KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Senin, 31 Oktober 2011

PENYIDIKAN KASUS KORUPSI BUMDES WONOCOYO SELESAI

Trenggalek, 31/10 (ADSFM) - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek, Jawa Timur telah merampungkan penyidikan kasus dugaan korupsi Badan Usaha Milik Desa (bumdes) Wonocoyo .

"Saat ini prosesnya masuk pada tahap pemberkasan, yaitu mengumpulkan seluruh data hasil peyidikan menjadi satu berkas," kata Kasi Intel Kejaksan Negeri Trenggalek, Bayu Danarko, Senin.

Setelah seluruh berkas terkumpul, tim penyidik segera melimpahkan berkas tersebut ke jaksa penuntut umum (JPU) yang akan menangani dalam proses persidangan.

Bayu mengatakan, pihaknya tidak memiliki target khusus untuk penyelesaian pemberkasan kasus korupsi tersebut, namun ia berjanji akan serius dalam menanganinya.

"Pokoknya akan kami selesaikan secepatnya, agar bisa segera dilakukan tahap satu atau pelimpahan ke JPU, nanti setelah di serahkan akan diteliti lagi syarat formil dan materiilnya," kata pria asli POnorogo ini menjelaskan.

Dalam kasus penyalahgunaan dana bantun bumdes itu kejakaan menetapkan ketua Bumdes Desa Wonocoyo Kecamatan Pogalan, Purwanto sebagai tersangka.

"Sementara tersangkanya masih satu yakni saudara Pwr, namun tidak menutup kemungkinan bisa bertambah, kita lihat saja nanti prosesnya seperti apa," ucapnya.

Menurut Bayu, ketua bumdes itu ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga telah menyelewengkan bantuan pemerintah sehingga menyebabkan kerugian negara puluhan juta rupiah.

"Untuk jumlah kerugiannya kami masih belum bisa menyebutkan, karena saat ini prosesnya masih dalam tahap pemberkasan, nanti saja kalau sudah dinyatakan P21 (sempurna)," kilah Bayu.

Sebelumnya, pada tahun 2001 hingga tahun 2008 Pemkab Trenggalek mengucurkan bantuan dana bumdes ke seluruh desa di wilayahnya. setiap bundes mendapatkan bantuan anggaran Rp10 juta per tahun.

Dalam tahap penyedikan, pihak Kejaksaan Negeri Trenggalek telah memeriksa lebih dari sepuluh saksi.

"Semua saksi yang kami periksa sangat kooperatif, semoga saja dalam persidangan nanti juga lancar segingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat," pungkas Bayu Danarko.

BUPATI TRENGGALEK EVALUSASI KINERJA PEMERINTAHANNYA

Trenggalek, 31/10 (ADSFM) - Pasangan Bupati serta Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur Mulyadi Wr dan Kholiq mulai melakukan evaluasi kinerja satu tahun pemerintahannya.

"Dalam rapat dinas beberapa waktu yang lalu pak bupati menyampaikan, evaluasi kinerja jajaran SKPD tersebut akan dilakukan sekitar sampai dengan Desember tahun ini," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso MIhardi, Senin.

Ia menjelaskan, evaluasi kinerja tersebut bertujuan untuk mengetahui penerapan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pasangan MK (Mulyadi-Kholiq).

"Berhubung yang melaksanakan kebijakan bupati maupun wakil bupati ini adalah para kepala SKPD, otomatis evaluasi juga menyangkut kinerja kepala SKPD," katanya menjelaskan.

Hasil pemeriksaan intern tersebut diharapkan dapat diketahui pada akhir tahun 2011 ini, sehingga bupati dapat segera mengambil langkah dalam mengoptimalkan kinerjanya selama empat tahun mendatang.

"Kalau kebijakan apa keputusan apa yang akan dimabil kami belum tahu, tapi yang jelas bupati tidak akan tinggal diam terhadap kinerja kepala dinas yang kurang maksimal," kata Yoso.

Juru bicara pemkab Trenggalek ini mengaku tidak menutup kemungkinan Mulyadi akan menggeser maupun memutasi pimpinan SKPD serta jajaranya yang memiliki kinerja buruk.

"Bisa jadi akan ada mutasi karena mungkin posisinya kurang tepat, tapi hal itu bagi kami merupakan hal yang biasa dan sangat wajar. Semuanya akan ditentukan setelah hasil evaluasinya nanti diketahui," ucap pri asli Gandusari ini.

Selain kinerja jajaran SKPD, bupati Mulyadi juga telah mengevaluasi efisiensi beberapa lembaga dan kantor dinas di lingkup Pemkab Trenggalek.

"Saat ini kami tengah mengusulkan 13 ranperda (rancnangan peraturan daerah) ke DPRD, beberapa diantaranya tentang kelembagaan di pemkab," katanya.

Yoso menyampaikan beberapa kantor dinas rencananya akan dipecah menjadi dua, hal itu dilakukan karena kinerjanya selama ini dinilai tidak terfokus dan kurang maksimal.

"Contohnya, DPPKAD (dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah) akan dipisah menjadi dua, pengelolaan keuangan berdiri sendiri dan pengelolaan asset juga menjadi dinas sendiri," kata Yoso mejelaskan.

Rabu, 26 Oktober 2011

KLH SIAP TINDAK TEGAS PERUSAK POHON KOTA

Trenggalek, 26/10 (ADSFM) - Kepala kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Trenggalek mengancam akan bertindak tegas terhadap warga yang sengaja merusak pohon kota.

"kami tidak segan untuk melaporkan ke polisi terhadap siapapun yang ketahuan merusak atau memotong tanaman yang ada ditepi jalan," kata Kepala kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Trenggalek, Agus Setyono, Rabu.

Tindakan tegas itu dilakukan agar tanaman pelindung yang berada di sepanjang jalan protokol Trenggalek tetap terjaga kelestariannya.

"Dulu pernah ada salah satu pengusaha yang mengajukan pemotongan pohon karena posisinya berada di depan pembangunan indomaret miliknya, namun ijin belum keluar sudah nekat memotong, akhirnya ya kami laporkan ke polisi," katanya.

Agus menjelaskan setiap pemotongan pohon milik pemkab yang berada di tepi jalan harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari KLH.

"Ijin pemotongan maksimal hanya satu pohon, itupun harus kami survei terlebih dahulu, layak dipotong apa tidak," kata Agus.

selain itu pemohon ijin diwajibkan untuk mengganti satu pohon yang dipotong dengan 10 pohon yang berukuran sama.

"Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak semena-mena melakukan perusakan lingkungan, karena pohon yang berada dipinggir jalan itu memiliki fungsi yang cukup banyak termasuk untuk melindungi pengguna jalan dari sengatan matahari," jelas Agus.

Saat ini terdapat ribuan pohon milik pemkab Trenggalek yang berada disepanjang jalan protokol, pohon tersebUt mayoritas adalah jenis non produktif seperti angsana, spatudea, asem belanda, sono kembang, pinisium dan dadap merah.

"Kami sengaja memilih tanaman bukan produksi seperti mangga maupun cengkeh karena pertimbangan kemananan dan keselamatan pengguna jalan, misalkan kalau kami tanami cengkeh, kemudian warga mencurinya kan malah repot," kaya Agus Setyono dikantornya.

Ia berharap masyarakat Trenggalek ikut serta melakukan pelestarian pohon kota dengan cara tidak melakukan pemotongan maupun perusakan.

"Ini sekaligus warning untuk pemasang iklan, jangan sekali-kali menempel materi promosi dipohon terlebih dengan cara dipaku," katanya menegaskan.

