Trenggalek, 8/11 (ADSFM) - Angka kemiskinan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur turun 2200 sepanjang tahun 2008-2010.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Trenggalek, Dandut, Selasa, mengatakan penurunan angka kemiskinan tersebut diketahui setelah BPS melakukan survey kemiskinan pada akhir 2010 yang lalu.
"Angka kasarnya sudah bisa kita lihat, untuk jumlah orang miskin di Trenggalek sebanyak 55.206 jiwa, sedangkan survey PPLS tahun 2008 angka kemiskinan di Trenggalek 57.406," katanya merinci.
Dari data survey tersebut jumlah warga miskin terbanyak diketahui berada di kawasan pegunungan, yaitu Kecamatan Dongko 8091 jiwa, Kecamatan Panggul 5723 jiwa dan Kecamatan Pule 4671 jiwa.
"Hasil pendataan PPLS tahun 2008 juga hampir sama, Kecamatan Dongko menempati urutan pertama dengan 8051 warga miskin, disusul Kecamatan Panggul 6521 dan Kecamatan Pule 6039," katanya.
Sementara itu kecamatan dengan jumlah penduduk miskin terendah berada di kecamatan Karangan dan Kecamatan watulimo.
"Kecamatan karangan itu jumlah penduduk miskinnya hanya 2853, sedangan tahun 2008 yang terendah di kecamatan watulimo dengan jumah penduduk miskin hanya 3036 jiwa," ucap Dandut.
Menurut kepala BPS Trenggalek ini, untuk menentukan jumlah warga miskin tersebut pihaknya perpedoman pada 14 indikator kemiskinan.
"Disitu ada beberapa poin, apabila warga memenuhi beberapa indikator kemiskinan itu maka akan dimasukkan dalam kategori miskin," katanya menjelaskan.
Beberapa indikator itu diantaranya, jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah atau tembok tanpa plester, kemudian tidak memiliki fasilitas buang air besar.
"Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan 0.5 ha, buruh tani, nelayan, buruh perkebunan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp.600.000 (enam ratus ribu rupiah) per bulan," tuturnya.
Dandut menambahkan data hasil survey tahun 2010 tersebut belum final, karena saat ini pihaknya masih melakukan pengolahan untuk menjabarkan hasil penelitian tersebut lebih rinci.
"Jadi nanti akan diketahui jumlah warga miskin itu mayoritas penghasilannya berapa , dari desa mana dan pekerjaanya apa," jelas Dandut.
Ia menargetkan bulan desember nanti pengolahan data tersebut selesai dikerjakan dan bisa segera diserahkan ke pemerintah daerah maupun pmerintah pusat.
"Nantinya kami juga akan mengumpulkan data 40 persen penduduk yang berpenghasilan menegah ke bawah. Setelah ini selesai langsung kami serahkan pemerintah, apa yang akan dilakukan selanjutnya kami serahkan semua pihak pemerintah daerah," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar