Trenggalek, 8/12 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur batal merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di depan RSUD dr Soedomo Trenggalek.
"Sebetulnya pemerintah kabupaten sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait, baik itu PKL, PDAM , RSUD maupun dari kelurahan, namun tidak menemukan titik temu," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi, Kamis.
Setelah bebrapa kali pertemuan gagal mencapai kata sepakat, akhirnya Bupati Trenggalek Mulyadi Wiryono, langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit dan kawasan PKL tersebut untuk mencari jalan keluar.
"Saat inspeksi itu, pak bupati bersama ketua DPRD memanggil kepala PDAM, direktur rumah sakit, kepala dinas permukiman dan lurah Tamanan untuk diajak rembukan," katanya.
Dari pertemuan singkat tersebut bupati menyatakan, tidak akan melakukan relokasi PKL, namun pihaknya justru berancana akan melakukan penataan ulang kawasan tersebut dengan membangun kios permanen untuk PKL.
"Keputusan itu diambil demi menjaga ingkungan rumah sakit ini agar lebih tertata rapi dan kelihatan bersih, masak rumah sakitnya dibangun bagus namun depannya terlihat semrawut," kaya Yoso.
Dengan disepakatinya rencana pembangunan loss permanen tersebut, bupati berharap dapat menjadi jalan keluar terbaik dalam menyelesaiakn permasalahan yang selam ini menjadi pertentangan antara PKL, RSUD, PDAM maupun kelurahan.
"Nantinya pintu barat yang menuju UGD itu akan ditutup, sehingga yang difungsikan hanya dua pintu utama saja, sedangkan loss PKL akan digeser kebarat, mepet dengan kantor PDAM," katanya menjelaskan.
Menurut Yoso, pembangunan loss PKL itu diupayakan dapat terealisasi pada tahun anggaran 2012 mendatang, namun apabila masih belum bisa direlisasikan terpaksa harus menunggu pada tahun anggaran berikutnya.
Saat ditanya mengenai mekanisme pemanfaatan bangunan permanen tersebut, Yoso mengaku Pemkab Trenggalek akan memberlakukan sistim sewa seperti pemanfaatan pertokoan lain yang dikelola oleh pemkab.
0 komentar:
Posting Komentar