SATU BALITA TRENGGALEK TERINFEKSI DIFTERI


Trenggalek, 26/10 (ADSFM) - Satu balita di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diduga kuat terinfeksi penyakit difteri.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman mengatakan balita yang trinfeksi difteri tersebut berinisial KL (4.5) warga Desa karangrejo Kecamatan Kampak.

"Kasus ini Kami temukan di sekitar seminggu yang lalu dan kebetulan yang bersangkutan (KL) adalah anak dari bidan desa sehingga cepat terdeteksi," katanya.

suparman menjelaskan saat ini KL telah dirujuk ke rumah sakit dr Soetomo Surabaya untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.

Untuk mengantisipasi penularan penyakit mematikan tersebut, dinas kesehatan setempat langsung mengambil sampel darah anggota keluarga KL dan sejumlah perawat yang menangani di Trenggalek.

"Ada 20 sampel yang kami ambil, terdiri dari anggota keluarga dan perawat di rumah sakit anak HST Trenggalek yang sebelumnya merawat penderita," jelas pria yang akrab dipanggil Parman ini.

Selanjutnya sampel darah tersebut akan dilakukan pemeriksaan intensif di Balai Kesehatan Surabaya.

"kemungkikan seminggu lagi hasilnya sudah bisa diketahui, apakah ada yang tertular apa tidak , saya berharap hasilnya nanti negatif," ucapnya sambil berharap.

Lanjut dia, apabila dari pemeriksaan di laboratorium tersebut menunjukkan hasil positif, dinas kesehatan akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap beberapa orang yang rawan tertular.

"penularan difteri inikan bisa melalui udara, sehingga beberapa orang maupun anak lain yang sering berinteraksi dengan KL akan kami ambil sampel darahnya juga," katanya.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan kejadian luar biasa (KLB) terhadap serangan penyakit difteri di wilayahnya.

Dari kabupeten/kotadi Jatim, hanya empat daerah yang bebas difteri yakni Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Magetan dan Ngawi.

Senin, 24 Oktober 2011

PENGADILAN NEGERI TRENGGALEK EKSEKUSI RUMAH PENGUSAHA BETON


Trenggalek, 24/10 (ADSFM) - Pengadilan Negeri (PN) Trenggalek, Jawa Timur, mengeksekusi tanah dan rumah milik pengusaha beton di jalan raya Durenan Kecamatan Durenan.

Eksekusi dilakukan setelah Pengadilan Negeri Trenggalek mengeluarkan surat perintah pengosongan rumah pada tanggal 1 Agustus 2011 dan berdasarkan surat penetapan eksekusi nomor 01/Pen.Pdt.Eks./2011/PN.TL.

"Setelah kami beri waktu selama delapan hari untuk proses rumah, ternyata pihak tereksekusi belum melakukan pengosongan, akhirnya kamil lakukan eksekusi ini," kata Juru Sita PengadilaN Negeri Trenggalek, Sudarto, Senin.

Ia menjelalskan Termohon eksekusi atas nama Wardi, sedangkan pemohon eksekusi adalah Endang Haryadi warga Kelurahan Kepatihan Kecamatan Tulungaung Kabupaten Tulungagung.

Proses pengambilalihan rumah yang dimulai pukul 8.00 WIB tersebut berjalan lancar dan tanpa ada perlawanan dari pemilik rumah sebelumnya.

Dari pantauan ADSFM di lokasi eksekusi, rumah dua lantai tersebut telah kosong karena pemilik rumah sebelumnya sudah memindahkan barang-barangnya ke tempat lain.

"Tereksekusi sangat kooperatif, sebagian barang-barang di dalam rumah sudah dipindah dan saat ini kami (PN) tinggal mengeluarkan beberapa barang yang masih tersisa," katanya.

Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pengadilan meminta bantuan 107 anggota kepolisian setempat untuk mengawal proses eksekusi.

"Ini semi kelancaran saja, siapa tahu pihak yang di eksekusi melakukan tindakan yang tidak kami inginkan, selain itu untuk mempercepat proses eksekusi, kemi juga mengerahkan 50 kuli angkut," jelas Sudarto.

Sudarto menceritakan eksekusi rumah tersebut berawal dari tanggungan utang yang dilakukan Wardi di BRI cabang Trenggalek sebesar Rp 800 juta.

"Namun karena tidak bisa melakukan pelunasan akhirnya BRI melakukan penyitaan dan dilelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Malang," kata Sudarto menjelaskan.

Dari proses lelang itulah akhirnya hak kepemilikan rumah ini jatuh ke tangan Endang Haryadi warga Kelurahan Kepatihan Kecamatan Tulungaung Kabupaten Tulungagung dengan nilai jual Rp 1.06 Miliar.

Jumat, 21 Oktober 2011

DIREKTUR PDAM TRENGGALEK BANTAH MINTA UANG KE KONTRAKTOR

Trenggalek, 21/10 (ADSFM) - Direktur PDAM Trenggalek, membantah telah meminta uang ke sejumlah kontraktor perpipaan di wilayahnya sebagai kompensasi proyek.

"Saya tidak pernah menelpon maupun meminta uang ke mereka (kontraktor) sama sekali, apalagi nomor yang digunakan itu bukan milik saya, justru saya itu kaget ketika tiba-tiba didatangi teman kontraktor," kata plt Direktur PDAM Trenggalek, Suprapto, Jumat.

Ia menduga seseorang yang menghubungi kontraktor di Trenggalek tersebut bertujuan untuk melakukan penipuan dengan cara mencatut namanya.

Prapto menceritakan, kejadian itu bermula dari kedatangan beberapa kontraktor air yang tergabung dalam AKAIDO di kantor PDAM Trenggalek beberapa hari yang lalu, saat itu para kontraktor mengaku mendapat telepon dari kantor PDAM untuk menghadap Suprapto.

"Saat itulah salah satu rekanan bercerita, setelah mendapat telepon diminta untuk menghubungi nomor HP yang akhirannya 4545 dan ternyata penelpon yang mengatasnamakan Direktur PDAM tersebut meminta rekanan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang telah ditentukan dengan alasan sebagai kompensasi proyek," katanya.

Atas kejadian tersebut Suprapto dengan tegas membantah telah menghubungi sejumlah kontraktor di Trenggalek, Ia juga memastikan saat ini PDAM Trenggalek tidak memiliki proyek perpipaan.

"PDAM itu tidak pernah menangani proyek, saya mengimbau agar rekanan di Trenggalek tidak mempercayai apabila ada orang yang mengaku-ngaku sebagai direktur PDAM yang kemudian minta ditransfer uang," kata Suprapto tegas.

Disisi lain ia mengakui saat ini PDAM Trenggalek tengah menunggu realisasi proyek bantuan dari pemerintah Amerika Serikat dan Australia untuk program masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Itu total anggaranya ada Rp 2 miliar, tapi sampai saat ini belum jelas kapan turunnya karena masih menunggu keputusan dari kementerian keuangan maupun kementerian pekerjaan umum," ucapnya.

Rencananya dalam program tersebut PDAM Trenggalek akan membuat sambungan air baru ke 600 rumah tangga miskin yang berada di enam kecamatan diwilayah Trenggalek.
"Terkait rencana proyek bantuan AUSAID dan USAID inipun kami juga tidak akan meminta uang ke rekanan-rekanan sebagai fee proyek," pungkas Prapto.

Sementara itu Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi juga mengimbau kapada masyarakat maupun kontraktor di Trenggalek untuk tidak menggubris permintaan serupa yang mengatasnamakan pejabat pemerintah kabupaten.

