Trengalek, 18/3 (ADSFM) - 31 kios di Pasar Subuh, Keluahan Surodakan, Kabupaten Trenggaek, Jawa Timur ludes dilalap api, Minggu dini hari.
Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Trenggalek yang didatangkan ke lokasi kejadian tampak kewalahan melakukan upaya pemadaman, akkibatnya api baru bisa dikuasai sekitar pukul 5.00 WIB.
"BPBD dapat telepon sekitar pukul 1.30 WIB kemudian pukul 1.45 kami datang ke lokasi, kami mengakui memang kewalahan karena angin cukup kencang sehingga api terus membesar, selain itu juga karena keterbatasan peralatan," kata kepala BPBD Trenggalek, Joko Rusianto.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya petugas pemadam kebakaran difokuskan untuk melokaklisir api agar tidak merember ke perkampungn warga.
"Karena dengan salah satu rumah warga itu tinggal beberapa meter saja, kalau tidak dilokaslisir kerugian akan semakin besar," imbuhnya.
Akibat kebakaran tersebut, dua blok yang sebagian besar dihuni pedagang sembako tersebut rata dengan tanah, sedangkan aktifitas jual-beli dipindah di jalan Supriyadi dan Ahmad yani.
Salah satu pedagang sembako, Nur, menduga kebakaran itu diduga berasal dari konsleting arus listrik di kios sembako milik Zaenab, yang kemudian membesar dan merembet ke dua blok di pasar subuh.
"Api mulai muncul itu sekitar jam 1.00 WIB dari bagian atap kiosnya mbak Zaenab, waktu itu terdengar suara 'gletok-getok' dari atap dan api terus besar," kata salah satu pedagang, Nur.
Melihat kobaran api tersebut puluhan pedagang yang baru mulai beraktifitas langsung semburat menyelamatkan barang dagangannya masing-masing.
"Warga tidak berani membantu yang disekitar kiosnya bu zaenab termasuk di kios saya, karena kayu-kayu yang terbakar mulai berjatuhan ke bawah, jadinya ya habis semuanya," katanya sambil menangis.
Sementara itu pedagang lain, Samsun, mengaku mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat peristiwa itu, pasalnya sehari sebelumnya ia baru berbelanja barang dagangan senilai Rp30 juta.
"Kemarin itu saya pikir mumpung hari minggu jadi belanja cukup banyak, karena biasanya pembeli juga ramai, tapi kenyataanya malah seperti ini," katanya pasarah.
Kini tim identifikasi Polres Trenggalek masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kejadian tersebut, sementara disekitar lokasi juga masih terpasang garis polisi.
0 komentar:
Posting Komentar