KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Selasa, 24 April 2012

BUPATI TRENGGALEK RELAKAN KEPALA DISHUB MUNDUR

Trenggalek, 24/4 (ADSFM) - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mulyadi Wiryono tidak mempermasalahkan pengunduran diri kepala dinas perhubungan komunikasi dan informatika,Ulang Setyadi dari jabatannya.

"Ya kalau mengundurkan diri diganti begitu saja, itu kan hak masing-masing individu, yang mau kan masih banyak," kata Mulyadi, saat ditemui ADSFM usai meninjau ujian nasional di SMPN I Kampak, Selasa.

Ia mengaku surat pengunduran duri Ulang Setyadi dari jabatan kepala dinas telah diterimanya sejak dua minggu yang lalu dan saat ini masih dalam proses.

"Yang jelas saat ini kami sedang menindaklanjuti pengajuan itu, mengenai penggantinya ditunggu sajalah nanti pasti akan diketahui," ujarnya.

Sementara itu terkait polemik perubahan jalur (trayek) MPU dan Bus yang alasan pengunduran diri Ulang, bupati mengaku sudah terselesaikan dengan baik, ia mengklaim saat ini jalur angkutan umum tersebut berjalan dengan normal.

"Sekarang kan sudah bagus, ya dibiarkan saja, masyarakat sudah menerima dan MPU juga tidak protes, jadi tidak perlu dirubah lagi," ujarnya.

Lebih lanjut mantan Penjabat Walikota Mojokerto ini menegaskan, pihaknya tidak serta merta dalam memutuskan perubahan jalur tersebut karena menyangkut masyarakat banyak.

"Untuk memutuskan itu harus menampung semua aspirasi dulu, jangan sampai yang satu bisa kenyang yang lainnya kelaparan, itu kan tidak adil," katanya beralasan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek, Ulang Setyadi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya karena merasa gagal dalam melaksankan perintah bupati untuk melakukan perubahan jaalur MPU dan Bus.

Disisi lain Ulang kecewa karena bupati tidak segera merespon/menindaklanjuti usulan dari mayoritas pelaku tranasportasi umum di wilayah Trenggalek yaang menghendaki uji coba jalur pertama.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN TRENGGALEK MUNDUR

Trenggalek, 24/4 (ADSFM) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Ulang Setyadi mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa gagal melaksanakan tugas.

"Saya mengajukan surat pengunduran diri ke pak bupati hari kamis sekitar dua minggu yang lalu, intinya saya minta dipindahkan kebagian lain untuk diganti oleh orang yang lebih kompeten," katanya, Selasa.

Ia menjelaskan, pengunduran diri dari jabatan kepala dinas tersebut dilatarbelakangi oleh polemik rencana pemindahan jalur(trayek) MPU dan Bus di wilayah Trenggalek yang hinga kini tidak kunjung terselesaikan.

"Uji coba jalur itu adalah perintah pak bupati kami laksanakan dengan uji coba pertama, namun kemudian muncul demonstrasi pro dan kontra, hingga diuji coba lagi untuk yang kedua yang ketiga, padahal saat itu sudah saya sampaikan berbahaya tapi tetap dipaksakan," ujarnya.

Ulang menilai dari beberapa kali uji coba jalur tersebut, sejumlah usulan dari awak MPU dan Bus tidak mendapatkan respon positif dari Bupati Trenggalek, Mulyadi WR.

Puncaknya terjadi sekitar satu bulan yaang lalu, saat itu dinas perhubungan mengadakan pertemuan dengan sejumlah awak MPU dan Bus, mayoritas pelaku transportasi umum tersebut mengusulkan agar bupati Trenggalek menetapkan uji coba jalur pertama sebagai trayek resmi.

"Kenyataanya setelah kami ajukan ke pak bupati sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya," ucapnya.

Menurutnya, sebagai staf bupati yang mendapatkan mandat tersebut memu melaksanaan tugas dengan baik dan tuntas, namun kenyataanya hingga kini belum terselesaikan, sehingga ia mengakui itu sebuah kegagalan.

"Disisi lain, kepala dinas perhubungan itu adalah pembina masyarakat transportasi daerah, pada saat keinginan warga transportasi tidak bisa saya fasilitasi dan tidak mendapatkan respon, itu kan juga sebuah kegagalan. Kalau saya sudah gagal di dua sisi, kenapa harus dilanjutkan" imbuhnya.

Pria yang juga pemilik panti asuhan ini khawatir apabila uji coba jalur yang sekarang tetap dilaksanakan akan terjadi benturan fisik antara awak MPU dengan petugas dinas perhubungan,

"Karena mereka (MPU) tidak ada yang mau melaksanakan uji coba itu, bahkan mereka cenderung nekat, ini kan bahaya," katanya.

Ia mengaku hingga kini belum mendapatkan balasan dari Bupati Trenggalek mengenai pengajuan pengunduran diri dari kepala dinas perhubungan tersebut.

Senin, 16 April 2012

UJIAN DI RUTAN, SEORANG PELAJAR DI JAGA LIMA PENGAWAS

Trenggalek, 16/4(ADSFM) - Lima orang pengawas dikerahkan untuk menjaga seorang tahanan yang menjadi peserta ujian nasional (UN) tingkat SMA di Rumah Tahanan (Rutan) Trenggalek.