"Karena peristiwa serupa juga pernah terjadi dan mengatasnamakan kepala dinas binamarga, M Soleh, bahkan saat itu beberap rekanan sudah menyetor uang ke rekening yang ditunjuk,"katanya.

KORUPSI IT, TIGA PNS TRENGGALEK DITUNTUT TIGA TAHUN PENJARA




Trenggalek, 21/11 (ADSFM) - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Trenggalek menuntut tiga (3) tahun penjara kepada tiga PNS Pemkab Trenggalek yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan teknologi informasi (TI) lanjutan.

Dalam tuntutanya JPU meminta majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya untuk menjatuhkan hukuman kepada masing-masing terdakwa, mantan kuasa pengguna anggaran EC Joko Susanto, mantan PPTK Jatmiko dan mantan bendahara pengeluaran pembantu Indra Irawan karena terbukti bersalah dalam dakwaan subsider melanggar pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tidak pidana korupsi.

"Untuk dakwaan primer tidak terbukti, tuntutanya kami bacakan kemarin (Kamis 20/10) di Pengadilan Tipikor Surabaya," kata Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Trenggalek, Janes Mamangke, Jumat.

Selain menuntut tiga tahun penjara, terdakwa juga dituntut membayar denda Rp50 juta dan membayar biaya pengganti Rp618 juta yang ditanggung secara bersama-sama dengan para terdakwa lain yang dilakukan penuntutan secara terpisah.

"Jumlah uang penganti tersebut dikurangi dengan Rp70 juta, karena terdakwa lain Nuryanto sudah menyerahkan uang sejumlah itu ke kejaksaan sebagai jaminan, yang kemudian kami sita sebagai barang bukti," katanya.

Janes menambahkan ketiga terdakwa dinilai bersalah karena ikut serta memperkaya orang lain, dengan cara melakukan rekayasa laporan pelaksanaan pekerjaan.

"Memperkaya siapa, ya Hamid Subagio (rekanan), karena dilihat dari proyek yang dikerjakan hanya selesai 75 persen namun dananya tetap dibayarkan 100 persen," jelas pria keturunan toraja ini.

Beberapa item yang tidak dikerjakan diantaranya aplikasi SMS Gateaway Rp 23 juta, aplikasi email Rp 28 juta, belanja jasa pihak ketiga Rp 32 juta, pengadaan peralatan pendukung Rp 95 juta, namun hanya dibelanjakan sebesar Rp 13,4 juta, aplikasi internet dan intranet Rp 75 juta dan pelatihan SDM Rp 35 juta.

Lanjut dia, sidang lanjutan dugaan korupsi proyek teknologi informasi tersebut akan dilanjutkan dua minggu depan dengan agenda pembelaan atas tuntutan JPU.

Kasus korupsi proyek senilai Rp 1.4 Miliar ini bermula dari pengadaan perangkat teknologi informasi di bagian Pengolahan Data Elektronik (PDE) Setda Trenggalek tahun 2007, rencananya teknologi tersebut akan digunakan untuk menghubungkan SKPD satu dengan yang lainya serta kantor-kantor kecamatan.

Namun dalam pengerjaanya CV Master Dimensi Surabaya yang menjadi rekanan hanya melaksanakan 75 persen pekerjaan, sehingga sesuai dengan audit BPKP, negara mengalami kerugian 618 juta.

Dari kasus tersebut Kejaksaan Negeri Trenggalek telah menyeret 10 terdakwa, masing masing dua orang dari pihak rekanan (Mamid Subagio, Nuryanto), lima orang PNS pemeriksa barang (Aleg Hendry, Soejanto, Danduk Yanu S, Imam Maksum, Sutrisno) dan tiga PNS direktur proyek (EC Joko Susanto, Jatmiko, Indra Irawan).

"Terdakwa pemeriksa barang divonis satu tahun penjara namun ada satu yang bebas yaitu Danduk Yanu, kemudian dari rekanan juga satu yang diputus bebas yaitu Nuryanto sedangkan untuk Hamid Subagio diputus satu tahun di Pengadilan Negeri Trenggalek namun setelah banding justru diputus 2 tahun," kata Janes Mamangke.

Namun demikian sampai saat ini seluruh terdakwa belum memiliki kekuatan hukum tetap, karena terdakwa maupun JPU masih melakukan upaya hukum ke Mahkamah Agung.

Kamis, 20 Oktober 2011

SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MOBIL HIJAU



Trenggalek, 20/10 (ADSFM) - Badan Lingkungan Hidup dan Tim pengerak PKK Jatim menggelar soslialisasi pengelolaan sampah di gedung Bawarasa Trenggalek melalui mobil hijau.

"Di dalam mobil hujau ini ada beberapa sarana edukatif, sarana ini untuk pembelajaran manusia tentang bagaimana melakukan pengelolaan lingkungan," kata Kasubag Penyusunan Prog BLH Provinsi Jawa Timur, Lotty Sri Sudarmiati, Kamis.

Sosialisasi tersebut merupakan tindak lanjut dari program yang dicanangkan solidaritas istri kabinet Indonesia bersatu (Sikib), yang salah satunya poinnya adalah Indonesia hujau.

Lotty menambahkan dalam sosialisasi di Trenggalek ini pihaknya memfokuskan tata cara melakukan pengelolaan sampah melalui 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

"Yang pertama, peserta diajarkan untuk memilah sampah, antara sampah organik dan anorgannik, sehingga nanti akan lebih mudah dalam melakukan pengolahan sampah itu," katanya.

Selanjutnya peserta yang terdiri dari berbagai macam ormas tersebut diajarkan cara melakukan daur ulang sampah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan kembali untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut Lotty terdapat dua hal penting dalam pengolahan sampah yakni sampah organik yang diolah menjadi kompos dan sampah anorganik yang didaurulang menjadi barang barang kerajinan tangan.

"Untuk hasil daur ulang bis menjadi beraneka macam kerajinan, seperti tas bungkus mi instan maupun boneka," katanya sambil menunjukan barang hasil daur ulang.

Ia melihat saat ini kesadaran masyarakat dalam melakukan pengelolaan lingkungan sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan namun demikian ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan.

"Masyarakat perlu dibimbing tantang bagaimana memilah sampah, mendaurulang sampah serta melestarikan lingkungan dengan memunculkan pohon-pohon baru pada lahan yang masih kosong atua kurang produktif," kata Lotty.

Disisi lain ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk terus melakukan pembinaan tentang pelestarian lingkungan .

"Kami harapkan tidak hanya sekali dalam melakukan pembinaan,namun harus berulang kali dan satu lagi jangan sampai bosa untk mengingatkam masyarakat," ucapnya.

Sementara itu Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi menyabut baik sosialisasi mobil hijau tersebut, ia berharap masyarakat sadar dan mampu dalam melakukan upacaya pelestarian lingkungan.

"kebetulan pesertanya ini beraneka macam , ada yang dari Persid, Muslimat Nu, Aisyiah dan lain-lain. Semoga saja setelah pulang nanti, para peserta dapat menularkan ilmu yang didapat ke oarang lain," katanya.

DINKES TRENGGALEK GELAR IMUNISASI DIFTERI


Trenggalek, 20/10 (ADSFM) - Pemerintah kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar imunisasi tambahan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit difteridi wilayahnya.

"Saat ini wilayah Trenggalek terbebas kasus difteri, namun sebagai langkah antisipasi dinas kesehatan melakukan imunisasi tambahan, ini diluar dari mimunisasi rutin yang biasa diberikan pada bayi seperti campak maupun polio," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi, Kamis.

Imunisasi tambahan tersebut meliputi Difteri Pertusis Tetanus (DPT) pada anak-anak usia 1-3 tahun, imuniassi Difteri Tetanus (DT) untuk anak 3-7 tahun dan imunisasi tetanus difteri pada anak usia 7-15 tahun.

Rencananya program penambahan vaksin kekebalan tubuh itu akan dilakukan selama satu bulan, mulai tanggal 17 Oktober hingga 17 Nopember 2011 malui posyandu dan sekolah-sekolah SD.

"Penyakit difteri ini lebih banyak menyerang pada anak-anak sehingga pemberian vaksin juga kami lakukan untuk bayi dan anak-anak," kata Yoso.

Sesuai data di Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, kasus difteri pernah terjadi pada tahun 2009, namun penyakit yang diakibatkan bakteri "Corynebacterium diphtheriae" justru menyerang orang dewasa.

"Tapi kases yang terjadi tahun 2009 itu sudah ditangani oleh dinas kesehatan dan sudah dinyatakan sembuh total," kata pria asli Gandusari ini.

Yoso menambahkan, sebagai langkah antisipasi lanjutan, dinas kesehatan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala dini serta ciri-ciri penyakit difteri.

Beberapa gejala awal seseorang yang terjangkit penyakit difteri antara lain, suhu tubuh tingggi, batuk, pilek, sesak nafas, bengkak pada leher sdan munculnya selaput putih di dalam tenggorokan.

"Apabila ada masyarakat yang mengelami gejala seperti itu harus segera dibawa ke puskesmas atau dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, karena apabila sudah parah dan terlambat dalam mengangani penyakit difteri ini bisa menyebebkan penderitanya sesak nafas hingga akhirnya meninggal dunia," jelas Yoso.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan kejadian luar biasa (KLB) terhaddap serangan penyakit difteri, karena dari 38 kota/kabupaten di Jatim, hanya empat daerah yang bebas difteri yakni Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Magetan dan Ngawi.

Sementara itu jumlah penderita yang meninggal dunia mencapai 11 orang yang tersebar di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo, Bangkalan, Banyuwangi, Sumenep, Mojokerto, Blitar, Gresik, Pamekasan, dan Banyuwangi.

Jumat, 14 Oktober 2011

PEMKAB TRENGGALEK GELAR TRADISI LEMPAR KEPALA KERBAU





Trenggalek, 14/10 (ADSFM) - Pemkab Trenggalek, Jawa Timur, Jumat, menggelar tradisi lempar kepala kerbau di Dam Bagong untuk mengenang jasa pendirinya Ki Ageng Menak Sopal.

Potongan kepala kerbau yang dibungkus menggunakan kulitnya tersebut dilempar ke dalam Dam Bagong, selanjutnya diperebutkan oleh beberapa warga yang telah siap menunggu.

Tradisi yang rutin di gelar setahun sekali ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat sekitar, ratusan warga berbondong-bondong untuk menyaksikan prosesi adat tersebut.

"Acaranya cukup seru, apalagi saat rebutan kepala kerbau," kata Salah satu warga, Suryadi, Jumat.

Sebelum acara lempar kepala kerbau, prosesi didahului dengan ruwatan, pembacaan sejarah Dam Bagong serta ziarah ke makam KI Ageng Menak sopal yang berada 200 meter dari Dam Bagong.

Dari catatan sejarah tersebut diuraikan, pembangunan dam tersebut berawal dari keprihatinan Menak Sopal terhadap petani di wilayah Trenggalek yang selalu mengalamai kekeringan dan gagal panen.

Selanjutnya sesepuh Trenggalek itu mengajak masyarakat untuk menaikkan sungai Bagong dengan membuat dam, namun pada tahap pembangunan selalu mengalami kegagalan, tembok yang telah selesai dikerjakan selalu runtuh.

Dari situlah kemudian Menak Sopal mengambil inisiatif mengorbankan seekor gajah putih sebagai tumbal pendirian Dam Bagong. Seiring berjalannya waktu korban gajah tersebut kini diganti oleh seekor kerbau.

"Tradisi melempar kepala kerbau ke dalam Dam Bagong ini sebagai simbol pengorbanan dan kami rasa ini tidak sia-sia karena kepala, kulit dan kaki kerbau yang dilemparkan itu akan diperebutkan oleh masyarakat," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi.

Lajut Yoso, kegiatan yang diberi nama 'Bersih Dam Bagong' tersebut akan terus dilakukan setiap tahun, hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak melupakan jasa yang telah ditorehkan oleh Menak Sopal.

"Yang jelas pembangunan Dam Bagong pada pertengahan abad 16 tersebut mampu memberikan manfaat yang cukup banyak terhadap masyarakat terutama untuk irigasi pertanian di wilayah Trenggalek, meskipun telah lama dibangun namun manfaatnya masih bisa dirasakan hingga saat ini," katanya.

sementara itu, Bupati Trenggalek MUlyadi WR mengingatkan tentang pentingnya saluran irigasi yang telah dibuat oleh Menak Sopal terhadap kelangsungan pertanian di wilayahnya.

"Jadi sesuai apa yang pernah dikatakan BUng Karno 'jas merah' jangan sekali-sekali melupakan sejarah dan semoga kedepan ada Menak Sopal-Menak Sopal baru di Trenggalek ini," kata Mulyadi WR.

Selain itu Mulyadi juga meminta doa restu kepada masyarakat Trenggalek atas rancana pembangunan bendungan Tugu, yang nantinya diharapkan bisa mengairi ribuan hektare sawah serta mampu mengurangi 50 persen potensi banjir di wilaah Trenggalek.

KEKERINGAN DI TRENGGALEK MELUAS KE 24 DESA



Trenggalek, 14/10 (ADSFM) - Kekeringan yang melanda Kabupaten Trenggalek , Jawa Timur terus meluas.

Juru bicara Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi mengatakan, kekeringan saat ini terjadi di 24 desa yang menyebar di 12 kecamatan. Bahkan Kecamatan kota juga ikut mengalami krisis air.

Yoso menambakan dari 14 kecamatan yang ada, hanya dua kecamatan yang tidak mengalami kekeringan kering kritis, yakni Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Durenan.

Namun apabila kemarau terus berkepanjangan pemkab Trenggalek memperkirakan kekeringan akan terus meluas ke desa-desa yang lain.

"Kondisi terakhir yang menderita kekeringan itu ternyata bertambah, kalau semula hanya 5 kecamatan di 14 desa, saat ini sudah mencapai 12 kecamatan di 24 desa. Tapi kita terus berupaya mengedrop air bersih dan sampai hari ini jumlah air bersih yang dikirim sudah 706 tangki," kata Yoso MIhardi.

Untuk mengatasi kekeringan tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan Trenggalek melalui PDAM setempat terus mengirimkan bantuan air bersih ke masing-masing desa.

Selain itu Pemkab Trenggalek juga telah menyiapkan anggaran 80 juta serta anggaran tak terduga di APBD sebesar 2.5 miliar.

Krisis air di kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terjadi sejak pertengahan bulan Agustus yang lalu, meskipun saat ini hampir seluruh kecamatan mengalami kekeringan, namun pemerintah kabupaten setempat belum menetapkan kondisi tersebut sebagai bencana.

Selasa, 11 Oktober 2011

PROSES IJIN LAMBAN, PENAMBANG BATU TRENGGALEK MENGADU KE DPRD

Trengalek, 11/10 (ADSFM) Puluhan penambang batu di Trenggalek, Jawa Timur mengadu ke DPRD setempat untuk mempertanyatakan lamanya mendapatkan ijin pertambangan rakyat.

