KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Kamis, 22 Maret 2012

MAHASISWA TRENGGALEK UNJUK RASA TOLAK KENAIKAN BBM

Trenggalek, 22/3 (ADSFM) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Trenggalek, Kamis, menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi di DPRD dan Pendopo Kabupaten.

Dalam aksinya mahasiswa sempat membakar replika keranda mayat di depan gedung dewan menampilkan aksi teaterikal yang menggambarkan kesengsaraan rakyat atas kenaikan harga BBM.

"Rencana kenaikan harga BBM menunjukkan cerminan sikap pemerinthan SBY-Boediono yang tidak merasaan kegelisahan rakyat Indonesia, alih-alih menyelesaikan banyaknya persoalan , namun justru memilih jalan pintas dengan menaikkan harga," kata korrdinator aksi, Hendri.

Mahasiswa menyatakan kenaikan harga bahan bakar adalah langkah reaksioner pemerintah terhadap kenikan harga minyak dunia tanpa memperhatikan sumber-sumber lain yang bisa menjadi solusi terbaik.

Alasan pemerintah yang menganggap subsidi BBM akan membebani APBN dinilai adalah hal keliru dan justru menyalahi UUD 1945, yang memerintahkan agar anggaran pembangunan sebesar-besarnya digunakan untuk kemakmuran rakyat.

"Ini adalah kebijakan yang tidak pro rakyat, untuk itu dengan tegas kami menolak kenaikan harga BBM dan turunkan rezim SBY-Boediono," seru orator.

Sempat terjadi ketegangan di depan pintu DPRD Trenggalek, pasalnya pihak DPRD membatasi hanya beberapa perwakilan massa untuk masuk ke gedung dewan dengan alasan keterbatasan ruangan. Setelah terjadi pembicaraan yang alot akhirnya seluruh peserta aksi diperbolehkkan masuk ke dalam ruang pertemuan DPRD Trenggalek.

Dalam yang dikawal ketat anggota polisi tersebut, puluhan mahasiswa juga meminta anggota DPRD yang hadir untuk menandatangi surat pernyataan menolak kenaikan harga solar dan premium.

Permintaan tanda tangan tersebut sempat menjadi tarik ulur antara anggota dewan dan para demonstran karena hanya ada dua anggota dari fraksi PDI Perjuangan yang menyatakan siap menandatangani surat pernyataan.

"Baiklah, kalau itu yang diminta kami siap menandatangani dan akan kami teruskan ke DPR di Jakarta, namun dengan syarat adik-adik mahasiswa mengawal terus penolakan kenaikan harga BBM ini," kata salah satu anggota dewan dari PAN, Ahmad jauzi Turseno.

Dari enam anggota wakil rakyat yang menerima peserta unjuk rasa aksi unjuk rasa, tidak ada satupun yang berasal dari Partai Demokrat.

Setelah puas menyampaikan aspirsi di gedung dewan, mahasiswa melanjutkan aksi dengan mendatangi pendopo kabupaten. Bupati Trenggalek, Mulyadi WR yang menyambut langsung demontrasi tersebut berjanji akan meneruskan ke tingkat yang lebih atas.

Rabu, 21 Maret 2012

DUA BALITA DI TRENGGALEK DIDUGA MENDERITA DIFTERI

Trenggalek, 21/3 (ADSFM) - Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menemukan dua balita yang diduga (suspected) menderita difteri.

"Masing-masing atas nama Ataillah (5) warga Desa Kendalrejo Keamatan Durenan dan Keyza (3) warga Kelurahan Sumbergedong Kecamatan Trenggalek," kata Kabid Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman, Rabu.

Satu balita, Keyza hingga kini masih menjalani perawatan intensif di ruang Dahlia RSUD dr Soedomo Trenggalek, sedangkan Ataillah kini sudah diperbolehkan pulang kerumah, setelah dua hari menjalani perawatan intensif di RSUD dr Iskak Tulungaggung.

Parman mengaku, Ataillah diijinkan pulang karena hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BLK) Surabaya menunjukkan negatif difteri patogenik.

