukul 05.00 WIB kobaran si jago merah bisa dipadamkan. "Sampai api padam tidak ada mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi," katanya.

Menurut kepala desa, warga sempat panik dan khawatir api akan merembet ke kios-kios serta rumah warga yang lainnya, karena lokasinya saling berdekatan.

Sementara itu hingga berita ini ditulis penyebab kebakaran tersebut belum diketahui, tim identifikasi Polres Trenggalek yang diterjunkan langsung ke lokasi kejadian belum berani menyimpulkan.

"Ini masih dalam proses penyelidikan, yang jelas beberapa barang bukti yang kemungkinan menjadi petunjuk penyebab kebakaran sedang kami teliti," kata kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh.

Ia menjelaskan, dari pemeriksaan awal, seluruh pemilik warung mengaku tidak ada yang menyalakan kompor pada saat kejadian, sehingga kecil kemungkinan munculnya api dari ledakan kompor gas.

Disisi lain, kebakaran yang terjadi sebelum subuh itu, menyebabkan kerugian materiil lebih dari Rp30 juta, dengan kerugian terbesar dialami oleh Misri.

Selasa, 03 April 2012

POLISI AKAN PROSES PELAKU PERUSAKAN PENDOPO TRENGGALEK

Trenggalek, 3/4 (ADSFM) - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur akan memproses secara hukum pihak-pihak yang melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum di lingkungan pendopo dan alun-alun setempat pada saat unjuk rasa, Senin.

"Yang jelas terkait aksi perusakan itu, kami masih melakukan upaya penyelidikan untuk mencari tahu siapa-siapa pelakunya," kata Kasubbag HUmas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Selasa.

Ia menjelaskan apabila terbukti melakukan tindakan peruskan, polisi bakal menjerat para tersangka dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman diatas lima tahun.

Sebagai langkah awal, polisi akan memanggil sejumlah saksi dari pemerintah kabupaten untuk dimintai keterangan oleh penyidik reskrim.

"Ada juga beberapa media mingguan, mereka akan kami panggil karena sebelumnya melapor ke polres dan mengaku sejumlah pot bunga yang dipecah para demonstran adalah milik media tersebut yang disumbangkan ke pemda," ujar Siti.

AKP Siti Munawaroh menambahkan, tim penyidik telah memiliki sejumlah bukti terkait aksi perusakan saat unjuk rasa ribuan warga Kecamatan Munjungan tersebut, baik berupa foto maupun video.

"Video dan foto itu akan menjadi bukti awal kami untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalamaksi perusakan itu," kata perwira dengan pangkat tiga balok di pundak ini.

Sementara itu terkait aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh tersebut, polisi enggan dipersalahkan, Siti mengklaim telah maksimal dalam melakukan upaya pengamanan.

"Kemarin itu ada 150 angkota yang kami kerahkan ke sana (lokasi unjuk rasa), jumlah tersebut sudah cukup untuk mengaantisipasi munculnya aksi anarkis," ujarnya beralasan.

Ia justru menuding pemicu aksi anarkis dalam demonstrasi kemarin adalah kelambanan pihak Pemda Trenggalek dalam merespon aspirasi masyarakat.

"Seandainya pihak pemda langsung menemui massa, kami yakin akan aksi brutal warga tidak sampai terjadi, karena seelumnya para demonstran ini sudah berkomitmen untuk berujukrasa secara damai. Namun karena jumlah massa banyak dan dipicu sikap seperti itu ya akhirnya pecah," imbuhnya.

Sebelumnya, Senin (2/4), seribu lebih warga Kecamatan Munjungan, Trenggalek, berunjuk rasa menuntut perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan di pendopo kabupaten.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung ricuh, warga yang jengkel melakukan perusakan puluhan pot bunga, lampu taman yang berada di sekitar pendopo dan alun-alun Trenggalek. Selain itu massa juga membakar sejumlah kursi pertemuan milik pendopo.

Senin, 02 April 2012

POLDA JATIM BELUM TARIK ANGGOTANYA DARI SPBU

Trenggalek, 2/4 (ADSFM) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tomur hingga kini masih menyiagakan anggotanya untuk menjaga sejumlah stasiun pegisian bahan bakar umum (SPBU) serta depo Pertamina, meskipun pemerinta telah menunda kenaikan harga BBM bersubdisi.

"Anggota belum kami tarik, rencananya untuk yang di SPBU akan ditarik tanggal 6 April mendatang, karena sesuai dengan rencana operasi tanggal enam maka penarikan juga dilakukan tanggal enam," kata kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiatmoko, Senin.

Sementara itu untuk anggota polisi yang diterjunkan untuk mengamankan sejumlah depo Pertamina baru akan ditarik kembali ke markas tanggal 15 April mendatang.

Hadiatmoko menjelaskan secara umum saat ini kondisi keamanan di beberapa obyek-obyek vital milik pertamina di wilayah Jawa Timur telah kembali normal.

"Jadi sesuai dengan analisa dari intelejen polisi keadaan memang sudah kondusif, namun untuk anggota yang di depo pertamina kami tarik agak belakangan untuk memastikan semua benar-benar aman" kata perwira dengaan pangkat dua bintang dipundaknya ini.

Sebelumnya, Polda Jatim menginstruksikan ke seluruh polres jajaran untuk melakukan pengamanan pada tiap SPBU dan depo milik Pertamina sebagai antisipasi terjadinya kericuhan akibat rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi awal April.

Sementara itu dari pantauan ADSFM disejumlah SBPU di Trenggalek tampak normal, kelangkaan yang selumnya kerap terjadi kini tidak lagi ada.

Salah seorang petugas SPBU di Treggalek, Imam S mengaku antrian pembelian BBM terjadi hanya dua ari sebelum tanggal 1 April, itupun masih dalam tingkat wajar.

"Kalau sekarang sudah seperti hari-hari bisanya, tidak ada antrian, pembelian menggunakan jerigen juga sudah kami layani seperti biasa," katanya.

PEMKAB TRENGGALEK PERCEPAT LELANG PPROYEK JALAN KAMPAK-MUNJUNGAN

Trenggalek, 2/4 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akan mempercepet proses lelang proyek pemeliharaan jalan ruas Kampak-Munjungan.

