Reporter : Dhimas Saputra
Trenggalek - Prosessi hari jadi Kabupaten Trenggalek ke 816 sore tadi ,Selasa (31/8/2010) di Pendopo Kabupaten Trenggalek berlangsung sederhana namun sakral.
Prosessi puncak harijadi Trenggalek diawali dengan penyerahan pusaka serta bendera kabupaten oleh Bupati Trenggalek, Soeharto kepada Wakil Bupati Mahsun Ismail.kemudian diarak mengilingi alun alun kota .pada bagian depan kirab tersebut diiringi oleh alunagamelan jawa, sedangkan di bagian belakang diiringi oleh kelompok rebana.
Dalam kirab tersebut terdapat delapan pusaka, simbol, pengharhaan kabupaten Trenggalek. Diantaranya Prasasti kamulan, tombak koro welang, lambang daerah,Parasamya purna karya, piala adipura,songsong agung tunggul raga,songsong agung tunggul praja, songsong agung tunggul wibawa. Selain itu ikut terdapat foto 16 bupati yang pernah memimpin kabupaten Trenggalek.
Disela-sela kirab pusaka , puluhan penari dengan lemah gemulai menampilkan tarian sakral Gambyong Menak Sopal di Pendopo kabupaten. Yang unik ,jika biasanya saat menampilkan tari Gambyong seluruh penari memakai kemben,kali ini pakaian yang digunakan penari bernuansa muslimah dengan menutup aurat.
Setelah dikirab keliling alun alun ,pusaka di kembalikan ke Bupati Trenggalek dan dilanjutkan dengan pembagian udik udik atau uang receh yang berjumlah Rp 816 ribu yang menandakan usia Kabupetn yang terkenal dengan kripik tempenya ini.
"pembagian udik udik ini merupakan salah satu simbol dari perhatian pemerintah terhadap rakyatnya" kata Sigit Hari Basuki, ketua PPHBN Trenggalek
Menurutnya trangkian hari jadi ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya sekaligus memberikan pemahaman kepada msyarakat tentang asal usul Kabupaten Trenggalek. (dim)
0 komentar:
Posting Komentar