Dari pantauan ADSFM, pelajar yang berinisial BAP (18) tersebut mengerjakan soal-soal ujian di aula rutan dengan tidak berseragam dan hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans,

"Dia dari SMA Muhammadiyah Watulimo, ia harus menjalani ujian nasional di rutan karena terjerat Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 yakni pengedarkan obat-obatan terlarang," kata Kasi Pelayanan Tahanan Rumah Tahanan Trenggalek, Adi Santosa, Senin.

Ia menjelaskan lima pengawas yang diterjunkan untk menjaga pelajart tersebut terdiri dari dua guru pengawas, dua anggota polisi dan seorang pendamping dari SMK Muhammadiyan Watulimo.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Adi ini mengatakan, pemberian ijin penggunakaan Rutan Trenggalek sebagai lokasi UN, tidak lain untuk memberikan kesempatan agar pelajar tersebut bisa megikuti ujiaan seperti siswa lainnya.

"Sabtu kemarin lusa kami mendapat surat dari sekolah asal BAP, dengan pertimbangan kemanusiaan serta pemenuhan hak-hak dia sebagai warga negara akhirnya kami ijinkan," ujarnya.

Pihak rutan juga memberikan waktu seluas-luasnya kepada BAP untuk melakukan persiapan dengan belajar didalam sel tahanan.

Sementara itu Kepala SMA Muhammadiyah Watulimo, Purwanto Hadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan kepada siswa yang tejerat kasus hukum itu, dengan memberikan materi tambahan di dalam rumah tahanan.

"kami sudah berkoordinasi dengan pihak rutan dan mendapat sambutan yang baik, sehingga kami yakin yang bersangkutan sudah siap mengikuti ujian nasional," katanya kepada wartawan di rutan.

Sementara itu, dikonfirmamsi terpisah kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto, menyatakan seluruh siswa yang sudah terdaftar sebagai peserta ujian nasional maka berhak untuk mengikuti.

"Prosedurnya sama, termasuk dipantau oleh guru pegawas serta dari pihak kepolisian, waktu pelaksanaannya juga sama, sehingga tidak ada pembedaan dengan peserta yang lainnya," katanya.

Kusprigianto mengklaim pelaksanaan ujian hari pertama berjalan dengan lancar dan tidak ada hal-hal yang menghambat termasuk kekurangan naskah maupun LJK.

"Alhamdulillah, dari sidak di SMK I, SMA I dan SMA 2 Trenggalek semuanya berjalan dengan tertib dan lancar, semoga hingga ahari terakgir nanti juga demikian," harapnya.

Jumat, 13 April 2012

DISDIK TRENGGALEK DISTRIBUSIKAN NASKAH UJIAN NASONAL

Trenggalek, 13/4 (ADSFM) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur, Jumat siang mulai mendistribusikan ribuan naskah ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK ke 13 Polsek jajaran.

"Kecuali kecamatan Trenggalek, seluruh naskahnya akan disimpan dimasing-masing polsek sampai hari H pelaksanaan ujian, sedangkan untuk wilayah kota tetap disimpan di polres," kata kabid Pendidian Menengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek, Anwarudin, Jumat.

Menurutnya, naskah yang didistribusikan tersebut sebanyak 88 kardusyakni 55 kardus untuk SMA dan MA dan 33 karus untuk sekolah kejuruan (SMK).

Masing-masing kardus terdiri dari naskah ujian, lembar jawaban komputer (LJK), denah ruangan, serta pakta integritas kejujuran ujian nasional.

"Jadi satu paket (kardus) ini sudah lengkap dan nanti untuk pakta integritas kejujuran ini harus ditandatangani oleh pengawas sebagai bentuk komitmen untuk penyelenggaraan ujian nasional yang jujur dan bebas dari kecurangan," ujarnya.

Lebih lanjut mantan kasi kurikulum ini menjelaskan, distribusi naskah ujian nasional ke seluruh polsek tersebut dilakukan agar proses pengambilan soal pada saat pelaksanaan ujian berjalan lebih lancar.

"Nanti teknisnya, soal-soal ini akan didistribusikan lagi ke masing-masing sekolah penyelenggara pada hari H pelaksanaan ujian, mulai tanggal 16 sampai dengan 19 April sesuai mata pelajaran yang di ujikan, jadi mengambilnya cukup di polsek" kata Anwaruddin menjelaskan.

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Trenggalek, AKP M Yasir mengatakan, untuk membantu serta mengamankan proses pendistribusian naskah ujian, pihaknya menerjunkan 200 anggota polisi.

"Anggota kami tugaskan untuk mengawal naskah mulai dari polres sampai dengan polsek dan nanti untuk pengamanan di polsek akan dijaga selama 24 jam penuh," katanya.

Sedangkan pada saat pelaksanaan ujian, kepolsian Trenggalek akan menerjunkan 400 anggotanya, yang disebar ke masing-masing sekolah penyelenggara.

"Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan, setiap sekolah akan kami siagakan dua personl kepolisian, hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk mencegah terjadinya kecurangan," imbuh pris ayang akrab disapa Yasir ini.

Sesuai data di Dinas Pendidikan dan Kebudayan Trenggalek, pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/MA/SMK tahun 2012 akan diikuti oleh 5817 peserta, dengan rincian SMA 2494 peserta, MA 709 peserta dan SMK 2614 peserta.

"Untuk pengawasannya, kami sudah menyiapkan 583 tenaga guru dengan pembagian masing-masing ruang dijaga dua pengawas," kata Anwaruddin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, UN tahun ini akan diselenggarakan di 43 sekolah, dengan rincian SMA 15 sekolah, MA 9 sekolah dan SMK 19 sekolah.

"Sebetulnya kalau dilihat dari sekolah yang mengikuti itu ada 47, namun ada dua SMA dan dua SMK yang menggabung ke sekolah lain, sehingga jumlahnya menjadi 43 sekolah penyelenggara," pungkas Anwar.

Rabu, 11 April 2012

BP3 TROWULAN LARANG PENGGALIAN DI SEKITAR LOKASI PENEMUAN CANDI

Trenggalek, 11/4 (ADSFM) - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan Jawa Timur melarang pemilik lahan serta orang yang ada disekitar penemuan situs candi di Trenggalek melakukaan aktifitas penggalian lahan.

Koordinator Lapangan BP3 Trowulan wilayah Tulungagung-Trenggalek, Hariyadi belaralasan aktifitas penggalian tanah di sekitar lokasi penemuan dapat membahayakan dan merusak kondisi situs . Namun BP3 trowulan tidak menutup lokasi penemuan dan mempersilakan masyarakat yang ingin melihat langsung .

"Diharapkan agar pemilik pekarangan itu untuk mengamankan , jadi tidak boleh melakukan aktifikas penggalian agar bangunan itu tampak jelas , karena hal itu harus ada koordinasi dengan pemerintah. Kami juga mengimbau yang mendatangi lokasi itu untuk berhati-hati dan tidak suatu aktifitas yang sudah kami pesankan kepada pemilik pekarangan rumah itu, kalau sekedar memotret, melihat tidak masalah , tapi kalau nanti ikut membantu proses penggalian itu malah menyalahi peraturan," kata Hariyadi.

Sebelumnya, warga Semarum Kecamatan Durenan Trenggalek menemukan bangunan kuno yang terbuat dari tumpukan batu bata, bangunan yag didduga peninggalan kerajaan Majapahit teersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Kaseni dan Qosim saat melakukan penggalian tanah di belakang rumahnya.

Selasa, 10 April 2012

MAYORITAS ANGKUTAN UMUM TRENGGALEK MINTA UJICOBA PERTAMA DITETAPKAN SEBAGAI LAJUR RESMI

Trenggalek, 10/4 (ADSFM) - Mayoritas pengusaha angkutan umum di Trenggalek, Jawa Timur menghendaki uji coba jalur pertama ditetapkan sebagai trayek resmi MPU dan Bus.

Usuan itu disampaikan saat rapat kordinasi antara dinas perhubungan, kepolisian, organda serta pengusaha angkutan umum di aula Terminal Bus Surodakan Trenggalek, Selasa.

"Anda sudah lihat sendiri tadi pertemuannya seperti apa, hampir semua menghendaki uji coba pertama namun dengan beberapa perubahan," kata Kepala Dinas Pebubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek, Ulang Setyadi.

Menurut Ulang, apabila uji coba jalur pertama itu ditetapkan sebagai jalur resmi maka Bus yang masuk dari Surabaya dan Tulungagung akan dilewatkan melalui Bedorejo dan Pogalan, sedangkan keluar melaui wilayah kota.

Sementara itu usulan perubaan tambahan disampaikan perwakilan MPU jurusan Kampak-Munjungan yang menghendaki lewat Bendorejo saat pulang.

"Tujuannya agar MPU kampak-Munjungan bisa mengangkut penumpang bus yang turun di bendrejo, karena faktanya penumpang bus yang mau ke wilayah Kampak enggan turun di terminal, alasannya terlalu jauh," kata perwakilan MPU jurusan Kampak Munjungan, Nur.

Sedangkan perwakilan Bus Jurusan Trenggalek-Ponorogo meminta agar diperbolehkan melalui jalur Nglosor-Kota sebelum pukul 08.00 WIB untuk menangkut siswa sekolah.

"Untuk usulan itu saya akomodasi, namun setelah pukul 08.00 WIB harus lewat Karangan, karena kalau tidak diisi maka akan terjadi kekurangn angkutan," tegas Ulang Setyadi.

Lebih lanjut ulang menjelaskan mayoritas awak Bus Tulungagung-Trenggalek dan Surabaya-Trenggalek tidak mempermaslahkan dilakukan perubahan jalur.

Usulan-usulan tersebut rencananya akan disampaikan ke Bupati Trenggalek untuk dilakukan pembahasan bersama forum pimpinan daerah (Forpimda) sebelum ditetapkan sebagai jalur resmi.

Lebih lajut pria yang akrab disapa Ulang ini mengatakan, rapat koordinasi dengan sejumlah pengusaha angkutan umum tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah bupati yang menghendaki agar jalur transportasi massal tersebut segera ditetapkan.

"Kami sifatnya hanya sebagai perantara saja, masukan dari teman-teman angkutan kita tampung, namun keputusan final tetap ada pada pimpinan," tandasnya.