Kepala Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, M Sholeh mengatakan percepatan lelang tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah setempat terhadap tuntutan warga Munjungan yang mengeluhkan rusaknya akses jalan utama tersebut.

"Untuk ruas Kampak Munjungan ada alokasi sekitar Rp3 miliar di APBD Trenggalek 2012, dengan rincian Rp1.1 miliar untuk pemeliharan berkala dan Rp1.9 miliar untuk paket pemeliharan," katanya, Senin.

Sholeh memperkirakan, pelaksanaan proyek perbaikan jalan utama menuju Kecamatan Munjungan baru bisa dimulai pada bulan Juni mendatang.

"Tapi kami usahakan sebelum itu sudah dikerjakan, doakan saja tidak ada yang retender (tender ulang)," ujarnya meyakinkan.

Pria berpostur tinggi ini Mejelaskan, selama menunggu proses lelang hingga pelaksanaan, pihaknya akan tetap memberikan perhatian untuk jalan tercuram di Trengggalek tersebut yakni dengan melakukan penambalan pada ruas-ruas yang rusak berat.

"Untuk proses penambalan Insyaallah akan kami laksanakan mulai pertengahan April ini, terutam pada jalan yang kerusakannya cukup parah dan berbahaya," ujar Sholeh.

Sementara itu mengenai tuntutan warga Munjungan yang mengharapkan ruas Kampak-Munjungan diaspal Hot-Mix, kepala dinas binamarga mengaku kesulitan untuk merealisasikan.

Menurutnya, kesulitan tersebut akibat dari medan jalan yang berupaa tanjakan dan turunan tajam, sehingga mesin asphalt patch mixer (AMP) hampir dipastikan tidak mampu menjangkau lokasi.

"Untuk itu nanti pengaspalan akan dilakukan secara manual, kemudian khusus untuk tanjakan-tanjakan akan kami keraskan dengan cor bertulang, karena hanta dengan metode itu jalan akan bisa lebih awet," imbuhnya.

Sementara itu salah seorang tokoh Kecamatan Munjungan, Sukaji menyatakan menerima langkah sementara yang akan dilakukan dinas binamarga untuk mengurangi kerusakan di ruas Kampak-Munjungan.

"Kalau memang begitu (penambalan sementara) tidak masalah, apa boleh buat, kalaupun kami menuntut yang lebih kan sama saja dengan mimpi," katanya.

Namun Sukaji meminta pemerintah serius dan benar-benar memberikan prioritas terhadap kondisi jalan raya menuju kampung halamannya, mengingat saat ini dampak yang ditimbulkan akibat rusaknya jalan sangat besar,mulai dari transportasi hingga ekonomi.

Ia mengklaim tuntutan warga munjungan tidak berlebihan dan mampu diatasi dengan anggaran Kabupaten Trenggalek sepanjang dengan mengedepankan nilai strategis dan kualitas.

"Namun apabila pertimbangan-pertimbangan yang digunakan pemerintah adalah pragmatis berkepentingan jangan harap Trenggalek akan maju," pungkasnya.

TUNTUT PERBAIKAN JALAN, RIBUAN WARGA MUNJUNGAN NGAMUK DI PENDOPO TRENGGALEK


Trenggalek, 2/4 (ADSFM) - Unjuk rasa ribuan warga Kecamatan Munjungan di pendopo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang menuntut perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan berlangsung ricuh.

Massa yang merasa jengkel karena tidak segera ditemui pihak pemerintah setempat mengamuk dengan memecahkan pot-pot bunga dan lampu taman yang berada di lingkungan pendopo dan alun-alun.

Selain itu pengunjuk rasa juga membakar dan merusak puluhan kursi pertemuan yang berada di pendopo kabupaten. Tak hanya itu massa yang mayoritas laki-laki ini juga mencoret-coret pagar pendopo dengan tulisan yang menghujat Bupati Trenggalek, Mulyadi wr.

"Mulyadi mana janjimu waktu kampanye, jangan hanya omong kosong," seru pengunjuk rasa.

Sementara itu puluhan Polisi dan Satpol PP yang diterjunkan untuk mengamankan aksi tampak kewalan menghalau aksi anarkis tersebut, karena jumlahnya tidak sebanding dengan pengunjuk rasa.

Bahkan langkah yang diambil polisi terkesan terlambat, terbukti, peralatan anti huru-hara baru disiapkan ke lokasi setelah kericuhan berlangsung.

"Jumlah personil kami sudah cukup karena ada 150 anggota yang diterjunkan, kami hanya sedikit terlambat, Karena tadi ada pengamanan kapolda, selain itu pengaman ini kami bagi menjadi dua pos di pendopo dan kantor DPRD," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh.

Disisi lain, koordinator warga Munjungan, Sukaji mengaku tindakan anarkis yang dilakukan sejumlah peserta aksi diluar dari kendalinya, ia menuding sikap pemerintah yang tidak segera menemui peserta aksi adalah pemicu utamanya.

"Kami tadi tidak berkeinginan atau massa ini tidak berkeinginan masuk ke pendopo ini kalau perwakilan kami diterima di DPRD oleh pejabat pemegang kebijakan disini, karena kemudian tidak ditemui oleh karena itu lepas dari kendali emosi dan itulah yang terjadi," katanya.

Menurut Sukaji, aksi unjuk rasa ribuan warga Kecamatan Munjungan tersebut hanya bertujuan untuk menagih komitmen Bupati Mulyadi yang berjanji melakukan perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan.

Ia menjelaskan saat ini jalan utama menuju kecamatan paling ujung di Trenggalek tersebut rusak berat, bahkan warga menyebut jalan raya tersebut bagaikan sungai kering.

"Kami menuntut yang rasioal saja, kami tahu kesulitan pemda, kami tahu kesulitan APBD dan kami juga menghargai sudah mendapat alokasi, tapi mana empati bupati terhadap orang yang sakit harus dikeluarkan dari ambulan dan terpaksa di gotong karena jalan yang sulit," kata Sukaji.

