KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Senin, 13 Februari 2012

BANTUAN PENDINGIN IKAN TAK DIMINATI NELAYAN TRENGGALEK


Trenggalek, 13/02 (ADSFM) - Nelayan di perairan Prigi Trenggalek, Jawa timur enggan menggunakan "Cool Box" atau alat pengawet ikan bantuan pemerintah setempat.

"Padahal alat itu kami berikan secara gratis kepada nelayan dan tinggal mengisinya dengan es, namun ternyata tidak ada yang mau, itu sisanya sekarang masih menumpuk di balai benih ikan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Prikanan Kabupaten Trenggalek, Syuhadak Abdullah.

Menurut Syuhadak Keengganan nelayan tersebut dipicu oleh modal awal yang harus dikeluarkan sebelum melaut untuk membeli es.Padahal uang yang dikeluarkan untuk membeeli es itu tidak banyak dibanding dengan hasil yang didapat.

"Mereka (nelayan) bilang, belum melaut kok sudah harus mengeluarkan duit, iya kalau dapat ikan, tapi kalau tidak. Inilah yang membuat kami sulit," katanya.

Apabila nelayan mau menggunakan alat pengawet ikan tersebut hasil tangkapan nelayan akan lebih berkualitas dan tahan lama, selain itu harga jual ikannya juga lebih tinggi.

"Harganya sangat jauh berbeda, perkilogram itu bisa Rp2000 sampai Rp4000, bedanya saja, coba banyangkan apabila para nelayan ini mau menggunakan, keuntungan yang didapat pasti akan lebih banyak," jelasnya.

Syuhadak menambahkan, dampak dari minimnya peminat "cool box" tersebut pernah dirasakan nelayan pada musim panen ikan tiga bulan yang lalu, yang mana ratusan ton ikaan tidak laku dijual karena dalam kondisi membusuk.

Saat itu stok ikan di Pelabuhaan Nusantara Prigi sedang melimpah, sedangkan jumlah pembeli yang datang masih sedikit, sehingga ratusan ton ikan tidak terserap oleh pasar.

"Kalau sudah seperti itu yang untung pabrik tepung ikan, karena mereka bisa mempermainkan harga, dibeli dengan harga murah pun nelayan akan mau, daripada dibuang," tutur Syuhadak Abdullah.

Lebih lanjut Syuhadak menjelaskan, karakter nelayan di perairan Trenggalek lebih meemilih menggunakan keranjang biasa sebgai alat penampungan ikan, meski setiap hari harus kembali ke pelabuhan untuk mendaraatkan ikan.

"Tipe nelayan disini adalah sayang istri, jadi setiap hari pulang. Berbeda dengan nelayan di daerah lain yang sudah menggunakan cool box, mereka bisa berhari-hari ditengah laut dan baru pulang ketika kalau hasilnya sudah maksimal," katanya.

Ia berharap nelayan di perairan prigi mau memanfaatkan sisa alat pengawet ikan yang saat ini masih tersimpan di balai benih ikan.

Sementara itu data di Dinas Perikanan dan Kelutan Kabupaten Trenggalek, hasil produksi nelayan setempat pertahun rata-rata mencapai 23.000 ton.

0 komentar:

Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India