Dalam hearing (dengar pendapat) yang dipimpin langsung ketua DPRD Trengalek, Akbar Abbas, perwakilan warga mengaku resah karena kepolisian Trenggalek saat ini gencar melakukan penangkapan terhadap penambang batu tradisional yag tidak memiliki ijin.

"Padahal kami ini hanya melakukan penggalian batu di lahan milik sendiri dan kami juga sudah berinisiatif untuk mengajukan ijin pertambangan namun sampai saat ini ijin itu belum keluar, apa masalahnya," kata salah satu warga, Bambang Puji, Selasa.

Menurutnya, mayoritas permohonan ijin tersebut sudah diajukan ke Dinas Koperasi Perindustrian Perdangan Pertambangan dan Energi (diskoperindagtamben) kabupaten Trenggalek lebih dari lima bulan, namun hingga kini tidak satupun ijin pertambangan rakyat tersebut turun.

"Saat kami tanyakan ke kantor dinas, kataya masih menunggu penentuan wilayah pertambangan rakyat (WPR), sampai kapan itu, karena mata pencaharian kami hanya itu, kami mau makan apa," kata Bambang.

Dalam kesempatan itu warga meminta agar pemerintah kabupaten segera mengeluarkan ijin pertambangan rakyat yang telah diajukan.

"Kalau memang dalam ijin itu kami harus membayar jaminan reklamasi, seluruh warga siap, karena pada dasarnya kami melakukan penggalian itu tujuanya agar lahan bisa dipakai bercocok tanam setelah batunya diambil," tegas Bambang.

Selain itu warga juga meminta DPRD dan pemerintah daerah untuk pasang badan dan melindungi aktifitas pertambangan rakyat selama ijin tersebut masih dalam proses.

"Kami jangan malah dijadikan umpan, karena selama ini kesanya seperti bermain volly, karena dinas (koperindagtamben) memberikan umpan berupa data ke polres tentang pertambangan yang belum ijin kemudian kepolisian tinggal smash dengan menangkapai kami-kami ini," ucap warga Kecamatan Panggul ini.

Menanggapai tuntutan warga tersebut, ketua DPRD Trenggalek, Akbar Abbas meminta warga untuk menahan diri dengan tidak melakukan aktifitas pertambangan selama dua minggu kedepan, karena saat ini pihaknya sedang melobi pihak terkait ntuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Untuk menyelesaikan masalah ini kami akan koordinasikan dengan pak bupati, kepolisian, Kodim, kejaksaan serta pihak terkait agar memiliki persepsi yang sama terhadap perda (pertambangan) yang telah kami buat, sehingga langkah yang diambil polisi juga tepat," katanya.

Politisi PDIP ini juga mengaku telah menerima usulan dari pemerintah daerah terkait penentuan wilayah pertambangan rakyat.

"Pengajuan dari pemkab sudah ada ditangan saya, ini adalah syarat-syarat untuk menentukan wilayah pertambangan rakyat, nanti akan kami acc agar bisa segera diteruskan ke gubernur. di dalam dokumen ini ada 24 pengajuan pertambangan rakyat," kata Abbas sambil menunjukkan dokumen.

Sementara itu Kabid Pertambangan dan Energi Diskoperindagtamben Kabupaten Trenggalek, Dodot Eko Subiyakto mengaku sampai saat ini terdapat 67 ijin pertambangan yang masih aktif dan beroperasi di Trenggalek.

"Kalau pengajuan ijin yang baru ada sekitar 100, mayoritas adalah ijin pertambangan rakyat," kata Dodot usai menghadiri hearing dengan DPRD.

Senin, 10 Oktober 2011

PULUHAN SISWA SMP DONGKO KESURUPAN

Trenggalek, 10/10 (ADSFM) - Puluhan siswa SMP Negeri I Dongko dan MTs Guppi Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin, mengalami kesurupan.

"Yang kesurupan di SMPN I 25 anak dan di MTs Guppi sekitar 10 anak, itu merata dari kelas VII sampai kelas IX," kata Kapolsek Dongko, AKP Wajib Santoso, Senin.

Wajib menjelaskan, kejadian itu bermula sekitar pukul 7.30 usai mengikuti upacara bendera sejumlah siswa di SMP I Dongko tiba-tiba mengalami kejang serta berteriak-teriak.

"Mengetahui ada anak yang kesurupan, suasana sekolah langsung riuh, hingga akhirnya kesurupa n tersebut menular ke siswa-siwa yang lain," katanya.

Untuk mengatasi masalah tersebut pihak sekolah mencoba mendatangkan orang pintar guna membantu proses penyadaran.

"Kebetulan orang pintar itu rumahnya di dekat sekolah, sehingga mudah untuk meghubunginya," kata mantan Kasat Reskrim Polres Trenggalek ini.

Namun meskipun telah didatangkan orang pintar, korban kesurupan tersebut terus bertambah, bahkan merembet ke MTs Guppi yang lokasinya 200 meter dari SMPN I Dongko.

"Awalnya seluruh siswa disuruh masuk ke kelas, tujuanya agar suasana menjadi tenang, namun saat didalam kelas anak-anak malah ramai," kata Wajib bercerita.

Melihat suasana yang tidak terkendali akhirnya kepolisian meminta pihak sekolah untuk memulangkan siswanya.

"Karena kalau dibiarkan korban akan terus berjatuhan, akhirnya sekitar jam 9.00 anak-anak dipulangkan," ucap kapolsek Dongko.

Dibantu delapan anggota Polsek Dongko dan dewan guru, siswa yang mengalami kesurupan diantar pulang ke rumah masing-masing.

"Ada yang dijemput langsung oleh orang tuanya, tapi ada juga yang kami antar pulang," kata Wajib Santoso.

Menurut wajib, peristiwa kesurupan seperti itu sering terjadi di SMPN I Dongko maupun di MTs Guppi.

"Hari kamis yang lalu itu juga ada yang kesurupan, tapi jumlahnya sedikit, yang terbanyak ya hari ini tadi," pungkasnya.

SEKDA TRENGGALEK CIPTO WIYONO DIMUTASI



Trenggalek, 10/10 (ADSFM) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memutasi Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaen Trenggalek, Jawa Timur Cipto Wiyono menjadi kepala Kepala Bakorwil Bojonegoro.

Pemutasian Sekda Trenggalek ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur nomor nomor 821.2/2159 s/d 2162/212/2011 tanggal 7 Oktober 2011 tentang pengangkatan dalam jabatan.

"Untuk Sekda Kabupaten Trenggalek digantikan oleh Sukiman, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekda Kabupaten Madiun , sementara untuk posisi yang ditinggalkan Sukiman digantikan oleh mantan Kepala Bakorwil Bojonegoro, Soekardi," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi, Senin.

Menurutnya, pelantikan sekda dilakukan hari ini (Senin 10/10) pukul 8.00 WIB oleh Soekarwo di kantor Gubernur Jawa Timur, pengambilan sumpah tersebut dilakukan lebih awal dari jadwal sebelumnya pukul 10.00 WIB.

Yoso menambahkan, penggeseran beberapa sekda tersebut merupakan upaya dari pemerintah provinsi untuk melakukan penyegaran serta meningkatkan kinerja pemerintah.

"Pak Gubernur jauh-jauh hari memang sudah 'ngendikan' (berbicara) akan melakukan penyegaran dengan menggeser sejumlah sekda dari daerah satu ke daerah yang lain," tutur Yoso.

Menurut Yoso pergantian sektetaris daerah itu merupakan hal yang wajar, karena sebagai pegawai negeri sipil (PNS) harus siap ditempatkan dimana saja sesuai sumpah dan janji PNS.

