KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Kamis, 20 Oktober 2011

DINKES TRENGGALEK GELAR IMUNISASI DIFTERI


Trenggalek, 20/10 (ADSFM) - Pemerintah kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar imunisasi tambahan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit difteridi wilayahnya.

"Saat ini wilayah Trenggalek terbebas kasus difteri, namun sebagai langkah antisipasi dinas kesehatan melakukan imunisasi tambahan, ini diluar dari mimunisasi rutin yang biasa diberikan pada bayi seperti campak maupun polio," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi, Kamis.

Imunisasi tambahan tersebut meliputi Difteri Pertusis Tetanus (DPT) pada anak-anak usia 1-3 tahun, imuniassi Difteri Tetanus (DT) untuk anak 3-7 tahun dan imunisasi tetanus difteri pada anak usia 7-15 tahun.

Rencananya program penambahan vaksin kekebalan tubuh itu akan dilakukan selama satu bulan, mulai tanggal 17 Oktober hingga 17 Nopember 2011 malui posyandu dan sekolah-sekolah SD.

"Penyakit difteri ini lebih banyak menyerang pada anak-anak sehingga pemberian vaksin juga kami lakukan untuk bayi dan anak-anak," kata Yoso.

Sesuai data di Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, kasus difteri pernah terjadi pada tahun 2009, namun penyakit yang diakibatkan bakteri "Corynebacterium diphtheriae" justru menyerang orang dewasa.

"Tapi kases yang terjadi tahun 2009 itu sudah ditangani oleh dinas kesehatan dan sudah dinyatakan sembuh total," kata pria asli Gandusari ini.

Yoso menambahkan, sebagai langkah antisipasi lanjutan, dinas kesehatan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala dini serta ciri-ciri penyakit difteri.

Beberapa gejala awal seseorang yang terjangkit penyakit difteri antara lain, suhu tubuh tingggi, batuk, pilek, sesak nafas, bengkak pada leher sdan munculnya selaput putih di dalam tenggorokan.

"Apabila ada masyarakat yang mengelami gejala seperti itu harus segera dibawa ke puskesmas atau dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, karena apabila sudah parah dan terlambat dalam mengangani penyakit difteri ini bisa menyebebkan penderitanya sesak nafas hingga akhirnya meninggal dunia," jelas Yoso.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan kejadian luar biasa (KLB) terhaddap serangan penyakit difteri, karena dari 38 kota/kabupaten di Jatim, hanya empat daerah yang bebas difteri yakni Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Magetan dan Ngawi.

Sementara itu jumlah penderita yang meninggal dunia mencapai 11 orang yang tersebar di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo, Bangkalan, Banyuwangi, Sumenep, Mojokerto, Blitar, Gresik, Pamekasan, dan Banyuwangi.

0 komentar:

Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India