Kamis, 22 Maret 2012

MAHASISWA TRENGGALEK UNJUK RASA TOLAK KENAIKAN BBM

Trenggalek, 22/3 (ADSFM) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Trenggalek, Kamis, menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi di DPRD dan Pendopo Kabupaten.

Dalam aksinya mahasiswa sempat membakar replika keranda mayat di depan gedung dewan menampilkan aksi teaterikal yang menggambarkan kesengsaraan rakyat atas kenaikan harga BBM.

"Rencana kenaikan harga BBM menunjukkan cerminan sikap pemerinthan SBY-Boediono yang tidak merasaan kegelisahan rakyat Indonesia, alih-alih menyelesaikan banyaknya persoalan , namun justru memilih jalan pintas dengan menaikkan harga," kata korrdinator aksi, Hendri.

Mahasiswa menyatakan kenaikan harga bahan bakar adalah langkah reaksioner pemerintah terhadap kenikan harga minyak dunia tanpa memperhatikan sumber-sumber lain yang bisa menjadi solusi terbaik.

Alasan pemerintah yang menganggap subsidi BBM akan membebani APBN dinilai adalah hal keliru dan justru menyalahi UUD 1945, yang memerintahkan agar anggaran pembangunan sebesar-besarnya digunakan untuk kemakmuran rakyat.

"Ini adalah kebijakan yang tidak pro rakyat, untuk itu dengan tegas kami menolak kenaikan harga BBM dan turunkan rezim SBY-Boediono," seru orator.

Sempat terjadi ketegangan di depan pintu DPRD Trenggalek, pasalnya pihak DPRD membatasi hanya beberapa perwakilan massa untuk masuk ke gedung dewan dengan alasan keterbatasan ruangan. Setelah terjadi pembicaraan yang alot akhirnya seluruh peserta aksi diperbolehkkan masuk ke dalam ruang pertemuan DPRD Trenggalek.

Dalam yang dikawal ketat anggota polisi tersebut, puluhan mahasiswa juga meminta anggota DPRD yang hadir untuk menandatangi surat pernyataan menolak kenaikan harga solar dan premium.

Permintaan tanda tangan tersebut sempat menjadi tarik ulur antara anggota dewan dan para demonstran karena hanya ada dua anggota dari fraksi PDI Perjuangan yang menyatakan siap menandatangani surat pernyataan.

"Baiklah, kalau itu yang diminta kami siap menandatangani dan akan kami teruskan ke DPR di Jakarta, namun dengan syarat adik-adik mahasiswa mengawal terus penolakan kenaikan harga BBM ini," kata salah satu anggota dewan dari PAN, Ahmad jauzi Turseno.

Dari enam anggota wakil rakyat yang menerima peserta unjuk rasa aksi unjuk rasa, tidak ada satupun yang berasal dari Partai Demokrat.

Setelah puas menyampaikan aspirsi di gedung dewan, mahasiswa melanjutkan aksi dengan mendatangi pendopo kabupaten. Bupati Trenggalek, Mulyadi WR yang menyambut langsung demontrasi tersebut berjanji akan meneruskan ke tingkat yang lebih atas.

Rabu, 21 Maret 2012

DUA BALITA DI TRENGGALEK DIDUGA MENDERITA DIFTERI

Trenggalek, 21/3 (ADSFM) - Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menemukan dua balita yang diduga (suspected) menderita difteri.

"Masing-masing atas nama Ataillah (5) warga Desa Kendalrejo Keamatan Durenan dan Keyza (3) warga Kelurahan Sumbergedong Kecamatan Trenggalek," kata Kabid Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman, Rabu.

Satu balita, Keyza hingga kini masih menjalani perawatan intensif di ruang Dahlia RSUD dr Soedomo Trenggalek, sedangkan Ataillah kini sudah diperbolehkan pulang kerumah, setelah dua hari menjalani perawatan intensif di RSUD dr Iskak Tulungaggung.

Parman mengaku, Ataillah diijinkan pulang karena hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BLK) Surabaya menunjukkan negatif difteri patogenik.

"Sementara itu untuk Keyza baru kami ketahui kemarin, Selasa (20/3), setelah yang bersangkutan diperiksakan di tempat praktek dokter Tri. Karena ada gejala seperti difteri akhirnya dirujuk ke RSUD" katanya.

Lebih lanjut Suparman menegaskan dinkes akan memantau secara serius munculnya kasus balita 'suspect' difteri ini dan segera mengambil langkah dengan memeriksakan sampel darah pasien ke BLK Surabaya.

Selain itu tim dinas kesehatan juga akan mengambil sampel darah orang-orang yang sering berinteksi dengan pasien, termasuk teman sekolahnya.

Cara itu menurut Parman penting dilakukan, mengingat penyakit yang diakibatkan dari bakteri 'Corynebacterium diphtheriae' ini mudah menular, sehingga apabila ada temuan penderita baru bisa segera diambil langkah isolasi di rumah sakit.

"Besok (kamis, 22/3) kami akan ke Kendalrejo, Durenan untuk mengambil sampel teman-teman dan keluarga pasien dan akan dikirim ke Surabaya guna memastikan ada atau tidaknya yang suspect difteri, mereka juga akan kami beri obat Erythromycin untuk pencegahan," terangnya.

Selama setahun terakhir dinas kesehatan menemukan dua balita yang yang positif menderita difteri, jumlah tersebut dinilai masih wajar dan belum masuk kategori kejadianluar biasa.

"kalau yang suspect banyak tapi yang positif hanya dua, meskipun sedikit kami tetap serius menangani masalah difteri ini," katanya.

Selasa, 20 Maret 2012

AKSES JALAN KAMPAK-MUNJUNGAN TRENGGALEK KEMBALI NORMAL

Trenggalek, 20/3 (ADSFM) - Jalur utama Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kembali normal setelah di tertimbun longsor selama lima jam.

"Tadi tim BPBD bersama masyarakat bergotong-royong menyisihkan material longsor dan sekitar pukul 12.00 WIB arus lalu-lintas menuju Kecamatan Munjungan atau sebaliknya sudah mulai dibuka," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiaharto, Selasa.

