KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"
Jumat, 14 Oktober 2011
PEMKAB TRENGGALEK GELAR TRADISI LEMPAR KEPALA KERBAU
18.21
94.8 ADS FM
No comments
Trenggalek, 14/10 (ADSFM) - Pemkab Trenggalek, Jawa Timur, Jumat, menggelar tradisi lempar kepala kerbau di Dam Bagong untuk mengenang jasa pendirinya Ki Ageng Menak Sopal.
Potongan kepala kerbau yang dibungkus menggunakan kulitnya tersebut dilempar ke dalam Dam Bagong, selanjutnya diperebutkan oleh beberapa warga yang telah siap menunggu.
Tradisi yang rutin di gelar setahun sekali ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat sekitar, ratusan warga berbondong-bondong untuk menyaksikan prosesi adat tersebut.
"Acaranya cukup seru, apalagi saat rebutan kepala kerbau," kata Salah satu warga, Suryadi, Jumat.
Sebelum acara lempar kepala kerbau, prosesi didahului dengan ruwatan, pembacaan sejarah Dam Bagong serta ziarah ke makam KI Ageng Menak sopal yang berada 200 meter dari Dam Bagong.
Dari catatan sejarah tersebut diuraikan, pembangunan dam tersebut berawal dari keprihatinan Menak Sopal terhadap petani di wilayah Trenggalek yang selalu mengalamai kekeringan dan gagal panen.
Selanjutnya sesepuh Trenggalek itu mengajak masyarakat untuk menaikkan sungai Bagong dengan membuat dam, namun pada tahap pembangunan selalu mengalami kegagalan, tembok yang telah selesai dikerjakan selalu runtuh.
Dari situlah kemudian Menak Sopal mengambil inisiatif mengorbankan seekor gajah putih sebagai tumbal pendirian Dam Bagong. Seiring berjalannya waktu korban gajah tersebut kini diganti oleh seekor kerbau.
"Tradisi melempar kepala kerbau ke dalam Dam Bagong ini sebagai simbol pengorbanan dan kami rasa ini tidak sia-sia karena kepala, kulit dan kaki kerbau yang dilemparkan itu akan diperebutkan oleh masyarakat," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi.
Lajut Yoso, kegiatan yang diberi nama 'Bersih Dam Bagong' tersebut akan terus dilakukan setiap tahun, hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak melupakan jasa yang telah ditorehkan oleh Menak Sopal.
"Yang jelas pembangunan Dam Bagong pada pertengahan abad 16 tersebut mampu memberikan manfaat yang cukup banyak terhadap masyarakat terutama untuk irigasi pertanian di wilayah Trenggalek, meskipun telah lama dibangun namun manfaatnya masih bisa dirasakan hingga saat ini," katanya.
sementara itu, Bupati Trenggalek MUlyadi WR mengingatkan tentang pentingnya saluran irigasi yang telah dibuat oleh Menak Sopal terhadap kelangsungan pertanian di wilayahnya.
"Jadi sesuai apa yang pernah dikatakan BUng Karno 'jas merah' jangan sekali-sekali melupakan sejarah dan semoga kedepan ada Menak Sopal-Menak Sopal baru di Trenggalek ini," kata Mulyadi WR.
Selain itu Mulyadi juga meminta doa restu kepada masyarakat Trenggalek atas rancana pembangunan bendungan Tugu, yang nantinya diharapkan bisa mengairi ribuan hektare sawah serta mampu mengurangi 50 persen potensi banjir di wilaah Trenggalek.
0 komentar:
Posting Komentar