Sebelumnya, rencana perubahan jalur angkutan umum di wilayah Trenggalek sempat terkatung-katung lebih dari dua bulan akaibat terjadi pro dan kontra dimasyarakat.

BP3 TROWULAN TELITI PENEMUAN SITUS DI SEMARUM DURENAN

Trenggalek, 10/4 (ADSFM) - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto mulai meneliti penemuan situs candi kuno di Desa Semarum, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

"Kemarin kami mendatangi lokasi penemuan dan sudah melihat serta melakukan identifikasi, namun untuk hasilnya belum bisa diketahui, saat ini masih dirapatkan di BP3 Trowulan," Koordinator lapangan BP3 Trowulan wilayah Tulungagung-Trenggalek, Hariyadi, Selasa.

Menurutnya untuk bisa memastikan peradaban serta tahun pembuatan situs tersebut harus dilakukaan penelitian lebih mendalam oleh Balai Arkeologi (Balar) Yogjakarta.

"Karena BP3 Trowulan itu sifatnya hanya sebatas melakukan identifikasi awal, selanjutnya hasil itu akan dilaporkan ke Balar Yogjakarta untuk ditindak lanjuti dan dilakukan penggalian, jadi prosesnya panjang,"katanya.

Tim BP3 Rabu besok akan kembali mendatangi lokasi untuk melakukan pengambilan foto bangunan bersejarah tersebut sebagai data tambahan sebelum dilaporkan ke balai akreologi.

Sementara itu dari pengamatan bentuk batu bata serta susunan bangunannya, Hariyadi memperkirakan situs yang ditemukan oleh Kaseni dan Qosim tersebut adalah pagar sebuah candi.

"Kemarin itu kami juga melakukam pengukuraan ternyata panjangnya mencapai 24 meter. Biasanya pagar sebuah candi itu bentuknya adalah persegi bukan persegi panjang, sehingga dimungkinkan bangunan itu sampai dirumah warga," ujarnya kepada wartawan.

Sementara itu Kabid Promosi Wisata dan Budaya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Trenggalek, Suparlan mengatakan bangunan kuno yang terbuat dari susunan batu bata dimungkinkan adalah peninggalan masa kerajaan Majapahit.

"Karena ciri khas utama dari banguanan peninggalan Majapahit itu adalah batu batanya itu, tapi untuk kepastiannya kita tunggu saja penelitian dari ahlinya" katanya.

Ia memperkirakan situs-situs serupa banyak terdapat di bantaran sungai Durenan, mengingat pada masa kejayaan Majapahit, aliran sungai menjadi salah satu moda transportasi utama.

"Karena ada temuan yang lain di Desa Kamulan yang batuannya mirip dengan yang di Semarum, tapi kondisnya sudah berserakan," ujar pria yang akrab disapa Parlan ini.

Terkait laporan temuan lain itu, tim BP3 trowulan berencana melakukan penyisiran di sejumlah lokasi di Kecamatan Durenan yang dimungkinkan terdapat benda-benda serta bangunan peninggalan masa kerajaan.

"Akan kami coba datangi lokasinya sesuai informasi dari Dinas Pariwisata Trenggalek," kata Hariyadi.

PILISI PERIKSA ENAM SAKSI PERUSAKAN PENDOPO TRENGGALEK

Trenggalek, 10/4 (ADSFM) - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur telah memeriksa enam saksi perusakan pendopo kabupaten setempat oleh sejumlah oknum warga Kecamatan Munjungan saat unjuk rasa memprotes kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah warga, Senin (2/4/2012).

"Untuk sementara masih enam saksi, semua dari unsur pemerintah (PNS), yang terdiri dari dinas perkimsih, kantor lingkungan hidup serta kemarin dari humas," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Selasa.

Menurutnya, Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto diperiksa selama tiga jam, mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB.

Ia mengaku masih akan memanggil sejumlah saksi lain yang diduga kuat mengetahui terjadinya aksi perusakan fasilitas umum milik pendopo tersebut.

Proses pemeriksaan saksi tersebut ditangani oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Polres Trenggalek, namun Siti enggan menyebutkan nama-nama orang yang akan dipanggil.

"Yang jelas kami serius dalam menangani kasus ini, semua pihak yang terlibat pasti akan kami panggil," kata perwira pertama ini.

Wanita asli Trenggalek ini mengakui hingga kini polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Ia beralasan proses pemeriksaan saksi belum tuntas.

"Untuk bisa menetapkan seseorang menjadi tersangka dibutuhkan bukti-bukti yang kuat dan saat ini proses itu masih kami lakukan, nanti kalau sudah lengkap baru ada penetapan tersangka," kata AKP Siti Munawaroh.

Sebelumnya, Senin (2/4), seribu lebih warga Kecamatan Munjungan, Trenggalek, berunjuk rasa menuntut perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan di pendopo kabupaten.

Aksi unjuk rasa yang semula berjalan damai tersebut tiba-tiba ricuh, warga yang kesal karena tidak bisa bertemu bupati Trenggalek melakukan perusakan puluhan pot bunga, lampu taman yang berada di sekitar pendopo dan alun-alun Trenggalek. Selain itu massa juga membakar sejumlah kursi pertemuan milik pendopo.