"Sementara itu untuk Keyza baru kami ketahui kemarin, Selasa (20/3), setelah yang bersangkutan diperiksakan di tempat praktek dokter Tri. Karena ada gejala seperti difteri akhirnya dirujuk ke RSUD" katanya.

Lebih lanjut Suparman menegaskan dinkes akan memantau secara serius munculnya kasus balita 'suspect' difteri ini dan segera mengambil langkah dengan memeriksakan sampel darah pasien ke BLK Surabaya.

Selain itu tim dinas kesehatan juga akan mengambil sampel darah orang-orang yang sering berinteksi dengan pasien, termasuk teman sekolahnya.

Cara itu menurut Parman penting dilakukan, mengingat penyakit yang diakibatkan dari bakteri 'Corynebacterium diphtheriae' ini mudah menular, sehingga apabila ada temuan penderita baru bisa segera diambil langkah isolasi di rumah sakit.

"Besok (kamis, 22/3) kami akan ke Kendalrejo, Durenan untuk mengambil sampel teman-teman dan keluarga pasien dan akan dikirim ke Surabaya guna memastikan ada atau tidaknya yang suspect difteri, mereka juga akan kami beri obat Erythromycin untuk pencegahan," terangnya.

Selama setahun terakhir dinas kesehatan menemukan dua balita yang yang positif menderita difteri, jumlah tersebut dinilai masih wajar dan belum masuk kategori kejadianluar biasa.

"kalau yang suspect banyak tapi yang positif hanya dua, meskipun sedikit kami tetap serius menangani masalah difteri ini," katanya.

Selasa, 20 Maret 2012

AKSES JALAN KAMPAK-MUNJUNGAN TRENGGALEK KEMBALI NORMAL

Trenggalek, 20/3 (ADSFM) - Jalur utama Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kembali normal setelah di tertimbun longsor selama lima jam.

"Tadi tim BPBD bersama masyarakat bergotong-royong menyisihkan material longsor dan sekitar pukul 12.00 WIB arus lalu-lintas menuju Kecamatan Munjungan atau sebaliknya sudah mulai dibuka," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiaharto, Selasa.

Menurutnya, volume longsoran tanah kali ini mencapai 500 meter kubik. Sedangkan lokasinya sama persis dengan titik longsor sepakan yang lalu yakni di Dusun Jedeg Desa Ngaddimulyo kecamatan Kampak.

Proses pembersihan material longsor sepanjang 50 meter tersebut terpaksa dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul, hal itu untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.

"Karena kalau dikeruk menggunakan alat berat, kami khawatir tebing diatasnya justru ikut longsor, karena saat ini kondisinya juga rawan longsor, jadi kami hanya menyisihkan yang menutup badan jalan," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Budi ini memperkirakan volume tanah yang rawan longsor mencapai 5000 meter kubik, bahkan sebagian diantaranya mulai retak.

"Semoga saja nanti malam tidak hujan, karena apabila terkena air maka potensi longsor akan semakin tinggi," imbuhnya.

Untuk itu pihaknya mengimbau agar pengguna jalan yang melintasi ruas Kampak-Munjungan lebih berhati hati dan meningkatkan kewaspadaan.

lebih lanjut ia menjelaskan kawasan menuju Kecamatan Munjungan itu menjadi salah satu titik paling rawan terjadi tanah longsor, karena sebagian besar jalan dikelilingi oleh tebing dan jurang dengan kemiringan lebih dari 50 derajat.

"Selain itu kondisi medan disana juga cukup sulit, penuh dengan tanjakan dan turunan tajam. Pokoknya harus ekstra waspada," imbaunya.

JALUR UTAMA KAMPAK-MUNJUNGAN TRENGGALEK TERTUTUP LONGSOR

Trenggalek 20/3 (ADSFM) - Jakan utama Kampak-Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur terputus total akibat tertimbun tanah longsor, Selasa.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencaana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto, melalui sambungan telepon mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 8.30 WIB dan saat ini tim tanggap darurat masih menuju ke lokasi kejadian.

"Namun titik pastinya kami masih belum bisa memastian, apakah seperti longsor yang kapan hari itu (Desa Ngadumulyo) atau justru diatasnya, karena jalur Kampak-Munjungan memang rawan longsor semua," katanya.

Prapto menegaskan BPBD akan secepat mungkin untuk melakukan upaya pembersihan material longsor, karena jalan raya tersebut adalah akses utama ribuan warga di Kecamatan Munjungan.

"Sementara kami lihat kondisi dilapangan bagaimana keadaanya, kalau memang membutuhkan bantuan alat berat akan kami datangkan," ujarnya.

BPBD menduga longsor yang terjadi tersebut akibat hujan deras yang melanda kawasan Trenggalek sejak semalam.

Senin, 19 Maret 2012

PEMKAB TRENGGALEK SEGERA BANGUN KEMBALI PASAR SUBUH

Trenggalek, 19/3 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memastikan akan segera membangun kembali dua blok pasar pasar subuh di Kelurahan Surodakan yang ludes terbakar, Minggu dini hari.

"Setelah proses penyelidikan dari labfor Polda Jarim selesai dan Police line dilepas maka proses pembangunan akan segera kami lakukan, hal ini sesuai dengan instruksi pak bupati," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto, Senin.

Ia menjelaskan pasar subuh tersebut adalah aset milik Pemkab Trenggalek sehingga seluruh biaya pembangunan yang akan keluarkan akan menggunakan dana APBD taun 2012 dari pos biaya tak terduga.

"Karena ini masuk kategori bencana, kemarin malam sekitar jam 2.00 pak bupati langsung telepon ke saya untuk segera membuat surat penggunaan dana tak terduga, Insyaallah besok semuanya klir," ujarnya.

Namun Joko enggan menyebutkan jumlah anggaran yang akan dikucurkan, karena masih dalam pembahasan tim teknis BPBD dan asisten dua setda Trenggalek.

"Yang jelas pasar subuh akan kami bangun seperti semula, yakni berupa loss, kalau untuk kios-kios kemarin itu adalah inisiatif dari pedagang sendiri," imbuhnya.

Dari kalkulasi yang dilakukan tim BPBD, jumlah kerugian akibat ludesnya 31 kios tersebut diperkirakan mencapai Rp 2.6 miliar, terdiri dari bangunan pasar dan aset milik sejumlah pedagang.

Sementara itu, dari pantauan ADSFM sejumlah pedagang mengaku kebingungan mencari lokasi yang nyaman untuk berjualan, pasalnya harus berjejal di jalan raya, sedangkan pemkab Trenggalek hingga belum memberikan bantuan tenda darurat.

"Kalau di jalan seperti ini kan repot karena harus berbagi dengan pengguna jalan, belum lagi kalau turun hujan," kata salah satu pedagang, Nur.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto, berjanji akan segera mencarikan lokasi sementara yang aman untuk berjualan, selain itu tenda darurat juga akan dipasang untuk kenyamanan pedagang.

"Ini masih dalam proses, kami terus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait agar penanganannya bisa lebih cepat," katanya.

ANTISIPASI KECURANGAN, POLISI SIDAK SPBU

POLISI TRENGGALEK SIDAK SPBU ANTISIPASI KECURANGAN

Trenggalek, 19/3 (ADSFM) - Tim gabungan Polres Trenggalek dan polisi dan Satpol PP, Senin siang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), untuk mengantisipasi kecurangan menjelang kenaikan harga BBM, April.

"sidak ini untuk memastikan stok bahan bakar di masing-masing SPBU apakah terjadi hambatan atau tidak, kemudian yang kedua kami juga memeriksa standarisasi takaran dengan menggunakan alat ukur yang sudah kami bawa," kata kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto, Senin,

Tiga SPBU yang di periksa tim bagungan diantaranya SBPU Soekarno-Hatta, Karangsoko dan SPBU di sekaligus untuk Tim gabungan yang berjumlah belasan orang tersebut meninjau tiga SPBU yang di Jalan Soekarno-Hatta, SPBU karangsoko dan SPBU gandusari.

Disetiap SPBU yang didatangi, anggota polisi yang dipimpin langsung kapolres tersebut langsung meminta petugas SPBU untuk menuangkan BBM pada alat ukur, untuk memastikan takaran yang dikeluarkan mesin pompa bensin.