"Siapapun pimpinannya kami siap bekerjasama untuk menjalankan roda pemerintahan di Trenggalek ini," katanya.

Selain melantik Sukiman sebagai Sekda Trenggalek, Soekarwo juga melantik sejumlah pejabat eselon II di lingkup Pemrov Jatim, diantaranya Mustofa Chamal yang dimutasi dari jabatan sebelumnya kepala Dinsos Jatim menjadi staf ahli gubernur, kemudian Soekardi sebagai Sekda Kabupaten Madiun dan Cipto Wiyono sebagai kepala Bakorwil Bojonegoro.

Sabtu, 08 Oktober 2011

UMK TRENGGALEK DIUSULKAN NAIK Rp50 RIBU


Trenggalek, 8/10 (ADSFM) - Upah inimum Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tahun 2012 diusulkan naik Rp50 ribu dibanding tahun 2011.

"Sesuai dengan rapat dengan dewan pengupahan kemarin (Kamis 6/10) UMK Trenggalek menjadi Rp760 ribu per bulan atau naik sekitar 8 persen dibanding UMK tahun ini Rp710 ribu per bulan," kata Kabid Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Trenggalek (Disnakertransos), Cokro Nuranto.

Rencana kenaikan UMK tersebut didasarkan pada hasil survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dilakukan di tiga pasar besar di wilayah Kabupaten Trenggalek.

"Dari survey di pasar PON Kecamatan Trenggalek, Pasar Tugu dan Pasar Durenan, diketahui inflasi komulatif satu tahun mencapai 7.2 persen sehingga kenaikan UMKnya disusulkan naik Rp50 ribu," katanya merinci.

Setelah mendapat kesepakatan nilai kenaikan upah tersebut, Pemkab Trenggalek akan segera mengirimkan ke GUbernur Jawa Timur untuk ditetapkan sebagai UMK tahun 2012.

"Kami akan bawa usulan itu ke Gubernur hari sabtu depan (15/10) sesuai batas akhir pengiriman susulan, untuk penetapanya kalau tidak salah tanggal 21 oktober," imbuhnya.

Cokro meyakini usulan rencana kenaikan tersebut tidak akan menjadi polemik bagi pekerja maupun pengusaha di Trenggalek, karena nilai kenaikan yang disepakati sejalan dengan perkembangan perekonomian yang ada.

"Kami yakin tidak akan terjadi permasalahan, karena saat ini upah pekerja di Trenggalek itu sebagian besar sudah diatas UMK, contohnya saja sektor buruh bangunan, saat ini upahnya mencapai Rp30 ribu per hari, kalau dikalikan 30 sudah Rp 90 ribu," jelas Cokro.

Namun disisi lain ia mengakui beberapa soktor usaha di Trenggalek masih memberikan upah dibawah upah minimum yang telah ditetapkan.

"Salah satu sektor yang masih memberi gaji dibawah UMK adalah pertokoan, namun demikian fasilitas yang diberikan kepada pekerja memang cukup banyak, seperti makan maupun tempat tinggal (mess)," kata Cokro.

Setelah standart upah tersebut ditetapkan oleh gubernur, disnakertransos akan segera menyosialisasikan ke seluruh sektor usaha dan indoustri di wilayah Trenggalek.

"Harapan kami, setelah (UMK) ini nanti ditetapkan, seluruh pengusaha bisa mematuhi dengan memberikan gaji minumum sesuai dengan ketentuan, sehingga kesejahteraan pekerja dapat terpenuhi," kata Cokro.

Kamis, 06 Oktober 2011

PRAKTIK DUKUN BAYI DI TRENGGALEK MASIH MARAK

Trenggalek, 6/10 (ADSFM) - Petugas Dinas Kesehatan Trenggalek, Jawa Timur mengalami kesulitan melakukan penyadaran terhadap warga di kawasan pegunungan yang hingga kini masih menggunakan tenaga dukun pada saat melahirkan.

"Kami akui di wilayah Trenggalek, khususnya pegunungan tingkat kepercayaan terhadap dukun bayi masih cukup tinggi, walaupun kalau dilihat dari grafiknya sudah jauh berkurang. inilah yang saat ini menjadi tantangan dinas kesehatan " kata Kabid Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Rofiq Hindiono, kamis.

Sesuai data di dinas kesetahan setempat, jumlah penggunaan tenaga dukun bayi pada tahun 2010 tinggal 0.9 persen, jumlah tersebut turun drastis dibanding tahun 2001 yang mencapai 23,4 persen.

"Angka 0.9 persen kelihatannya sedikit tapi kalau ditinjau dari jumlah riilnya ternyata masih lumayan banyak , karena rata-rata jumlah kelahiran di Trenggalek 10 ribu per tahun," katanya.

Praktek perdukunan bayi di wilayah Trenggalek banyak di temukan di Kecamatan Bendungan, Dongko, Panggul , Kampak dan Kecamatan Munjungan.

"Kalau beberapa tahun yang lalu kami masih bekerja sama dengan dukun untuk membantu persalinan , tapi untuk saat ini semua proses persalinan harus ditangani oleh tenaga kesehatan," jelas Rofiq.

Beberapa faktor yang melatar belakangi tingginya kepercayaan masyarakat terhadap dukun bayi diantaranya, minimnya pengetahuan kesehatan, kuatnya tradisi masyarakat lokal serta usia perkawinan muda.

"Usia perkawinan muda ini juga berpengaruh, karena mereka masih jadi satu dengan kedua orang tua , kemudian pada saat menjelang persalinan terkadang orang tua justru menyarankan untuk minta bantuan dukun," tutur Rofiq Hindiono.

Rofiq menambahkan, proses persalinan dengan bentuan dukun sangat rentan terhadap kematian ibu dan bayi, karena peralatan serta pengetahuan dukun tersebut tidak sesuai dengan standar kesehatan.

"Hal itu bisa dilihat pada grafik jumlah kematian ibu dan bayi di Trenggalek dari tahun ketahun terus menurun, terakhir tahun 2010 damapi bulan Agustus jumlah kematian bayi ada 60 kejadian dan kematian ibu melahirkan 10 kejadian " kata rofiq sambil menunjukkan data.

Untuk mengurangi praktek perdukunan, dinas kesehatan Trenggalek kini tengah menggencarkan soialisasi program nasional jaminan persalinan (jampersal).

"Dengan jampersal kami yakin jumlah penggunaan dukun akan turun, karena masyarakat tidak lagi dibebani biaya saat melahirkan di bidan desa mapun pukkesmas," pungkas rofiq optimis.

Rabu, 05 Oktober 2011

POLRES TRENGGALEK SELIDIKI KASUS 'ILLEGAL LOGGING'


Trenggalek, 5/10 (ADSFM) - Kepolisian Resor (polres) Trenggalek, Jawa Timur mengamankan dua unit truk yang diduga mengangkut kayu sengon hasil pembalakan liar di kawasan Perhutani.

Kasubag humas Polres Trenggalek AKP Siti Munawaroh mengatakan, kedua truk tersebut AG 8869 UY yang dikemudikan Supardi dan AG 8738 UY yang dikemudikan Henri Pramudianto, keduanya warga Karangan Kecamatan Karangan, Trenggalek.

"Kami tanggkap di jalan raya Karangan, sedangkan barang bukti yang disita dari kedua truk tersebut berupa kayu sengon laut sebanyak 20 M3 beserta STNK dan dua lembar Surat Keterangan Asal Usul Kayu (SKAU)," katanya, Rabu.

Polisi menduga kayu pinus tersebut merupakan hasil pencurian di hutan milik perhutani di petak 67f Desa Banjar Kecamatan Panggul.

