Reporter : Dhimas Saputra
Trenggalek - Mengantisipasi kemacetan serta meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas , Pembab Trenggalek melarang takbir keliling pada saat maam lebaran. Namun pemerintah menyarankan agar takbir dilakukan dimushola dan masjid dilingkungan masing masing.
"seperti pengalaman tahun-tahun lalu, takbir keliling justru banyak mudhorotnya dari pada manfaatnya" kata Kabag Humas Pemkab Trenggaek Yoso Mihardi.Selasa (7/9/2010)
Ia menjelaskan, ketika menggelar takbir keliling , sebagian masyarakat mengunakan kendaraan bak terbuka dan kapasitasnya muatanya melebihi dari yang ditentukan. sehingga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"kalau sampai lalai , kemudian terjatuh kan justru gak bisa berlebaran" katanya.
Menurut Yoso, selain penggunaan kendaraan yang melebihi kapasitas, terkadang peserta takbir keliling tidak terkonsentrasi pada takbirnya,namun justru lebih mengutamakan hura hura , selain itu musik yang di putar terkadang bukanlah alunan takbir.
"kalau lebih ke hura huranya , apa ini manfaat" imbuh Yoso Mihardi.
Pria yang tinggal di kecamatan Gandusari ini menambahkan ,larangan takbir keliling tersebut juga untuk mencegah terjadinya kemacetan arus lalu lintas. Karena pada saat malam takbiran diprediksi arus pemudik masih tinggi.
"Kalau malam takbiran kan , banyak orang yang lalu lalang, mulai mencari kebutuhan lebaran sampai pemudik yang ingin pulang kampung" ucap Yoso.
Pemkab Trenggalek meyarankan kepada masyarakat untuk menggelar takbir, di mushola atau masjid di lingkungan masing masing , ia menilai dengan demikian ketertiban serta manfaat dari takbir akan lebih terasa.
"ini kita himbau kepada seluruh masyarakat , baik yang di kawasan kota maupun di desa." pungkas Yoso Mihardi. (dim)
0 komentar:
Posting Komentar