Reporter : Dhimas Saputra
Trenggalek - Beberapa Lokasi penjualan daging sapi dan daging ayam di Trenggalek dinilai belum sesuai srandart dan rentan terkena bakteri.
Hal tersebut disampaikan kepala UPTD pusat kesehatan hewan (puskeswan) Trenggalek, Budi Satriawan. Menurutnya ,dari inspeksi mendadak yang dilakukan dinas peternakan, diketahui hampir seluruh stan penjualan daging di pasar tradisional berada pada ruang terbuka yang bisa diakses oleh setiap orang.
"Daging itu rentan terhadap bekteri, kalau semua orang baik pembeli maupun pedagang campur aduk ya jadi nggak higienis," katanya.
Seharusnya, tempat penjualan daging berada dalam satu ruangan yang bersih dan hanya bisa diakses oleh penjualnya, sedangkan pembeli berada di luar ruangan tersebut. Dengan demikian potensi daging akan terkontaminasi bakteri bisa diminimalisir.
"Yang jualanya sudah sesuai dengan standart itu, ada disalah satu jagal sapi di desa Bendorejo, karena itu di dalam ruangan kaca," kata Budi, Sapaan akrab Budi Satriawan.
Budi menambahkan, timnya juga menemukan beberapa penjual daging yang menggantung dagangnya di udara terbuka dan lokasinya berada di pinggir jalan raya. Sehingga mudah terkena kotoran debu maupun asap kendaraan bermotor.
Selain tempat penjualan daging, Dinas Peternakan Trenggalek juga menyoroti rumah pemotongan hewan (RPH) yang dimiliki warga masyarakat. Tinjauan dilapangan beberapa RPH di wilayah kota Trenggalek jauh dari kesan layak, karena tempatnya bercampur dengan tempat aktifitas yang lain, seperti tempat penyimpanan kayu bakar dan tempat jemur pakaian.
"Sebetulnya, untuk tempat jagal ini sudah pernah kita ingatkan, nanti kita coba lagi," kata Budi
Dengan temuan tersebut, Dinas Peternakan akan memberikan pengarahan kepada para pedagang, agar daging yang dijual lebih higienis dan terhindar dari bakteri. (qin)
0 komentar:
Posting Komentar