Dugaan tersebut diperkuat oleh informasi yang di sampaikan petugas Perhutani BPKH Dongko yang mengaku sering terjadi pencurian kayu di wilayah kerjanya.

"Saat ini kedua truk tersebut kami amankan di polres untuk mempermudah penyelidikan, selain itu kami juga mengecek langsung ke wilayah Perhutani yang sinyalir menjadi lokasi pembalakan liar itu," jelas Siti.

Siti menambahkan, meskipun kedua sopir truk tersebut dapat menunjukkan surat asal usul kayu (SKAU) namun pihaknya tetap melakukan penahanan.

"Walaupun punya SKAU, tapi kalau kayunya didapat dari kawasan hutan dan dilakukan secara ilegal ya tetap kami proses, karena itu sudah melanggar undang undang tentang kehutanan," imbuhnya.

Saat ini penyidik kepolsian masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua supir tersebut, selain itu polisi juga tengah berusaha memanggil pemilik kayu gelondongan itu.

"Untuk tersangkanya belum kami tetapkan , karena ini masih dalam tahap pemeriksaan awal, kalau nanti bukti dan keterangan yang kami dapatkan sudah cukup maka akan segera ditetapkan tersangkanya.

Lanjut dia, apabila terbukti melakukan penebanganliar, pemilik kayu tersebut bakal dijerat pasal 78 dan 50 Undang-Undang RI nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan.

"Yang jelas kami serius menangani kasus pembalakan liar, mengingat saat ini di wilaah Trenggalek hutannya banyak yang gundul dan sering terjadi bencana banjir, apabila ini dibiarkan terus-menerus maka akan merugikan masyarakat banyak," pungkas perwira pertama ini.

SISWA SMAN 2 TRENGGALEK PROTES PENAMBAHAN JAM PELAJARAN

Trenggalek, 5/10 (ADSFM) - Siswa kelas XII SMA Negeri 2 Trenggalek, Jawa Timur memprotes kebijakan kepala sekolahnya yang menambah jam pelajaran hingga pukul 15.30 WIB.

Beberapa siswa kelas XII Rabu pagi (5/10) mencoba memprovokasi siswa kelas X dan XI untuk mengelar aksi mogok belajar. Namun aksi tersebut berhasil diredam oleh beberapa guru yang telah bersiaga di depan sekolah.

Dihubungi melalui telepon selular, salah satu siswa kelas XII mengaku nekat memprotes kebijakan kepala sekolah tersebut karena merasa terlalu dipaksakan.

"Kalau sampai jam setengah empat terus terang kami sangat keberatan, karena pikiran kami sudah lelah, belum lagi masih diberi PR (pekerjaan rumah) cukup banyak," kata salah satu siswa ini.

Selain itu, menurutnya keputusan menambah jam pulang sekolah itu tidak disosialisasikan terlebih dahulu ke siswa.

"Kami tahunya ketika hari Senin (3/10), biasanya jam 15.15 sudah pulang tapi kok belum ada bel, setelah kami tanyakan ke guru ternyata ditambah 15 menit," imbuhnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, kepala SMA Negeri 2 Trenggalek Sunu Widodo mengaku saat ini ia telah membatalkan kebijakan tersebut.

"Kami sudah berkonsultasi dengan dinas pendidikan dan akhirnya kami batalkan dan dikembalikan seperti semula, saat ini kegiatan belajar sudah normal seperti biasa," tutur Sunu.

Menurutnya kebijakan penambahan jam tersebut dimaksudkan untuk memperbaki mutu pendidikan di sekolahnya.

"Sebetulnya penerapan 'fullday' di SMA 2 sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu dan selama ini tidak protes dari siswa, kemudian kami coba untuk menambah 15 menit hingga jam 15.30 WIB," katanya.

Ia menduga aksi protes itu hanya dilakukan oleh segelintir siswa, hal itu dibuktikan dengan tidak terlaksanya rencana aksi mogok belajar.

"Yang protes itu kebanyakan siswa jurusan IPS, kemudian menyebarkan SMS (pesan pendek) ke siswa yang lainya untuk diajak mogok belajar. Makanya sejak tadi malam kami terus berkoordinasi dengan dewan guru untuk mencegah aksi itu," tambah Sunu.

Disisi lain, Kabid SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Trengalek, Anwaruddin mengakui telah meminta kepada kepala SMA 2 Trenggalek untuk mengembalikan jam pelajaran seperti semula.

"Tidak ada penambahan, tetap seperti sebelumnya sampai jam 15.15 WIB" katanya singkat.

Selasa, 04 Oktober 2011

PEMKAB TRENGGALEK GANDENG IKAT DORONG PEMBANGUNAN BENDUNGAN

Trenggalek, 4/10 (ADSFM) - Pemerintah kabupaten Trenggalek, mengandadeng Ikatan Keluarga Asal Trenggalek (IKAT) Jakarta untuk mendorong realisasi pembangunan bendungan Tugu.

"Kemarin disela-sela acara pentas kesenian di TMII (taman mini Indonesia Indah) pak bupati Mulyadi melakukan rapat koordinasi dengan anggota IKAT Jakarta," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi.

Dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh di pemerintahan pusat tersebut, bupati, Mulyadi meminta agar tokoh asal Trenggalek itu ikut mendorong pemerintah pusat segera mewujudkan pembangunan bendungan Tugu dan jalur lintas selatan (JLS).

"Informasi terakhir kalau untuk bendungan Tugu, saat ini tinggal menunggu penganggaran, sedangkan JLS kami anggap penting karena untuk meningkatkan laju perekonomian masyarakat pesisir selatan," katanya.

Yoso menambahkan, sejumlah tokoh asli Trenggalek tampak antusias dan menyambut baik ajakan bupati untuk mendorong pembangunan daerah kelahiran tersebut.

"Kebetuan Pak priyo Budi santoso (DPR) juga hadir serta sejumlah tokoh dari kementerian keuangan, pendidikan, Perhutani dan kementerian yang lainya,"kata Yoso merinci.

Menurutnya saat rapat koordinasi tersebut muncul ide untuk mengumpulkan anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Jatim VII untuk bersama-sama mendorong percepatan dua mega proyek itu.

"Pak Priyo Budi Santoso sudah bersedia untuk memfasilitasi pertemuan itu, jadi nanti tidak memandang asal partainya asalkan dari dapil VII maka diajak bersama-sama untuk menggolkan pembangunan bendungan dan JLS," jelas Yoso.

Bendungan Tugu rencananya akan di bangun di desa Nglinggis Kecamatan Tugu, pembangunaan tersebut diproyeksikan untuk mengurangu 50 persen banjir bandang yang rutin terjadi di wilayah Trenggalek serta untuk mengairi ribuan hektare lahan pertanian.

"Beberapa waktu yang lalu kementarian pekerjaan umum sudah melakukan studi larap serta analisa dampak sosial, dari kedua studi itu kelihatanya tidak ada masalah yang menonjol, sehingga proyek dinilai sangat layak," tutur Yoso.

Tahap pembangunan proyek nasional itu diperkirakan akan menghabiskan anggaran lebih dari Rp 500 miliar, yanhg diambilkan dari dana APBN.

"Seluruh pendanaan pembangunan ditanggung oleh pemerintah pusat, sedangkan pemerintah kabupaten bertanggung jawab untuk membebaskan lahan. kata Yoso Mihardi.

PELEPASAN CALON JAMAAH HAJI TRENGGALEK DIPERCEPAT

Trenggalek, 4/10 (ADSFM) - Pemkab Trengalek, Jawa Timur melepas jamaah Calon Jamaah Haji (calhaj) lebih awal dari jadwal pemberangkatan yang telah ditetapkan kementerian agama setempat.