Senin, 09 April 2012

POLISI AMANKAN DUA MORTIR DARI PENJUAL RONGSOKAN




Trenggalek, 9/4(ADSFM) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur mengamankan dua besi tua yang diduga mortir peninggalan masa penjajahan Belanda dari seorang pedagang barang bekas.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto, Senin, mengatakan mortir tersebut diamankan dari Sadar (60) warga Desa Cakul Kecamatan Dongko, sekitar pukul 08.00 WIB, setelah yang besangkutan melapor ke Polsek Dongko.

"Tadinya bahan peledak ini dibeli Sadar dari Redi warga Desa Pringapus Kecamatan Dongko dengan harga Rp 36ribu. Mereka tidak tahu kalau itu adalah mortir, kemudian saat saudara Sadar melakukan pemilahan rongsokan kaget karena bentuknya mirip peluru," katanya.

Menurutnya, dari keterangan saksi, benda tersebut secara tidak sengaja ditemukan Redi di hutan di wilayah Popoh Tulungagung, karena dikira hanya besi tua biasa akhirnya dibawa pulang ke rumahnya di Dongko.

Lebih lanjut perwira berpangkat ajun komisaris polisi ini menjelaskan, mortir tersebut memiliki berat masing-masing 6 Kilogram dengan panjang 24CM dan 30CM

Pihaknya berencana melaporkan penemuan itu ke tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jatim, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Jadi kami belum bisa memastikan apakah benda ini masih aktif atau tidak, kami juga tidak bisa mengetahui tahun pembuatannya, karena secara fisik kondisinya sudah berkarat," ujarnya.

Untuk sementara mortir-mortir yang diperkirakan peninggalan masa penjajaan Belanda itu akan disimpan di Mapolres Trenggalek.

Sementara itu dari hasil pengecekan yang dilakukan petugas Koramil Dongko, benda lonjong tersebut adalah mortir jenis fuse depan dan diperkirakan masih aktif, karena masih lengkap dengan pemicunya.

"Tadi sudah kami bawa ke Koramil, katanya mortir ini tipe 60 dan 80," kata salah satu anggota polisi.

Jumat, 06 April 2012

WARGA SEMARUM DURENAN TEMUKAN CANDI




Trenggalek, 6/4 (ADSFM) - Seorang warga menemukan situs candi kuno peninggalan masa kerajaan Mahapahit di Desa Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Situs tersebut pertama kali ditemukan oleh Kaseni (60) warga setempat sekitar dua minggu yang lalu berupa tumpukan batu bata berukuran besar yang tersusun rapi mirip bangunan pagar.

"Saat itu saya dan saudara saya QOsim sedang menggali tanah untuk bahan pembuat batu bata, namun baru kedalaman sekitar 20 centimeter menemukan banguan ini, karena penasaran saya coba gali terus ternyata masih ada dan kemungkinan ukurannya ini cukup besar," kata Kaseni, Jumat.

Saat dikukur, dimensi batu bata situs tersebut lebih besar dibanding ukuran bata jaman sekarang, yakni panjang 34CM, lebar 21CM dengan ketebatalan mencapai 10CM.

"Kalau ketinggian bangunan sekitar 1.5 meter dengan ketebalan tembok lebih dari 60CM, ini sudah saya coba gali dan kemungkinan tingginya cuma segitu," ujarnya.

Ia mengaku hampir saja menghancurkan tumoukan batu bata tanpa perekat itu untuk dipakai semen bata, namun niat itu dibatalkan setelah berkonsultasi dengan juru kunci candi Brongkah yang berada di Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan.

"Saya diberitahu kalau situs ini mirip dengan candi Brongkah dan kemungkinan lebih besar," kata pria asli Semarum ini.

Kaseni memperkirakan, bangunan kuno tersebut memiliki panjang lebih dari 25 meter, hal tersebut terbukti sekitar tahun 2009 yang lalu salah satu saudaranya juga menemukan bangunan anak tangga yang terbuat dari batu bata yang tidak jauh dari lokasi penemuannya.

"Lokasinya di sebelah barat itu, jika diambil garis lurus sama persis dengan bangunan yang ini, saat itu kami sudah coba lapor ke pihak pemerintah desa katanya hanya bangunan biasa, akkhirnya di tutup kembali," imbunya.

Lebih lanjut Kaseni memceritakan, Kamis (5/4) kemarin, ia juga menemukan sambungan situs tersebut yang membentang dihalaman halaman belakang rumahnya dan diperkirakan adalah lebar bangunan.

Sementara itu, Kasi Usaha Jasa dan Penyuluhan Wisata pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, Agus Prasmono yang meninjau lokasi penemuan memperkirakan, situs tersebut adalah peninggalan jaman kerajaan Majapahit pada abad ke-13. Hal itu dilihat dari struktur bangunan dan bahan bangunan yang merupakan ciri khas Majapahit.

"Tapi kami belum tahu apakah ini merupakan bangunan candi atau pemandian atau bahkan kuburan kuno, untuk bisa mengatahui hal itu perlu penelitian lebih lanjut tim arkeologi," katanya.

Pihaknya berencana melaporkan penemuan situs kuno itu ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto untuk dilakukan penelitian guna mengatahui umur serta peradabannya.

82 GURU TRENGGALEK TIDAK LULUS UJI KOMPETENSI AWAL

Trenggalek, 6/4 (ADSFM) - Sedikitnya 82 guru di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tidak lulus uji kompetensi awal (UKA) program sertifikasi guru dan pengawas tahun 2012.

"Sehingga dari total 771 peserta, hanya 689 yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti seleksi lanjutan melalui PLPG (pendidikan dan latihan profesi guru) di UM Malang," kata Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Trenggalek, Suwatno, Jumat.

Sedangkan untuk nasib peserta yang tidak lulus Watno mengaku belum bisa memastikan, karena hingga kini dinas pendidikan belum mendapatkan petunjuk dari kementerian pendidikan dan kebudayaan.

"Jadi kami belum tahu apakah nantinya mereka (yang tidak lulus) bisa mengikuti seleksi tahun depan atau ada ujian ulangan atau justru cukup sampai disitu saja," ujarnya.

Dari 689 peserta yang dinyatakan lulus, sebanyak 52 orang merupakan guru TK, 467 orang guru SD, 159 orang guru SMP dan 11 orang guru SMK.

Menurutnya, hasil uji kompetensi awal guru tersebut mulai dipublikasikan melalui website kemendikbud tanggal 22 maret yang lalu. Selain itu pengumuman tersebut juga dirilis di papan pengumuman Dinas P&K Trenggalek.

Dikatakan Suwatno, penentuan lulus atau tidak UKA bukan LPMP yang menentukan, melainkan panitia pusat dari Kemdikbud. Sehingga ia menjamin seleksi tersebut benar-benar sesuai dengan kemampuan peserta dan terbebas dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Ingat UKA ini bukan akhir dari proses seleksi, tapi masih awal dan ada lanjutannya yakni PLPG, baru setelah PLPG nanti lulus, guru yang besangkutan menyandang status sertifikasi," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengingatkan, program sertifikasi guru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga apabila seorang guru sudah menyandang status bersertifikasi harus benar-benar berinovasi dan lebih baik dari guru non sertifikasi. "Tidak hanya mengejar insentifnya saja," kata Suwatno.

Sementara itu, salah satu peserta UKA yang juga guru SMP Islam gandusari, Undarwati mengaku bersyukur bisa lulus uji kompetensi tersebut.

"Alhamdulillah lulus, semoga nanti PLPG juga bisa lulus," kata mantan anggota Panwaslu Trenggalek ini.

Rabu, 04 April 2012

TIGA WARUNG MAKAN DI KAMPAK TRENGGALEK TERBAKAR

Trenggalek, 4/4 (ADSFM) - Tiga kios warung warung makan yang berada di sekitar terminal MPU Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ludes terbakar, Rabu dini hari.

"Ketiga warung itu masing-masing milik pak Riyanto, Murtini dan milik bu Misri, warung-warung ini lokasinya di timur terminal MPU, jadi sudah diluar komplek terminal," kata Kepala Desa Bendoagung, Sumaji.

Ia menjelaskan, kebakaran tersebut diketahui sekitar pukul 03.00 WIB oleh salah satu warga yang baru pulang dari Puskesmas Kampak.

"Saat itu api sudah mulai membesar, akhirnya warga sekitar dengan menggunakan alat seadanya (timba dan air kran) berusaha mamadamkan api," ujarnya.

Akibat minimnya peralatan tersebut proses pemadaman api berjalan cukup lama dan baru sekitar dua jam kemudian atau pukul 05.00 WIB kobaran si jago merah bisa dipadamkan. "Sampai api padam tidak ada mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi," katanya.

Menurut kepala desa, warga sempat panik dan khawatir api akan merembet ke kios-kios serta rumah warga yang lainnya, karena lokasinya saling berdekatan.

Sementara itu hingga berita ini ditulis penyebab kebakaran tersebut belum diketahui, tim identifikasi Polres Trenggalek yang diterjunkan langsung ke lokasi kejadian belum berani menyimpulkan.

"Ini masih dalam proses penyelidikan, yang jelas beberapa barang bukti yang kemungkinan menjadi petunjuk penyebab kebakaran sedang kami teliti," kata kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh.

Ia menjelaskan, dari pemeriksaan awal, seluruh pemilik warung mengaku tidak ada yang menyalakan kompor pada saat kejadian, sehingga kecil kemungkinan munculnya api dari ledakan kompor gas.

Disisi lain, kebakaran yang terjadi sebelum subuh itu, menyebabkan kerugian materiil lebih dari Rp30 juta, dengan kerugian terbesar dialami oleh Misri.

Selasa, 03 April 2012

POLISI AKAN PROSES PELAKU PERUSAKAN PENDOPO TRENGGALEK

Trenggalek, 3/4 (ADSFM) - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur akan memproses secara hukum pihak-pihak yang melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum di lingkungan pendopo dan alun-alun setempat pada saat unjuk rasa, Senin.

"Yang jelas terkait aksi perusakan itu, kami masih melakukan upaya penyelidikan untuk mencari tahu siapa-siapa pelakunya," kata Kasubbag HUmas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Selasa.

Ia menjelaskan apabila terbukti melakukan tindakan peruskan, polisi bakal menjerat para tersangka dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman diatas lima tahun.