Menurutnya, volume longsoran tanah kali ini mencapai 500 meter kubik. Sedangkan lokasinya sama persis dengan titik longsor sepakan yang lalu yakni di Dusun Jedeg Desa Ngaddimulyo kecamatan Kampak.

Proses pembersihan material longsor sepanjang 50 meter tersebut terpaksa dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul, hal itu untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.

"Karena kalau dikeruk menggunakan alat berat, kami khawatir tebing diatasnya justru ikut longsor, karena saat ini kondisinya juga rawan longsor, jadi kami hanya menyisihkan yang menutup badan jalan," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Budi ini memperkirakan volume tanah yang rawan longsor mencapai 5000 meter kubik, bahkan sebagian diantaranya mulai retak.

"Semoga saja nanti malam tidak hujan, karena apabila terkena air maka potensi longsor akan semakin tinggi," imbuhnya.

Untuk itu pihaknya mengimbau agar pengguna jalan yang melintasi ruas Kampak-Munjungan lebih berhati hati dan meningkatkan kewaspadaan.

lebih lanjut ia menjelaskan kawasan menuju Kecamatan Munjungan itu menjadi salah satu titik paling rawan terjadi tanah longsor, karena sebagian besar jalan dikelilingi oleh tebing dan jurang dengan kemiringan lebih dari 50 derajat.

"Selain itu kondisi medan disana juga cukup sulit, penuh dengan tanjakan dan turunan tajam. Pokoknya harus ekstra waspada," imbaunya.

JALUR UTAMA KAMPAK-MUNJUNGAN TRENGGALEK TERTUTUP LONGSOR

Trenggalek 20/3 (ADSFM) - Jakan utama Kampak-Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur terputus total akibat tertimbun tanah longsor, Selasa.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencaana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto, melalui sambungan telepon mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 8.30 WIB dan saat ini tim tanggap darurat masih menuju ke lokasi kejadian.

"Namun titik pastinya kami masih belum bisa memastian, apakah seperti longsor yang kapan hari itu (Desa Ngadumulyo) atau justru diatasnya, karena jalur Kampak-Munjungan memang rawan longsor semua," katanya.

Prapto menegaskan BPBD akan secepat mungkin untuk melakukan upaya pembersihan material longsor, karena jalan raya tersebut adalah akses utama ribuan warga di Kecamatan Munjungan.

"Sementara kami lihat kondisi dilapangan bagaimana keadaanya, kalau memang membutuhkan bantuan alat berat akan kami datangkan," ujarnya.

BPBD menduga longsor yang terjadi tersebut akibat hujan deras yang melanda kawasan Trenggalek sejak semalam.

Senin, 19 Maret 2012

PEMKAB TRENGGALEK SEGERA BANGUN KEMBALI PASAR SUBUH

Trenggalek, 19/3 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memastikan akan segera membangun kembali dua blok pasar pasar subuh di Kelurahan Surodakan yang ludes terbakar, Minggu dini hari.

"Setelah proses penyelidikan dari labfor Polda Jarim selesai dan Police line dilepas maka proses pembangunan akan segera kami lakukan, hal ini sesuai dengan instruksi pak bupati," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto, Senin.

Ia menjelaskan pasar subuh tersebut adalah aset milik Pemkab Trenggalek sehingga seluruh biaya pembangunan yang akan keluarkan akan menggunakan dana APBD taun 2012 dari pos biaya tak terduga.

"Karena ini masuk kategori bencana, kemarin malam sekitar jam 2.00 pak bupati langsung telepon ke saya untuk segera membuat surat penggunaan dana tak terduga, Insyaallah besok semuanya klir," ujarnya.

Namun Joko enggan menyebutkan jumlah anggaran yang akan dikucurkan, karena masih dalam pembahasan tim teknis BPBD dan asisten dua setda Trenggalek.

"Yang jelas pasar subuh akan kami bangun seperti semula, yakni berupa loss, kalau untuk kios-kios kemarin itu adalah inisiatif dari pedagang sendiri," imbuhnya.

Dari kalkulasi yang dilakukan tim BPBD, jumlah kerugian akibat ludesnya 31 kios tersebut diperkirakan mencapai Rp 2.6 miliar, terdiri dari bangunan pasar dan aset milik sejumlah pedagang.

Sementara itu, dari pantauan ADSFM sejumlah pedagang mengaku kebingungan mencari lokasi yang nyaman untuk berjualan, pasalnya harus berjejal di jalan raya, sedangkan pemkab Trenggalek hingga belum memberikan bantuan tenda darurat.

"Kalau di jalan seperti ini kan repot karena harus berbagi dengan pengguna jalan, belum lagi kalau turun hujan," kata salah satu pedagang, Nur.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto, berjanji akan segera mencarikan lokasi sementara yang aman untuk berjualan, selain itu tenda darurat juga akan dipasang untuk kenyamanan pedagang.

"Ini masih dalam proses, kami terus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait agar penanganannya bisa lebih cepat," katanya.

ANTISIPASI KECURANGAN, POLISI SIDAK SPBU

POLISI TRENGGALEK SIDAK SPBU ANTISIPASI KECURANGAN

Trenggalek, 19/3 (ADSFM) - Tim gabungan Polres Trenggalek dan polisi dan Satpol PP, Senin siang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), untuk mengantisipasi kecurangan menjelang kenaikan harga BBM, April.

"sidak ini untuk memastikan stok bahan bakar di masing-masing SPBU apakah terjadi hambatan atau tidak, kemudian yang kedua kami juga memeriksa standarisasi takaran dengan menggunakan alat ukur yang sudah kami bawa," kata kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto, Senin,

Tiga SPBU yang di periksa tim bagungan diantaranya SBPU Soekarno-Hatta, Karangsoko dan SPBU di sekaligus untuk Tim gabungan yang berjumlah belasan orang tersebut meninjau tiga SPBU yang di Jalan Soekarno-Hatta, SPBU karangsoko dan SPBU gandusari.

Disetiap SPBU yang didatangi, anggota polisi yang dipimpin langsung kapolres tersebut langsung meminta petugas SPBU untuk menuangkan BBM pada alat ukur, untuk memastikan takaran yang dikeluarkan mesin pompa bensin.