"Untuk acara upacara pelepasannya kami lakukan hari ini (4/10), tapi untuk pemberangkatan menuju asrama masih minggu depan (Senin 10/10)," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, yoso Mihardi, Selasa.

Menurutya acara pelepasan tersebut dilakukan lebih awal untuk mempersingkat persiapan pada saat pemberangkatan calhaj menuju asrama haji.

"Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, acara seremonial pemberangkatan selalu memakan waktu yang cukup lama, selain itu saat pemberangkatan selalu dipadati oleh pengantar jamaah, sehingga kami nilai tidak efektif," kata Yoso beralasan.

Rencana calhaj asal Kabupaten Trengalek akan diberangkatkan menuju asrama haji Sukolilo Surabaya pada hari Senin (10/10) pukul 3.00 WIB, sedangkan pemberangkatan ke Madinah, Arab Saudi dilakukan hari Selasa (11/10) dini hari melalui bandar udara Juanda Surabaya.

"Jadi nanti untuk acara pemberangkatan dari Trenggalek lebih singkat, dan dijadwalkan sebelum subuh sudah berangkat, untuk sholat subuh akan dilakukan di Kediri," Jelas Yoso.

Sementara itu dalam acara pelepasan calhaj di Masjid Agung Baiturrahman Trenggalek, Bupati Trenggalek, mulyadi WR meminta agar tim kesehatan yang mendampingi benar-benar melakukan pengawasan secara maksimal sehingga kesehatan jamaah haji dapat terkontrol dengan baik.

"Bupati Mulyadi tadi juga berpesan agar jumlah obat-obatan yang dibawa tim medis dipersiapkan secara maksimal, jangan sampai mengalami kekurangan," ucap Yoso.

Tak lupa orang nomor satu di Pemkab Trenggalek itu juga minta didoakan agar dapat menjalankan amanah rakyat dalam menjalankan tugas pmerintahan hinga akhir periode.

Jumlah calon jamaah haji Kabupaten Trenggalek pada musim haji tahun ini mencapai 336 orang , ditambah dengan 5 orang pendamping dari tim kesehatan dinas kesehatan setempat.

"Jumlah jamaah haji tahun ini yang terbanyak dari Kecamatan Gandusari 58 orang, sedangkan yang tidak ada calon hajinya dari Kecamatan Bendungan," pungkas Yoso.

Senin, 03 Oktober 2011

TANGKAL TERORIS POLRES TRENGGALEK GELAR RAZIA


Trenggalek, 3/10 (ADSFM) - Kepolisian dan satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan Trenggalek, jawa Timur menggelar razia 'tangkal terorisme' di beberapa lokasi keramaian dan jalan raya, Senin.

"Razia ini dilakukan menindak lanjuti perintah dari atasan untuk mengantisipasi masuknya teroris dan jaringannya ke wilayah Trenggalek, terutama para pelaku bom solo," kata Kasat Binmas Polres Trenggalek, AKP Mohammad Yasir.

Di Terminal bus Surodakan, polisi memeriksa kartu identitas seluruh penumpang bus tujuan dalam maupun luar kota, hal yang sama juga dilakukan di beberapa lokasi yang lainya.

"Untuk yang di terminal kami dapati seorang remaja yang masih berusia 17 tahun hendak pergi ke Kalimantan, namun tidak memiliki selembar surat idensitas, akhirnya kami bawa ke polres," katanya.

Remaja yang mengaku dari Kecamatan Kampak tersebut akhirnya dilakukan pembinaan dan dipulangkan kerumahnya karena belum cukup umur.

"Usianya masih 17 tahun sehingga masih masuk ketegori anak-anak, sesuai undang-undang, dia belum boleh diekerjakan, sedangkan bapaknya kami perbolehkan untuk berangkat ke Kalimantan," jelas Yasir.

Sementara dilokasi kedua di jalan raya Bendorejo Kecamatan Pogalan, petugas menemukan sembilan warga yang tidak membawa kartu identitas diri.

"Mayoritas tidak membawa KTP (kartu tanda penduduk), saat kami mintai keterangan mereka mengaku lupa," ucap mantan Kapolsek Karangan ini.

Yasir menambahkan, warga yang kedapatan tidak membawa KTP langsung di lakukan pembinaan dan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatanya.

"siapa saja yang mau bepergian wajib membawa katu identitas diri, ini penting, karena apabila terjadi sesuatu yang tek terduga maka akan lebih mudah untuk mengindentifikasi," kata Yasir mengingatkan warga yang tak berKTP.

Selain melakukan pemeriksaan sejumamlah pengendara mobil dan motor, petugas gabungan tersebut juga memasang sejumlah poster teroris yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Mabes Polri.

"Apabila masyarakat ada yang mengetahui atau melihat orang yang ada dalam foto ini kami mohon untuk segera melapor ke petugas kepolisian," pungkas perwira pertama ini.

Sabtu, 01 Oktober 2011

TKW TRENGGALEK TEWAS DI HONGKONG

Trenggalek, 1/10 (ADSFM) - Pemerintah Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur tidak bisa memastikan kepulangan jenazah salah satu warganya, Istiqomah (30) yang dikabarkan tewas saat bekerja menjadi pembantu rumah tangga di Hongkong.

"Kami tidak bisa memastikan kapan Istiqomah dipulangkan ke Indonesia, karena seluruh proses ditanggung oleh PJTKI (perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia) yang memberangkatkan, kalau nama perusahaanya saya lupa, jelas kantornya di Surabaya," kata Kepala Desa Karanggandu, Siswoyo.

Namun ia memastikan saat ini PJTKI tersebut bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan siap mengurus kepulangan jenazah korban sampai di rumah duka. Selain itu seluruh gaji dan asuaransi yang didapatkan Istiqomah selama bekerja juga akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan.

"Sebagai aparat pemerintah desa yang bisa kami kalukan hanya sebatas mengawal dan meminta kepada PJTI tersebut agar benar-benar serius dalam menangani warga kami, sehingga pihak keluarga tidak kepikiran terus," jelasnya.

Sementara itu salah satu kakak korban enggan bercerita banyak mengenai peristiwa yang menimpa adiknya, ia hanya mengaku sebelum peristiwa kecelakaan kerja tersebut terjadi, hampir setiap hari selalu berkomunikasi melalui telepon selular.

"Tahunya kalau adik saya kecelakaan itu ya saat diberitahu PT yang memberangkatkan itu, kalau bagaimana kejadian itu terjadi, saya tidak tahu, silakan saja tanya ke PT-nya," Kata Kakak Istiqomah.

keluarga korban nampak masih 'shock' atas kabar kematian Isti dan hanya bisa berharap jenazahnya segera di pulangkan ke Indonesia secepatnya.

Istiqomah (30) tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dikabarkan tewas setelah terjatuh dari lantai atas rumah majikanya di Hongkong.

Kabar duka itu diterima keluarga Istiqomah hari Kamis (21/9) sekitar pukul 1.00 WIB melalui perwakilan perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang memberengkatkan.

"Pada saat perwakilan PJTKI itu ke sini (Karanggandu) keadaan Isti masih hidup, namun kondisinya sudah koma. Jadi kejadian kecelakaan hari Rabu pagi (21/9), kemudian kamis dini hari PJTKI ke sini dan sore harinya sekitar pukul 5.00 WIb meninggal dinia," tutur Kades Karanggandu.

Pahlawan devisa itu baru bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong selama satu tahun, saat ini ia meninggalkan seorang suami dan satu orang anak.
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India