Trenggalek, 12/3 (ADSFM) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur akan menyiagakan puluhan anggotanya untuk mengamankan SPBU menyusul rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM April mendatang.
"Sesuai dengan instruksi dari Polda Jatim, setiap SPBU nanti akan dijaga oleh lima angggota kepolisian, karena disini ada 13 SPBU maka anggota yang akan kami terjunkan sebanyak 56," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP SIti Munawaroh, Senin.
Penempatan anggota polisi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya gejolak di masyarakat yang bisa muncul sewaktu-waktu, mengingat dari pengalaman sebelumnya setiap menjelang kenaikan harga BBM hampir dipastikan terjadi lonjakan jumlah pembeli.
"Anggota akan mulai kami siagakan di masing-masing SPBU dalam waktu dekat ini, karena sekarang nampaknya permintaan BBM sudah mulai terjadi peningkatan," ujarnya kepada wartawan.
Siti menambahkan, selain menyiapkan personil kepolsian, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta seluruh pengusaha SPBU di wilayah Trenggalek.
"Kami baru saja menggelar rapat koordinasi dengan pemda dan pengusaha SPBU, ini untuk menyamakan persepsi sejumlah aturan yang ada sekaligus membuat kesepakatan demi kelancaran bersama," kata perwira pertama ini.
Sejumlah kesepatakan yang berhasil dicapai diantaranya, sehari sebelum kenaikan BBM, SPBU tidak akan tutup sebelum pukul 24.00 WIB.
"Kemudian, untuk pembelian dengan menggunakan jerigen (pengecer) tidak boleh dilayani kecuali apabila lokasinya jauh dari SPBU, itupun harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pemerintah desa setempat," imbuhnya.
Sementara itu salah satu petugas SPBU Ki Mangun Sarkoro Trenggalek, Yoko, memnyambut baik langkah koordinasi yang dilakukan polisi dan pemda setempat.
"Karena kenaikan BBM ini adalah isu yang sensitif, maka keterlibatan polisi ini sangat kami butuhkan dan saya yakin akan memberikan rasa aman untuk semuanya, baik itu pihak SPBU maupun masyarakat sendiri" katanya.
0 komentar:
Posting Komentar