"Setelah kami cek ternyata tidak ada masalah, takarannya juga sesuai kemudian stok di masing-masing SPBU juga masih relatif maman meskipun ada kenaikan jumlah pembeli," ujarnya.

Totok menambakan, sidak tersebut juga ditujukan untuk mengantisipasi aksi penimbunan BBM yang kemungkinan dilakukan oleh pihak SPBU dengan modus kerusakan alat.

"Bisa saja modus operandi itu dilakukan, dengan alasan rusaknya mesin pompa kemudian tidak melayani masyarakat, padahal stok BBMnya ada. Tapi hasil pengecekan ini tadi semua masih normal" kata orang monor satu di kepolisian Trenggalek ini.

Disisi lain kapolres mengaku telah memerintahkan ke seluruh polsek jajaran untuk melakukan pengamanan sekaligus pemantauan di setiap SBPU wilayan pinggiran menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Minimal setiap SPBU ada lima anggota, namjun kalau terjadi peningkatan jumlah pembeli maka jumlah anggota bisa saja kami tingkatkan," kata pria asli Solo ini.

Sementara itu, Salah satu pengusaha SPBU, Ponen membenarkan terjadinya kenaikan jumlah pembeli di POM bensin miliknya, menurutnya stok BBM yang dimiliki masih mencukupi untuk melayani masyarakat.

"Kecuali untuk yang di Kecamatan Munjungan, karena di sana itu stok premium oleh Pertamina dijatah hanya 140 ribu liter dan solar hanya 30 ribu liter per bulan, akibatnya untuk BBM jenis solar setengah bulan sudah habis," katanya.

Minggu, 18 Maret 2012

PULUHAN KIOS PASAR SUBUH TRENGGALEK TERBAKAR

Trengalek, 18/3 (ADSFM) - 31 kios di Pasar Subuh, Keluahan Surodakan, Kabupaten Trenggaek, Jawa Timur ludes dilalap api, Minggu dini hari.

Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Trenggalek yang didatangkan ke lokasi kejadian tampak kewalahan melakukan upaya pemadaman, akkibatnya api baru bisa dikuasai sekitar pukul 5.00 WIB.

"BPBD dapat telepon sekitar pukul 1.30 WIB kemudian pukul 1.45 kami datang ke lokasi, kami mengakui memang kewalahan karena angin cukup kencang sehingga api terus membesar, selain itu juga karena keterbatasan peralatan," kata kepala BPBD Trenggalek, Joko Rusianto.

Melihat kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya petugas pemadam kebakaran difokuskan untuk melokaklisir api agar tidak merember ke perkampungn warga.

"Karena dengan salah satu rumah warga itu tinggal beberapa meter saja, kalau tidak dilokaslisir kerugian akan semakin besar," imbuhnya.

Akibat kebakaran tersebut, dua blok yang sebagian besar dihuni pedagang sembako tersebut rata dengan tanah, sedangkan aktifitas jual-beli dipindah di jalan Supriyadi dan Ahmad yani.

Salah satu pedagang sembako, Nur, menduga kebakaran itu diduga berasal dari konsleting arus listrik di kios sembako milik Zaenab, yang kemudian membesar dan merembet ke dua blok di pasar subuh.

"Api mulai muncul itu sekitar jam 1.00 WIB dari bagian atap kiosnya mbak Zaenab, waktu itu terdengar suara 'gletok-getok' dari atap dan api terus besar," kata salah satu pedagang, Nur.

Melihat kobaran api tersebut puluhan pedagang yang baru mulai beraktifitas langsung semburat menyelamatkan barang dagangannya masing-masing.

"Warga tidak berani membantu yang disekitar kiosnya bu zaenab termasuk di kios saya, karena kayu-kayu yang terbakar mulai berjatuhan ke bawah, jadinya ya habis semuanya," katanya sambil menangis.

Sementara itu pedagang lain, Samsun, mengaku mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat peristiwa itu, pasalnya sehari sebelumnya ia baru berbelanja barang dagangan senilai Rp30 juta.

"Kemarin itu saya pikir mumpung hari minggu jadi belanja cukup banyak, karena biasanya pembeli juga ramai, tapi kenyataanya malah seperti ini," katanya pasarah.

Kini tim identifikasi Polres Trenggalek masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kejadian tersebut, sementara disekitar lokasi juga masih terpasang garis polisi.

Jumat, 16 Maret 2012

NELAYAN PENYELAMAT IMIGRAN DIPENJARA




Trenggalek, 16/3 (ADSFM) - Kepolisian Air dan Udara (Airud) Prigi, Trenggalek, menangkap Mohammad Nurjambe alias Jambe (35) nelayan penyelamat 34 imigran karena diduga menjadi pelaku 'ilegal fishing'.

"Hari Senin (12/3) berkas tujuh tersangka langsung kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Trenggalek untuk proses hukum lebih lanjut," kata Kasatpol Airud Prigi, Iptu Ali Muzakir, Jumat.

Muzakir membenarkan bahwa dari tujuh tersangka tersebut salah satunya adalah Mohammad Nurjambe alias jambe (35) warga Desa Tasikmadu Kecamatan watulimo yang tidak lain adalah nahkoda kapal mina ciamis yang memberikan pertolongan para imigran asal timur tengah yang tenggelam di perairan prigi Desember tahun lalu.

"Sedangkan yang lainnya adalah pemilik kapal, atas nama Matjuki dan anak buah kapal (ABK)," katanya.

Para pelaku diduga melakukan pencarian ikan secara ilegal karena menggunakan mesin kompresor. Hal itu menurut Muzakir melanggar pasal 12 dan 9 Undang-Undang nomor 45 tentang perikanan.

"Untuk ancamannya ada yang lima tahun da juga yang satu tahu, tergantung dari peran masing-masing daam menjalankan aksinya," Imbuhnya.

Lebih lanjut pria berpangkat inspiktur polisi satu ini menjelaskan, ulah para tersangka telah menjadi incaran polisi sejak beberapa bulan yang lalu karena meresahkan para nelayan yang lain.