"Setelah kami cek ternyata tidak ada masalah, takarannya juga sesuai kemudian stok di masing-masing SPBU juga masih relatif maman meskipun ada kenaikan jumlah pembeli," ujarnya.

Totok menambakan, sidak tersebut juga ditujukan untuk mengantisipasi aksi penimbunan BBM yang kemungkinan dilakukan oleh pihak SPBU dengan modus kerusakan alat.

"Bisa saja modus operandi itu dilakukan, dengan alasan rusaknya mesin pompa kemudian tidak melayani masyarakat, padahal stok BBMnya ada. Tapi hasil pengecekan ini tadi semua masih normal" kata orang monor satu di kepolisian Trenggalek ini.

Disisi lain kapolres mengaku telah memerintahkan ke seluruh polsek jajaran untuk melakukan pengamanan sekaligus pemantauan di setiap SBPU wilayan pinggiran menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Minimal setiap SPBU ada lima anggota, namjun kalau terjadi peningkatan jumlah pembeli maka jumlah anggota bisa saja kami tingkatkan," kata pria asli Solo ini.

Sementara itu, Salah satu pengusaha SPBU, Ponen membenarkan terjadinya kenaikan jumlah pembeli di POM bensin miliknya, menurutnya stok BBM yang dimiliki masih mencukupi untuk melayani masyarakat.

"Kecuali untuk yang di Kecamatan Munjungan, karena di sana itu stok premium oleh Pertamina dijatah hanya 140 ribu liter dan solar hanya 30 ribu liter per bulan, akibatnya untuk BBM jenis solar setengah bulan sudah habis," katanya.

Minggu, 18 Maret 2012

PULUHAN KIOS PASAR SUBUH TRENGGALEK TERBAKAR

Trengalek, 18/3 (ADSFM) - 31 kios di Pasar Subuh, Keluahan Surodakan, Kabupaten Trenggaek, Jawa Timur ludes dilalap api, Minggu dini hari.

Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Trenggalek yang didatangkan ke lokasi kejadian tampak kewalahan melakukan upaya pemadaman, akkibatnya api baru bisa dikuasai sekitar pukul 5.00 WIB.

"BPBD dapat telepon sekitar pukul 1.30 WIB kemudian pukul 1.45 kami datang ke lokasi, kami mengakui memang kewalahan karena angin cukup kencang sehingga api terus membesar, selain itu juga karena keterbatasan peralatan," kata kepala BPBD Trenggalek, Joko Rusianto.

Melihat kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya petugas pemadam kebakaran difokuskan untuk melokaklisir api agar tidak merember ke perkampungn warga.

"Karena dengan salah satu rumah warga itu tinggal beberapa meter saja, kalau tidak dilokaslisir kerugian akan semakin besar," imbuhnya.

Akibat kebakaran tersebut, dua blok yang sebagian besar dihuni pedagang sembako tersebut rata dengan tanah, sedangkan aktifitas jual-beli dipindah di jalan Supriyadi dan Ahmad yani.

Salah satu pedagang sembako, Nur, menduga kebakaran itu diduga berasal dari konsleting arus listrik di kios sembako milik Zaenab, yang kemudian membesar dan merembet ke dua blok di pasar subuh.

"Api mulai muncul itu sekitar jam 1.00 WIB dari bagian atap kiosnya mbak Zaenab, waktu itu terdengar suara 'gletok-getok' dari atap dan api terus besar," kata salah satu pedagang, Nur.

Melihat kobaran api tersebut puluhan pedagang yang baru mulai beraktifitas langsung semburat menyelamatkan barang dagangannya masing-masing.

"Warga tidak berani membantu yang disekitar kiosnya bu zaenab termasuk di kios saya, karena kayu-kayu yang terbakar mulai berjatuhan ke bawah, jadinya ya habis semuanya," katanya sambil menangis.

Sementara itu pedagang lain, Samsun, mengaku mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat peristiwa itu, pasalnya sehari sebelumnya ia baru berbelanja barang dagangan senilai Rp30 juta.

"Kemarin itu saya pikir mumpung hari minggu jadi belanja cukup banyak, karena biasanya pembeli juga ramai, tapi kenyataanya malah seperti ini," katanya pasarah.

Kini tim identifikasi Polres Trenggalek masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kejadian tersebut, sementara disekitar lokasi juga masih terpasang garis polisi.

Jumat, 16 Maret 2012

NELAYAN PENYELAMAT IMIGRAN DIPENJARA




Trenggalek, 16/3 (ADSFM) - Kepolisian Air dan Udara (Airud) Prigi, Trenggalek, menangkap Mohammad Nurjambe alias Jambe (35) nelayan penyelamat 34 imigran karena diduga menjadi pelaku 'ilegal fishing'.

"Hari Senin (12/3) berkas tujuh tersangka langsung kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Trenggalek untuk proses hukum lebih lanjut," kata Kasatpol Airud Prigi, Iptu Ali Muzakir, Jumat.

Muzakir membenarkan bahwa dari tujuh tersangka tersebut salah satunya adalah Mohammad Nurjambe alias jambe (35) warga Desa Tasikmadu Kecamatan watulimo yang tidak lain adalah nahkoda kapal mina ciamis yang memberikan pertolongan para imigran asal timur tengah yang tenggelam di perairan prigi Desember tahun lalu.

"Sedangkan yang lainnya adalah pemilik kapal, atas nama Matjuki dan anak buah kapal (ABK)," katanya.

Para pelaku diduga melakukan pencarian ikan secara ilegal karena menggunakan mesin kompresor. Hal itu menurut Muzakir melanggar pasal 12 dan 9 Undang-Undang nomor 45 tentang perikanan.

"Untuk ancamannya ada yang lima tahun da juga yang satu tahu, tergantung dari peran masing-masing daam menjalankan aksinya," Imbuhnya.

Lebih lanjut pria berpangkat inspiktur polisi satu ini menjelaskan, ulah para tersangka telah menjadi incaran polisi sejak beberapa bulan yang lalu karena meresahkan para nelayan yang lain.

"Mereka kami tangkap tanggal 15 Januari, Saat kapalnya mau masuk ke pelabuhan, selain itu kami juga menyita barang bukti sebuah kapal jenis katir 'Mina ciamis', kompresor, selang, masker dan beberapa udang asil tangkapan," kata Ali Muzakir.

Ia menegaskan, penangkapan tersebut tidak terkait dengan jasa Jambe yang telah melakukan penyelamataan para imigran, namun murni kasus 'ilegal fishing'.

"Ini adalah bentuk dari penegakan hukum, kami tidak pandang bulu. Hal ini sekaligus pembelajaran untuk kita semua agar mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.

NELAYAN TRENGGALEK TOLAK KENAIKAN HARGA BBM


Trenggalek, 16/3 (ADSFM) - Sejumlah nelayan di sekitar Pelabuan Nusantara Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, April.

"Yang jelas kami sebagai nelayan maupun pengusaha kapal sangat keberatan, karena biaya operasional yang dibutuhkan pasti akan membengkak, buktinya sekarang saja harga kebutuhan pangan sudah mulai naik," kata nelayan setempat, Subari. Jumat.

Ia menjelaskan, dalam sekali melaut membutuhkan solar sebanyak 300 liter, sehingga pengusaha kapal minimal harus mengeluarkan anggaran Rp1.5 juta untuk membeli bahan bakar dan kebutuhan puluhan anak buah kapal (ABK).

"Jumlah itu ketika BBM belum naik, belum lagi untuk perawatan mesin kapal juga membutuhkan biaya tersendiri, kalau pada saat musim ikan masih bisa tertutupi, tapi ketika sepi tangkapan bagaimana," kata salah satu pemilik kapal ini.

lanjut Subari, rencana pemerintah menaikkan harga BBM akan berdampak langsung terhadap penghasilan para nelayan, pasalnya saat ini ribuan nelayan di perairan Prigi tidak melaut karena cuaca buruk.

Ia memprediksi musim penen ikan masih akan terjadi pada bulan Juni mendatang, sehingga beberapa bulan kedepan pihaknya hampir dipastikan akan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

"Hal itu bukan tanpa alasan, sekarang ini hanya seperempatnya saja nelayan yang melaut, namun terkadang pulang tanpa hasil sama sekali, itu jelas rugi," Ujarnya.

Sementara itu nelayan lain, Yudi, berharap pemerintah memberikan perhatian terdahap keberlangsungan hidup nelayan, dengan memberikan subsidi khusus dalam bentuk lain.

"Kami tidak tahu seperti apa nanti bentuknya, tapi yang jelas kenaikan BBM beberapa tahun yang lalu kan ada semacam bantuan langsung tunai atau pemberian lain dalam bentuk bahan pangan," katanya.

Disisi lain, Kapolres Treggalek, AKBP Totok Suhariyanto mengimbau agar nelayan tidak panik terhadap rencana kanaikan harga solar dan bensin.

"Asalkan membawa surat keterangan dari pelabuhan pasti akan dilayani, tapi jangan sampai melakukan upaya penimbunan BBM karena hal itu melanggar hukum," katanya.

Kamis, 15 Maret 2012

CUACA BURUK, RIBUAN NELAYAN TRENGGALEK TAK MELAUT


Trenggalek, 15/3 (ADSFM) - Ribuan nelayan di perairan Prigi Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur tidak melaut karena sepi tangkapan dan cuaca buruk.

"Yang beroprasi hanya seperempatnya saja, itupun hasilnya tidak bisa ditentukan berapa kilo, terkadang sampai kosong, karena kalau musim seperti ini ikan pasti sulit," kata salah seorang nelayan setempat, Subari.

Selain minim tangkapan, cuaca di tengah laut saat ini kurang bersahabat karena ketinggian gelombang lebih dari 3 meter. Sehingga berbahaya untuk keselamatan kapal nelayan.

"Kalau dipaksakan untuk melaut justru lebih banyak ruginya, karena apa, sekali melaut minimal harus mengeluarkan ongkos Rp1 juta untuk membeli bahan bakar dan makan," imbunya.

Dari pantauan ANTARA di sekitar Pelabuhan Nusantara Prigi, sejumlah nelayan memilih untuk melakukan pembenahan kapal dan alat tangkap ikan. Sedangkan sisanya beralih ke pakerjaan yang lain.

Subari menjelaskan mayoritas nelayan di perairan Prigi bermatapencaharian dua, yaitu nelayan dan patani, sehingga apabila musim ikan pergi ke laut sedangkan pada saat sepi tangkapan mereka beralih ke sawah dan kebun.

"Perkirakan, ikan itu akan kembali muncul sekitar bulan Juni, makanya sekarang kapal-kapal ini direnovasi agar nanti pada saat musim ikan sudah siap pakai," kata pemilik kapal ini.

Sementara itu, akibat tingginya gelombang laut di selatan jawa, beberapa kapal tongkang pengangkut batubara berlindung di pesisir Trenggalek dan Tulungagung.

"Salah satunya berlindung di selatan pantai Karanggongso, selain pengangkut batubara ada juga beberapa kapal nelayan dari Jakarta yang ikut berlindung," kata Kepala Polisi Air (Polair) Prigi, Iptu Ali Muzakir.

Kapal tongkang dan nelayan tersebut akan kembali melanjutkan perjalanan apabila cuaca sudah membaik dan tinggi gelombang normal.

Rabu, 14 Maret 2012

PESISIR SELATAN JAWA PINTU FAVORIT IMIGRAN GELAP

Trenggalek, 14/3 (ADSFM) - Kepala Seksi Pengawasan dan Pendindakan Kantor Imigrasi kelas II Blitar, Jawa Timur, Iwan Suwanda, menduga sejumlah imigran gelap yang ingin mencari suaka ke Australia mulai melirik pesisir selatan Jawa sebagai lokasi pemberangkatan.

"Dulu lokasi untuk pemberangkatan paling favorit itu adalah NTT, namun karena di sana sudah terendus oleh aparat, maka bergeser ke wilayah Jawa," kata Iwan Suwanda. Rabu.

