KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"
Minggu, 04 Maret 2012
PULUHAN PENGURUS DPD PAN TRENGGALEK MUNDUR
18.36
94.8 ADS FM
No comments
Trenggalek, 4/3 (ADSFM) - Puluhan pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) DPD Trenggalek, Jawa Timur yang terpilih melalui musyawarah daerah 2011 lalu menyatakan mundur setelah terkatung-katung selama setahun.
"Jadi mulai tanggal 26 Pebruari seluruh calon pengurus DPD PAN hasil musda 2011 menyatakan mencabut surat kesangggupan menjadi pengurus PAN Kabupaten Trenggalek periode 2011-2015," kata calon ketua terpilih DPD PAN Kabupaten Trenggalek, Seto Cahyono, Minggu.
Keputusan untuk berhenti tersebut juga dilakukan secara berjenjang oleh sejumlah pengurus ditingkat desa (DPRt) maupun ditingkat kecamatan (DPC).
Seto menambahkan, kader PAN yang telah membubuhkan tanda tangan pada surat pernyataan bersama dan menyatakan berhenti dari kepengurusan di Trenggalek telah mencapai mencapai 56 orang.
Ia menjelaskan, keputusan untuk tidak aktif dalam kepengurusan partai yang pernah dinahkodai Amin Rais tersebut merupakan puncak akumulasi kekesalan terhadap Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Jatim maupun DPP PAN yang hingga kini tidak tanggap dan merespon aspirasi dari bawah.
"Kekecewaan yang lebih mendasar adalah tidak segera dilantiknya kepengurusan periode 2011-2015 yang telah terpilih melalui musda 9 Januari 2011, kalau dihitung sampai saat ini sudah satu taun lebih," ujarnya saat konferensi pers.
Sikap DPW PAN Jatim tersebut dinilai tidak konsisten dengan hasil yang telah dicapai, bahkan sejumlah pengurus terpilih menduga ada oknum DPW yang sengaja bermain sehingga menimbulkan kesan seolah-olah PAn di Trenggalek terbagi menjadi beberapa kubu.
Bahkan lanjut Seto, sikap DPW PAN Jatim semakin berlebihan karena hingga kini masih mengaktifkan kepengurusan sementara yang dipimpin pengurus DPW, Suli Daim.
"Padahal kalau dilihat dari susunan kepengurusan, kepemimpinan Suli Daim ini dari segi hukum jelas tidak memiliki kelayakan dan seharusnya batal demi hukum," katanya.
Ia mengaku, sebelum memutuskan untuk berheenti dari kepengurusan PAN pihaknya telah melakukan komunikasi politik dengan pengurus wilayah maupun pengurus pusat, namun upaya tersebut tidak mendapat respon positif.
"kalau secara personal mereka memberikan jawaban, namun hanya sebatas 'kami mamahami', kami sampai heran, apa tidak eman sampai tidak memperhatikan kader-kader militan yang ada dibawah," ujarnya.
Seto berharap keputusan mundur sejumlah kader PAN Trenggalek tersebut dapat menjadi perhatian jajaran pengurus diatasnya agar tidak semena-mena dalam mengambil keputusan.
"Kami mundur bukan berati kalah , namun kami tidak ingin demokrasi dikebiri, kami juga tidak ingin pembodohan kepada pengurus partai secara berjenjang termasuk masyarakat,"pungkasnya
0 komentar:
Posting Komentar