"Mereka kami tangkap tanggal 15 Januari, Saat kapalnya mau masuk ke pelabuhan, selain itu kami juga menyita barang bukti sebuah kapal jenis katir 'Mina ciamis', kompresor, selang, masker dan beberapa udang asil tangkapan," kata Ali Muzakir.

Ia menegaskan, penangkapan tersebut tidak terkait dengan jasa Jambe yang telah melakukan penyelamataan para imigran, namun murni kasus 'ilegal fishing'.

"Ini adalah bentuk dari penegakan hukum, kami tidak pandang bulu. Hal ini sekaligus pembelajaran untuk kita semua agar mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.

NELAYAN TRENGGALEK TOLAK KENAIKAN HARGA BBM


Trenggalek, 16/3 (ADSFM) - Sejumlah nelayan di sekitar Pelabuan Nusantara Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, April.

"Yang jelas kami sebagai nelayan maupun pengusaha kapal sangat keberatan, karena biaya operasional yang dibutuhkan pasti akan membengkak, buktinya sekarang saja harga kebutuhan pangan sudah mulai naik," kata nelayan setempat, Subari. Jumat.

Ia menjelaskan, dalam sekali melaut membutuhkan solar sebanyak 300 liter, sehingga pengusaha kapal minimal harus mengeluarkan anggaran Rp1.5 juta untuk membeli bahan bakar dan kebutuhan puluhan anak buah kapal (ABK).

"Jumlah itu ketika BBM belum naik, belum lagi untuk perawatan mesin kapal juga membutuhkan biaya tersendiri, kalau pada saat musim ikan masih bisa tertutupi, tapi ketika sepi tangkapan bagaimana," kata salah satu pemilik kapal ini.

lanjut Subari, rencana pemerintah menaikkan harga BBM akan berdampak langsung terhadap penghasilan para nelayan, pasalnya saat ini ribuan nelayan di perairan Prigi tidak melaut karena cuaca buruk.

Ia memprediksi musim penen ikan masih akan terjadi pada bulan Juni mendatang, sehingga beberapa bulan kedepan pihaknya hampir dipastikan akan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

"Hal itu bukan tanpa alasan, sekarang ini hanya seperempatnya saja nelayan yang melaut, namun terkadang pulang tanpa hasil sama sekali, itu jelas rugi," Ujarnya.

Sementara itu nelayan lain, Yudi, berharap pemerintah memberikan perhatian terdahap keberlangsungan hidup nelayan, dengan memberikan subsidi khusus dalam bentuk lain.

"Kami tidak tahu seperti apa nanti bentuknya, tapi yang jelas kenaikan BBM beberapa tahun yang lalu kan ada semacam bantuan langsung tunai atau pemberian lain dalam bentuk bahan pangan," katanya.

Disisi lain, Kapolres Treggalek, AKBP Totok Suhariyanto mengimbau agar nelayan tidak panik terhadap rencana kanaikan harga solar dan bensin.

"Asalkan membawa surat keterangan dari pelabuhan pasti akan dilayani, tapi jangan sampai melakukan upaya penimbunan BBM karena hal itu melanggar hukum," katanya.

Kamis, 15 Maret 2012

CUACA BURUK, RIBUAN NELAYAN TRENGGALEK TAK MELAUT


Trenggalek, 15/3 (ADSFM) - Ribuan nelayan di perairan Prigi Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur tidak melaut karena sepi tangkapan dan cuaca buruk.

"Yang beroprasi hanya seperempatnya saja, itupun hasilnya tidak bisa ditentukan berapa kilo, terkadang sampai kosong, karena kalau musim seperti ini ikan pasti sulit," kata salah seorang nelayan setempat, Subari.

Selain minim tangkapan, cuaca di tengah laut saat ini kurang bersahabat karena ketinggian gelombang lebih dari 3 meter. Sehingga berbahaya untuk keselamatan kapal nelayan.

"Kalau dipaksakan untuk melaut justru lebih banyak ruginya, karena apa, sekali melaut minimal harus mengeluarkan ongkos Rp1 juta untuk membeli bahan bakar dan makan," imbunya.

Dari pantauan ANTARA di sekitar Pelabuhan Nusantara Prigi, sejumlah nelayan memilih untuk melakukan pembenahan kapal dan alat tangkap ikan. Sedangkan sisanya beralih ke pakerjaan yang lain.

Subari menjelaskan mayoritas nelayan di perairan Prigi bermatapencaharian dua, yaitu nelayan dan patani, sehingga apabila musim ikan pergi ke laut sedangkan pada saat sepi tangkapan mereka beralih ke sawah dan kebun.

"Perkirakan, ikan itu akan kembali muncul sekitar bulan Juni, makanya sekarang kapal-kapal ini direnovasi agar nanti pada saat musim ikan sudah siap pakai," kata pemilik kapal ini.

Sementara itu, akibat tingginya gelombang laut di selatan jawa, beberapa kapal tongkang pengangkut batubara berlindung di pesisir Trenggalek dan Tulungagung.

"Salah satunya berlindung di selatan pantai Karanggongso, selain pengangkut batubara ada juga beberapa kapal nelayan dari Jakarta yang ikut berlindung," kata Kepala Polisi Air (Polair) Prigi, Iptu Ali Muzakir.

Kapal tongkang dan nelayan tersebut akan kembali melanjutkan perjalanan apabila cuaca sudah membaik dan tinggi gelombang normal.

Rabu, 14 Maret 2012

PESISIR SELATAN JAWA PINTU FAVORIT IMIGRAN GELAP

Trenggalek, 14/3 (ADSFM) - Kepala Seksi Pengawasan dan Pendindakan Kantor Imigrasi kelas II Blitar, Jawa Timur, Iwan Suwanda, menduga sejumlah imigran gelap yang ingin mencari suaka ke Australia mulai melirik pesisir selatan Jawa sebagai lokasi pemberangkatan.

"Dulu lokasi untuk pemberangkatan paling favorit itu adalah NTT, namun karena di sana sudah terendus oleh aparat, maka bergeser ke wilayah Jawa," kata Iwan Suwanda. Rabu.

Ia menyebutkan beberapa lokasi yang rawan tersebut diantaranya berada di wilayah Jawa Timur seperti Trenggalek, Tulungagung, Banyuwangi dan Probolinggo. Beberapa lokasi tersebut ini menjadi paling rawan karena aksesnya lebih mudah untuk menuju pulau Christmas, Australia.