Ia menyebutkan beberapa lokasi yang rawan tersebut diantaranya berada di wilayah Jawa Timur seperti Trenggalek, Tulungagung, Banyuwangi dan Probolinggo. Beberapa lokasi tersebut ini menjadi paling rawan karena aksesnya lebih mudah untuk menuju pulau Christmas, Australia.

"Tapi kami tidak bisa bicara hanya Jawa Timur saja, tetap sepanjang pesisir jawa," Ujarnya.

Iwan menambahkan, dari keterangan sejumlah imigran gelap yang berhasil diamankan, beberapa diantaranya menggunakan jalur darat terlebih dahulu sebelum diberangkatkan malalui jalut laut.

"Kalau langsung dari Sukabumi kan terlalu jauh, biasanya mereka (imigran) naik bus dulu dari Jakarta menuju pesisir selatan jawa, selanjutnya naik kapal menuju Australia," imbunya usai sosialisasi antisipasi 'people smuggling' di Hotel Prigi.

Namun demikian pihaknya mengklaim saat ini sindikat penyelundupan imigran gelap tersebut akan berfikir dua kali bisa ingin memakai kawasan selatan Jawa Timur sebagai lokasi pemberangkatan, pasalnya sejak kasus tengelamnya ratusan imigran asal Timur Tengah di perairan Prigi beberapa waktu yang lalu, pihak kepolisian dan TNi mulai memperketat pengamanan.

Pihaknya berharap seluruh eleman masyarakat baik nelayan serta masyarakat umum untuk saling memberikan informasi ke pihak yang berwajib apabila ada indikasi terjadinya kasus imigran gelap.

"Kami dari pihak imigrasi hanya bisa melakukan pencegahan melalui jalur-jalur resmi, yaitu di pelabuhan maupun bandara, istilahnya kami ini hanya penjaga pintu gerbang saja, sedangkan yang lainnya adalah tugas TNI dan Polri," ujarnya.

Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran polsek Watulimo, Panggul dan Munjungan yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia."intinya kami perketatlah," katanya.

POLISI RANGKUL NELAYAN ANTISIPASI PENYELUNDUPAN MANUSIA




Trenggalek, 14/3 (ADSFM) - kepolisian Trenggalek, Jawa Timur menggelar sosialisasi dengan sejumlah nelayan yang beroperasi di perairan Prigi Kecamatan Watulimo untuk mengantisipasi terjadinya kasus penyelundupan manusia (people smuggling).

"Trenggalek ini memiliki tiga pelabuhan yang berhadapan dengan laut lepas, yakni Prigi, Panggul dan Munjungan, maka rawan terjadi kasus people smuggling ini," kata kapolres Trenggalek, AKBP totok Suhariyanto, Rabu.

Ia menjelaskan dengan sosialisasi itu diharapkan para nelayan maupun aparat desa di wilayah perairan Prigi tersebut peka dan mengetahui sejumlah modus yang biasa dilakukan oleh para penyelundup.

Menurutnya dari hasil identifikasi sejumlah kasus penyelundupan imigran gelap, ada beberapa modus yang digunakan, diantaranya dengan menggunakan kendaraan bus dan pemberankatnnya dilakukan pada saat cuaca Hujan.

"Karena pada saat itulah arus lalu-lintas sepi dan mereka biasanya juga melintasi wilayah-wilayah yang sepi,seperti jalan menuju Prigi ini juga rawan.

Kemudian para pelaku biasanya memanfaatkan pelabuhan yang tidak memiliki aktifitas tinggi dan selalu meminta bantuan nelayan setempat untuk mengantarkan ke tengah laut dengan diiming-imingi upah yang tinggi.

"Sebagai contoh, kasus 200 lebih imigran yang tenggelam di Prigi beberapa waktu yang lalu itu diberangkatkan dari pantai Popoh Tulungagung yang relatif sepi dan juga memanfaatkan nelayah lokal," Ujarnya.

Totok meminta agar nelayan di Trenggalek lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan tawaran serupa, karena apabila terbukti ada nelayan maupun warga yang membantu kasus penyelundupan manusia maka yang bersangkutan dapat terjerat kasus hukum.

