KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"
Sabtu, 10 Desember 2011
BULOG TRENGGALEK BERHARAP BISA PAKAI BERAS IMPOR
16.46
94.8 ADS FM
No comments
Trenggalek, 10/12 (ADSFM) - kepala Bulog Trenggalek berharap, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengeluarkan ijin pemanfaatan beras impor untuk memenuhi kekurangan pasokan beras miskin (raskin) di wilayahnya.
"Di gudang Trenggalek saat ini ada 92 ton, kalau itu diijinkan kami akan langsung distribusikan ke desa-desa yang belum mendapatkan raskin, namun kalau tidak diijinkan kami tidak berani mengeluarkan," kata kepala Gudang Semi Permanen (GSP) Bulog Trenggalek, Chom Syaiful, Sabtu.
Menurutnya, jumlah beras impor yang disimpan di Trenggalek ini relatif kecil dibanding dengan yang disimpan di gudang Bulog lain.
"Kalau gudang sini hanya mampu menampung sekitar 3000 ton beras, makanya beras impor yang disimpan disini juga relatif kecil hanya 92 ton, kalau di gudang lain itu ada yang mencapai ribuan ton," katanya.
Pria yang akrab disapa Syaiful ini mengaku pasokan raskin untuk wilayah Trenggalek untuk bulan November dan Desember masih kosong.
"Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, kekurangan raskin selama dua bulan ini mencapai 2000 ton, kalau saja pak Gubernur mengijinkan pasti sangat membantu," jelas Syaiful.
Namun nampaknya harapan Bulog Trenggalek tersebut bakal sia-sia, pasalnya, Gubernur Jatim pada saat melakukan pertemuan dengan Bulog akhir November lalu menolak dengan tegas pemanfaatan beras impor untuk memenuhi kebutuhan raskin.
Bahkan apabila ada gudang yang nekat mengeluarkan beras impor asal vietnam tersebut pihaknya akan menutup dan menyegel gudang tersebut.
Gubernur menyarankan agar pihak Bulog mencari pasokan beras lokal dari kabupaten/kota yang selama ini menjadi lumbung padi di Jawa Timur.
Sementara itu, ketua DPRD Trenggalek, Saniman Akbar Abbas mendukung langkah Gubernur Jatim yang melarang impor beras, karena apabila beras impor tersebut diedarkan, ia khawatir akan menganggu kesejahteraan petani lokal.
"Karena ini adalah keputusan politik yang pro rakyat maka kami juga mendukungnya,masih banyak cara lain untuk bisa memenuhi stok raskin," katanya.
Selain itu Abbas meminta pihak Bulog untuk memperhatikan kualitas beras yang didistribusikan kepada warga miskin.
"Jangan sampai kejadian di Munjungan terulang kembali, kalau hancur seperti itu bukan beras namanya tapi menir," pintanya tegas.
0 komentar:
Posting Komentar