Sebagai langkah awal, polisi akan memanggil sejumlah saksi dari pemerintah kabupaten untuk dimintai keterangan oleh penyidik reskrim.

"Ada juga beberapa media mingguan, mereka akan kami panggil karena sebelumnya melapor ke polres dan mengaku sejumlah pot bunga yang dipecah para demonstran adalah milik media tersebut yang disumbangkan ke pemda," ujar Siti.

AKP Siti Munawaroh menambahkan, tim penyidik telah memiliki sejumlah bukti terkait aksi perusakan saat unjuk rasa ribuan warga Kecamatan Munjungan tersebut, baik berupa foto maupun video.

"Video dan foto itu akan menjadi bukti awal kami untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalamaksi perusakan itu," kata perwira dengan pangkat tiga balok di pundak ini.

Sementara itu terkait aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh tersebut, polisi enggan dipersalahkan, Siti mengklaim telah maksimal dalam melakukan upaya pengamanan.

"Kemarin itu ada 150 angkota yang kami kerahkan ke sana (lokasi unjuk rasa), jumlah tersebut sudah cukup untuk mengaantisipasi munculnya aksi anarkis," ujarnya beralasan.

Ia justru menuding pemicu aksi anarkis dalam demonstrasi kemarin adalah kelambanan pihak Pemda Trenggalek dalam merespon aspirasi masyarakat.

"Seandainya pihak pemda langsung menemui massa, kami yakin akan aksi brutal warga tidak sampai terjadi, karena seelumnya para demonstran ini sudah berkomitmen untuk berujukrasa secara damai. Namun karena jumlah massa banyak dan dipicu sikap seperti itu ya akhirnya pecah," imbuhnya.

Sebelumnya, Senin (2/4), seribu lebih warga Kecamatan Munjungan, Trenggalek, berunjuk rasa menuntut perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan di pendopo kabupaten.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung ricuh, warga yang jengkel melakukan perusakan puluhan pot bunga, lampu taman yang berada di sekitar pendopo dan alun-alun Trenggalek. Selain itu massa juga membakar sejumlah kursi pertemuan milik pendopo.

Senin, 02 April 2012

POLDA JATIM BELUM TARIK ANGGOTANYA DARI SPBU

Trenggalek, 2/4 (ADSFM) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tomur hingga kini masih menyiagakan anggotanya untuk menjaga sejumlah stasiun pegisian bahan bakar umum (SPBU) serta depo Pertamina, meskipun pemerinta telah menunda kenaikan harga BBM bersubdisi.

"Anggota belum kami tarik, rencananya untuk yang di SPBU akan ditarik tanggal 6 April mendatang, karena sesuai dengan rencana operasi tanggal enam maka penarikan juga dilakukan tanggal enam," kata kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiatmoko, Senin.

Sementara itu untuk anggota polisi yang diterjunkan untuk mengamankan sejumlah depo Pertamina baru akan ditarik kembali ke markas tanggal 15 April mendatang.

Hadiatmoko menjelaskan secara umum saat ini kondisi keamanan di beberapa obyek-obyek vital milik pertamina di wilayah Jawa Timur telah kembali normal.

"Jadi sesuai dengan analisa dari intelejen polisi keadaan memang sudah kondusif, namun untuk anggota yang di depo pertamina kami tarik agak belakangan untuk memastikan semua benar-benar aman" kata perwira dengaan pangkat dua bintang dipundaknya ini.

Sebelumnya, Polda Jatim menginstruksikan ke seluruh polres jajaran untuk melakukan pengamanan pada tiap SPBU dan depo milik Pertamina sebagai antisipasi terjadinya kericuhan akibat rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi awal April.

Sementara itu dari pantauan ADSFM disejumlah SBPU di Trenggalek tampak normal, kelangkaan yang selumnya kerap terjadi kini tidak lagi ada.

Salah seorang petugas SPBU di Treggalek, Imam S mengaku antrian pembelian BBM terjadi hanya dua ari sebelum tanggal 1 April, itupun masih dalam tingkat wajar.

"Kalau sekarang sudah seperti hari-hari bisanya, tidak ada antrian, pembelian menggunakan jerigen juga sudah kami layani seperti biasa," katanya.

PEMKAB TRENGGALEK PERCEPAT LELANG PPROYEK JALAN KAMPAK-MUNJUNGAN

Trenggalek, 2/4 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akan mempercepet proses lelang proyek pemeliharaan jalan ruas Kampak-Munjungan.

Kepala Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, M Sholeh mengatakan percepatan lelang tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah setempat terhadap tuntutan warga Munjungan yang mengeluhkan rusaknya akses jalan utama tersebut.

"Untuk ruas Kampak Munjungan ada alokasi sekitar Rp3 miliar di APBD Trenggalek 2012, dengan rincian Rp1.1 miliar untuk pemeliharan berkala dan Rp1.9 miliar untuk paket pemeliharan," katanya, Senin.

Sholeh memperkirakan, pelaksanaan proyek perbaikan jalan utama menuju Kecamatan Munjungan baru bisa dimulai pada bulan Juni mendatang.

"Tapi kami usahakan sebelum itu sudah dikerjakan, doakan saja tidak ada yang retender (tender ulang)," ujarnya meyakinkan.