"Tapi kami tidak bisa bicara hanya Jawa Timur saja, tetap sepanjang pesisir jawa," Ujarnya.

Iwan menambahkan, dari keterangan sejumlah imigran gelap yang berhasil diamankan, beberapa diantaranya menggunakan jalur darat terlebih dahulu sebelum diberangkatkan malalui jalut laut.

"Kalau langsung dari Sukabumi kan terlalu jauh, biasanya mereka (imigran) naik bus dulu dari Jakarta menuju pesisir selatan jawa, selanjutnya naik kapal menuju Australia," imbunya usai sosialisasi antisipasi 'people smuggling' di Hotel Prigi.

Namun demikian pihaknya mengklaim saat ini sindikat penyelundupan imigran gelap tersebut akan berfikir dua kali bisa ingin memakai kawasan selatan Jawa Timur sebagai lokasi pemberangkatan, pasalnya sejak kasus tengelamnya ratusan imigran asal Timur Tengah di perairan Prigi beberapa waktu yang lalu, pihak kepolisian dan TNi mulai memperketat pengamanan.

Pihaknya berharap seluruh eleman masyarakat baik nelayan serta masyarakat umum untuk saling memberikan informasi ke pihak yang berwajib apabila ada indikasi terjadinya kasus imigran gelap.

"Kami dari pihak imigrasi hanya bisa melakukan pencegahan melalui jalur-jalur resmi, yaitu di pelabuhan maupun bandara, istilahnya kami ini hanya penjaga pintu gerbang saja, sedangkan yang lainnya adalah tugas TNI dan Polri," ujarnya.

Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran polsek Watulimo, Panggul dan Munjungan yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia."intinya kami perketatlah," katanya.

POLISI RANGKUL NELAYAN ANTISIPASI PENYELUNDUPAN MANUSIA




Trenggalek, 14/3 (ADSFM) - kepolisian Trenggalek, Jawa Timur menggelar sosialisasi dengan sejumlah nelayan yang beroperasi di perairan Prigi Kecamatan Watulimo untuk mengantisipasi terjadinya kasus penyelundupan manusia (people smuggling).

"Trenggalek ini memiliki tiga pelabuhan yang berhadapan dengan laut lepas, yakni Prigi, Panggul dan Munjungan, maka rawan terjadi kasus people smuggling ini," kata kapolres Trenggalek, AKBP totok Suhariyanto, Rabu.

Ia menjelaskan dengan sosialisasi itu diharapkan para nelayan maupun aparat desa di wilayah perairan Prigi tersebut peka dan mengetahui sejumlah modus yang biasa dilakukan oleh para penyelundup.

Menurutnya dari hasil identifikasi sejumlah kasus penyelundupan imigran gelap, ada beberapa modus yang digunakan, diantaranya dengan menggunakan kendaraan bus dan pemberankatnnya dilakukan pada saat cuaca Hujan.

"Karena pada saat itulah arus lalu-lintas sepi dan mereka biasanya juga melintasi wilayah-wilayah yang sepi,seperti jalan menuju Prigi ini juga rawan.

Kemudian para pelaku biasanya memanfaatkan pelabuhan yang tidak memiliki aktifitas tinggi dan selalu meminta bantuan nelayan setempat untuk mengantarkan ke tengah laut dengan diiming-imingi upah yang tinggi.

"Sebagai contoh, kasus 200 lebih imigran yang tenggelam di Prigi beberapa waktu yang lalu itu diberangkatkan dari pantai Popoh Tulungagung yang relatif sepi dan juga memanfaatkan nelayah lokal," Ujarnya.

Totok meminta agar nelayan di Trenggalek lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan tawaran serupa, karena apabila terbukti ada nelayan maupun warga yang membantu kasus penyelundupan manusia maka yang bersangkutan dapat terjerat kasus hukum.

"Anda kalau sampai ikut serta beratti melanggar pasal 323 UU RI No. 17 tahun 2008 tentang pelayaran dan atau pasal 120 ayat (1) dan (2) UU RI No. 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian. Ancanamnnya lima tahun penjara," katanya menjelaskan.

Orang nomor satu di kepolisian Trenggalek ini mengimbau, apabila ada rombongan orang asing yang datang di kawasan Prigi dan berniat menyewa kapal nelayan, agar segera melapor ke polsek terdekat.

"Nelayan wajib curiga dan jangan hanya tawar-menawar uang sewanya saja, tapi tanyai juga darimana, mau kemana dan untuk keperluan apa, jangan sampai niat menolong malah terjerat kasus hukum," ujarnya.

Sementara itu , kasi Pengawasan dan Penindakan, Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, Iwan Suwanda membenarkan bahwa pesisir selatan Jawa, termasuk Trenggalek adalah kawasan yang sangat rawan dijadikan lokasi pemberangkatan imigran gelap ke australia.

"Dulu lokasi untuk pemberangkatan paling favorit itu adalah NTT, namun karena di sana sudah terendus oleh aparat, maka bergeser ke wilayah Jawa," katanya kepada wartawan.

Selasa, 13 Maret 2012

SEJUMLAH SPBU MULAI KEHABISAN STOK BBM

Trenggalek, 13/3 (ADSFM) - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai kehabisan stok menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) April mendatang.

Salah satu petugas SPBU Ki Mangun Sarkoro, Yoko, mengatakan, habisnya stok BBM tersebut diakibatkan dari melonjaknya permintaan masyarakat selama sepekan terakhir.

"Per hari biasanya kami habis 16 ribu liter premium dan solar, tapi sejak ada rencana kenaikan harga BBM jumlah pembeli terus melonjak, sehingga habisnya lebih cepat," katanya.

Selain meningkatnya jumlah pembeli, kekosongan stop tersebut menurut Yoko juga dipicu oleh pengiriman BBM dari Depo Pertamina Madiun yang sering mengalami keterlambatan.

"Untuk pengiriman per hari sebetulnya rutin, namun waktunya saja terkadang sedikit terlambat, contohnya saja hari ini seharusnya sudah datang tapi kenyataan belum, padahal kami sudah telepon kesana (depo)," ujarnya.

