Reporter : Dhimas Saputra
Trenggalek (adsfm) - Puluhan warga Desa Sumurup Kecamatan Bendungan yang terancam longsor menuding pemerintah tidak serius memperhatikan nasib mereka.
Pasalnya,meskipun sudah mengeluarkan instruksi untuk mengungsi , namun sampi saat ini pemerintah desa maupun kabupate tidak menyediakan lokasi pengungsianya.
"kalau instruksi untuk mengungsi memang sudah ada , tapi yang paling penting , dimana temnpat kita untuk mengungsi, kan sampai saat ini belum jelas" kata Shahadat,salah satu warga.
Menurutnya , ketika pemerintah mengeluarkan himbauan agar masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman , seharusnya dibarengi dengan penyediaan lokasi pengungsian.
"Kalau yang punya sanak saudara dekat sini sih enak mas, tapi tapi kalau yang nggak punya, gimana coba" tutur Shahadat.
Pria yang juga teknisi elekektronik ini mengaku , kondisi perumahan di desanya saat ini kian mengkhawatirkan, karena retakan tanah semakin melebar. Bahkan tebing yang berada di bantaran sungai dibelakang rumahnya banyak yang longsor.
" Ini coba sampena lihat sendiri, didalam rumah aja sudah retak retak seperti ini , apalagi dibelakang rumah itu , malah sudah mulai longsor" imbuhnya.
Untuk mengantisipasi longsor yang lebih parah ,saat ini warga setempat mulai mengamankan barang barang berharga ke lokasi yang dinilai lebih aman. sementara itu warga yang berada pada daerah paling rawan ,memilih meninggalkan rumah pada saat turun hujan.
"Barang barang berharga sudah kita titipkan ke tetangga, nah , kalau warga sini ngungsinya pada saat hujan turun" kata Pria 35 tahun ini.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, kabag HUmas Pemkab Trenggalek , Yoso Mihardi membantah jika pemerintah dikatakan tidak memperhatikan nasib warganya , karena beberapa waktu yang lalu Bupati Trenggalek telah mendelegasikan ke kepala Desa Sumurup untuk berkoordinasi dengan warga setempat terkait lokasi pengungsian.
"Pak Bupati kemarin sudah menyuruh Kepala Desa untuk mengatasi masalah itu" Kata Yoso Mihardi.
Lebih lanjut , yoso menjelaskan, selain telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat .Pemkab Trenggalek juga telah mengirimkan bantuan berupa peratalan dapur.
Sedangkan terkait kondisi tanah di Desa Sumurup yang terus mengalami pergerakan , Bupati Trenggalek telah memerintahkan kepala Dinas Pertambangan dan energi untuk melakukan penelitian ,masih layak atau tidaknya lokasi itu dijadikan tempat hunian.
"Yang jelas dinas terkait akan segera melakukan penelitian mitigasi di desa sumurup ,hal iniuntuk mengatahui apakah lokasi itumasih layak huni atayu tidak" kata Yoso Mihardi.
Apabila dari penelitian itu menyatakan lokasi tersebut tidak layak hini , maka Pemkab Trenggalek akan melakukan relokasi warga ketempat yang lebih aman.
"Kalau memang tidak layak huni , ya harus direlokasi" imbuhnya.
Seperti diketahui ,puluhan rumah di desa Sumurup Kecamatan Bendungan, Trenggalek saat ini terancam longsor. Pasalnya disejumlah lokasi ditemukan retakan tanah antara 5 cm hingga 20 cm. Beberapa Kantor instansi pemerintah seperti Puskesmas dan Kantor kepala desa setempat kini sudah dikosongkan.
Selain itu beberapa waktu yang lalu longsoran tanah juga mulai terjadi dan menimpa beberapa kios pasar desa.(dim)