Pria berpostur tinggi ini Mejelaskan, selama menunggu proses lelang hingga pelaksanaan, pihaknya akan tetap memberikan perhatian untuk jalan tercuram di Trengggalek tersebut yakni dengan melakukan penambalan pada ruas-ruas yang rusak berat.

"Untuk proses penambalan Insyaallah akan kami laksanakan mulai pertengahan April ini, terutam pada jalan yang kerusakannya cukup parah dan berbahaya," ujar Sholeh.

Sementara itu mengenai tuntutan warga Munjungan yang mengharapkan ruas Kampak-Munjungan diaspal Hot-Mix, kepala dinas binamarga mengaku kesulitan untuk merealisasikan.

Menurutnya, kesulitan tersebut akibat dari medan jalan yang berupaa tanjakan dan turunan tajam, sehingga mesin asphalt patch mixer (AMP) hampir dipastikan tidak mampu menjangkau lokasi.

"Untuk itu nanti pengaspalan akan dilakukan secara manual, kemudian khusus untuk tanjakan-tanjakan akan kami keraskan dengan cor bertulang, karena hanta dengan metode itu jalan akan bisa lebih awet," imbuhnya.

Sementara itu salah seorang tokoh Kecamatan Munjungan, Sukaji menyatakan menerima langkah sementara yang akan dilakukan dinas binamarga untuk mengurangi kerusakan di ruas Kampak-Munjungan.

"Kalau memang begitu (penambalan sementara) tidak masalah, apa boleh buat, kalaupun kami menuntut yang lebih kan sama saja dengan mimpi," katanya.

Namun Sukaji meminta pemerintah serius dan benar-benar memberikan prioritas terhadap kondisi jalan raya menuju kampung halamannya, mengingat saat ini dampak yang ditimbulkan akibat rusaknya jalan sangat besar,mulai dari transportasi hingga ekonomi.

Ia mengklaim tuntutan warga munjungan tidak berlebihan dan mampu diatasi dengan anggaran Kabupaten Trenggalek sepanjang dengan mengedepankan nilai strategis dan kualitas.

"Namun apabila pertimbangan-pertimbangan yang digunakan pemerintah adalah pragmatis berkepentingan jangan harap Trenggalek akan maju," pungkasnya.

TUNTUT PERBAIKAN JALAN, RIBUAN WARGA MUNJUNGAN NGAMUK DI PENDOPO TRENGGALEK


Trenggalek, 2/4 (ADSFM) - Unjuk rasa ribuan warga Kecamatan Munjungan di pendopo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang menuntut perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan berlangsung ricuh.

Massa yang merasa jengkel karena tidak segera ditemui pihak pemerintah setempat mengamuk dengan memecahkan pot-pot bunga dan lampu taman yang berada di lingkungan pendopo dan alun-alun.

Selain itu pengunjuk rasa juga membakar dan merusak puluhan kursi pertemuan yang berada di pendopo kabupaten. Tak hanya itu massa yang mayoritas laki-laki ini juga mencoret-coret pagar pendopo dengan tulisan yang menghujat Bupati Trenggalek, Mulyadi wr.

"Mulyadi mana janjimu waktu kampanye, jangan hanya omong kosong," seru pengunjuk rasa.

Sementara itu puluhan Polisi dan Satpol PP yang diterjunkan untuk mengamankan aksi tampak kewalan menghalau aksi anarkis tersebut, karena jumlahnya tidak sebanding dengan pengunjuk rasa.

Bahkan langkah yang diambil polisi terkesan terlambat, terbukti, peralatan anti huru-hara baru disiapkan ke lokasi setelah kericuhan berlangsung.

"Jumlah personil kami sudah cukup karena ada 150 anggota yang diterjunkan, kami hanya sedikit terlambat, Karena tadi ada pengamanan kapolda, selain itu pengaman ini kami bagi menjadi dua pos di pendopo dan kantor DPRD," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh.

Disisi lain, koordinator warga Munjungan, Sukaji mengaku tindakan anarkis yang dilakukan sejumlah peserta aksi diluar dari kendalinya, ia menuding sikap pemerintah yang tidak segera menemui peserta aksi adalah pemicu utamanya.

"Kami tadi tidak berkeinginan atau massa ini tidak berkeinginan masuk ke pendopo ini kalau perwakilan kami diterima di DPRD oleh pejabat pemegang kebijakan disini, karena kemudian tidak ditemui oleh karena itu lepas dari kendali emosi dan itulah yang terjadi," katanya.

Menurut Sukaji, aksi unjuk rasa ribuan warga Kecamatan Munjungan tersebut hanya bertujuan untuk menagih komitmen Bupati Mulyadi yang berjanji melakukan perbaikan ruas jalan Kampak-Munjungan.

Ia menjelaskan saat ini jalan utama menuju kecamatan paling ujung di Trenggalek tersebut rusak berat, bahkan warga menyebut jalan raya tersebut bagaikan sungai kering.

"Kami menuntut yang rasioal saja, kami tahu kesulitan pemda, kami tahu kesulitan APBD dan kami juga menghargai sudah mendapat alokasi, tapi mana empati bupati terhadap orang yang sakit harus dikeluarkan dari ambulan dan terpaksa di gotong karena jalan yang sulit," kata Sukaji.
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India