Yoko mengaku pihaknya memiliki stok BBM yang cukup untuk melayani masyarakat, karena setiap kali order ke depo Pertamina pihaknya langsung membeli sebanyak 48 ribu liter.

"Pembelian itu langsung dibayar didepan, jadi semuanya tergantung dari Pertamina, mungkin saja memang ada pertimbangan-pertimbangan lain demi menjaga ketersediaan BBM," ujarnya.

Sementara itu untuk meminimalisir terjadinya penimbunan BBM ditingkat pengecer, pihaknya mulai melakukan pembatasan pembelian dengan menggunakan jerigen.

Yoko menjelaskan, SPBU-nya hanya melayani pembelian jerigen yang dilengkapi ijin usaha dari pemerintah desa setempat, itupun terbatas untuk pengecer yang lokasinya jauh dari POM bensin.

"Untuk pembelian menggunakan jerigen kami yakin bisa mengendalikan, karena orangnya cuma itu-itu saja, yang sulit itu justru membatasi pembeli reguler yang memakai sepeda motor maupun mobil," imbuhnya.

Salah satu warga Kelurahan Surodakan, Trenggalek, Sunarji mengaku terpaksa membeli bensin eceran karena beberapa SPBU langgannya kehabisan stok.

"Mau bagaimana lagi, daripada terlambat masuk kerja ya terpaksa cari eceran," katanya.

PULUHAN ANGGOTA POLRES TRENGGALEK SIAP JAGA SPBU

Trenggalek, 12/3 (ADSFM) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur akan menyiagakan puluhan anggotanya untuk mengamankan SPBU menyusul rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM April mendatang.

"Sesuai dengan instruksi dari Polda Jatim, setiap SPBU nanti akan dijaga oleh lima angggota kepolisian, karena disini ada 13 SPBU maka anggota yang akan kami terjunkan sebanyak 56," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP SIti Munawaroh, Senin.

Penempatan anggota polisi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya gejolak di masyarakat yang bisa muncul sewaktu-waktu, mengingat dari pengalaman sebelumnya setiap menjelang kenaikan harga BBM hampir dipastikan terjadi lonjakan jumlah pembeli.

"Anggota akan mulai kami siagakan di masing-masing SPBU dalam waktu dekat ini, karena sekarang nampaknya permintaan BBM sudah mulai terjadi peningkatan," ujarnya kepada wartawan.

Siti menambahkan, selain menyiapkan personil kepolsian, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta seluruh pengusaha SPBU di wilayah Trenggalek.

"Kami baru saja menggelar rapat koordinasi dengan pemda dan pengusaha SPBU, ini untuk menyamakan persepsi sejumlah aturan yang ada sekaligus membuat kesepakatan demi kelancaran bersama," kata perwira pertama ini.

Sejumlah kesepatakan yang berhasil dicapai diantaranya, sehari sebelum kenaikan BBM, SPBU tidak akan tutup sebelum pukul 24.00 WIB.

"Kemudian, untuk pembelian dengan menggunakan jerigen (pengecer) tidak boleh dilayani kecuali apabila lokasinya jauh dari SPBU, itupun harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pemerintah desa setempat," imbuhnya.

Sementara itu salah satu petugas SPBU Ki Mangun Sarkoro Trenggalek, Yoko, memnyambut baik langkah koordinasi yang dilakukan polisi dan pemda setempat.

"Karena kenaikan BBM ini adalah isu yang sensitif, maka keterlibatan polisi ini sangat kami butuhkan dan saya yakin akan memberikan rasa aman untuk semuanya, baik itu pihak SPBU maupun masyarakat sendiri" katanya.

Senin, 12 Maret 2012

PEMKAB OPTIMIS MAMPU PENUHI TARGET PRODUKSI PADI



Trenggalek, 12/3 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menargetkan produksi padi pada tahun 2012 meningkat 13 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun 2011 produksinya sekitar 145 ribu ton, sedangkan tahun ini kami optimis bisa meningkatkan hasil produksi menjadi 165 ribu ton," kata Kepala Dinas Petanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Trenggalek, Joko Surono.

Ia mengaku target pencapaian produksi bahan pangan utama tersebut mampu dipenuhi karena disokong oleh 11 ribu hektare area persawahan teknis.

"Di Trenggalek itu yang paling banyak jenis Gogo, luasnya ada sekitar 6ribu hektare. Kalau di Gogo mendapat 5ton saja saya yakin target 165 akan terlampaui," katanya.

Joko menjelaskan, optimisme itu juga didukung oleh inisiatif sejumlah petani yang mulai fokus menggunakan pupuk organik sebagai media penyubur tanaman.

Menurutnya, dengan pola pemeliharaan tanaman menggunakan pupuk organik akan meminimalisir munculnya serangn hama, selain itu juga mampu meningkatkan kadar hara dalam tanah.

"Kesadaran masyarakat menggunakan pupuk organik ini menurut saya adalah sustu kemajuan yang luar biasa dan perlu mendapat apresiasi," ujarnya.

Sementara itu disinggung mengenai sejumlah area persawahan yang diserang hama dundep dan potong leher, Joko mengaku hal tersebut tidak akan mengganggu produksi padi ditingkat kabupaten.

Ia mengklaim luasan wilayah yang saat ini terserang hama tersebut hanya berada di beberapa titik, sehingga masih dalam kategori wajar.

"Meski jumlahnya tidak banyak kami akan tetap memberikan perhatian serius pada spot-spot hama itu, kami tidak ingin kebobolam lagi seperti peristiwa serangan wereng tahun lalu," katanya.

Untuk itu Joko mengimbau kepada petani di wilayahnya untuk aktif melakukan pemantauan tanaman, serta rutin memberikan pemupukan agar hasil panen yang didapatkan maksimal.

"Dari pemantauan itulah kalau ada hama bisa segera diketahui dan saya mohon apabila muncul hama segera melapor melalui kelompok tani masing-masing, biar nanrti diteruskan ke petugas dinas pertanian untuk diambil tindakan," ujarnya.
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India