"Anda kalau sampai ikut serta beratti melanggar pasal 323 UU RI No. 17 tahun 2008 tentang pelayaran dan atau pasal 120 ayat (1) dan (2) UU RI No. 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian. Ancanamnnya lima tahun penjara," katanya menjelaskan.

Orang nomor satu di kepolisian Trenggalek ini mengimbau, apabila ada rombongan orang asing yang datang di kawasan Prigi dan berniat menyewa kapal nelayan, agar segera melapor ke polsek terdekat.

"Nelayan wajib curiga dan jangan hanya tawar-menawar uang sewanya saja, tapi tanyai juga darimana, mau kemana dan untuk keperluan apa, jangan sampai niat menolong malah terjerat kasus hukum," ujarnya.

Sementara itu , kasi Pengawasan dan Penindakan, Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, Iwan Suwanda membenarkan bahwa pesisir selatan Jawa, termasuk Trenggalek adalah kawasan yang sangat rawan dijadikan lokasi pemberangkatan imigran gelap ke australia.

"Dulu lokasi untuk pemberangkatan paling favorit itu adalah NTT, namun karena di sana sudah terendus oleh aparat, maka bergeser ke wilayah Jawa," katanya kepada wartawan.

Selasa, 13 Maret 2012

SEJUMLAH SPBU MULAI KEHABISAN STOK BBM

Trenggalek, 13/3 (ADSFM) - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai kehabisan stok menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) April mendatang.

Salah satu petugas SPBU Ki Mangun Sarkoro, Yoko, mengatakan, habisnya stok BBM tersebut diakibatkan dari melonjaknya permintaan masyarakat selama sepekan terakhir.

"Per hari biasanya kami habis 16 ribu liter premium dan solar, tapi sejak ada rencana kenaikan harga BBM jumlah pembeli terus melonjak, sehingga habisnya lebih cepat," katanya.

Selain meningkatnya jumlah pembeli, kekosongan stop tersebut menurut Yoko juga dipicu oleh pengiriman BBM dari Depo Pertamina Madiun yang sering mengalami keterlambatan.

"Untuk pengiriman per hari sebetulnya rutin, namun waktunya saja terkadang sedikit terlambat, contohnya saja hari ini seharusnya sudah datang tapi kenyataan belum, padahal kami sudah telepon kesana (depo)," ujarnya.

Yoko mengaku pihaknya memiliki stok BBM yang cukup untuk melayani masyarakat, karena setiap kali order ke depo Pertamina pihaknya langsung membeli sebanyak 48 ribu liter.

"Pembelian itu langsung dibayar didepan, jadi semuanya tergantung dari Pertamina, mungkin saja memang ada pertimbangan-pertimbangan lain demi menjaga ketersediaan BBM," ujarnya.

Sementara itu untuk meminimalisir terjadinya penimbunan BBM ditingkat pengecer, pihaknya mulai melakukan pembatasan pembelian dengan menggunakan jerigen.

Yoko menjelaskan, SPBU-nya hanya melayani pembelian jerigen yang dilengkapi ijin usaha dari pemerintah desa setempat, itupun terbatas untuk pengecer yang lokasinya jauh dari POM bensin.

"Untuk pembelian menggunakan jerigen kami yakin bisa mengendalikan, karena orangnya cuma itu-itu saja, yang sulit itu justru membatasi pembeli reguler yang memakai sepeda motor maupun mobil," imbuhnya.

Salah satu warga Kelurahan Surodakan, Trenggalek, Sunarji mengaku terpaksa membeli bensin eceran karena beberapa SPBU langgannya kehabisan stok.

"Mau bagaimana lagi, daripada terlambat masuk kerja ya terpaksa cari eceran," katanya.

PULUHAN ANGGOTA POLRES TRENGGALEK SIAP JAGA SPBU

Trenggalek, 12/3 (ADSFM) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur akan menyiagakan puluhan anggotanya untuk mengamankan SPBU menyusul rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM April mendatang.

"Sesuai dengan instruksi dari Polda Jatim, setiap SPBU nanti akan dijaga oleh lima angggota kepolisian, karena disini ada 13 SPBU maka anggota yang akan kami terjunkan sebanyak 56," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP SIti Munawaroh, Senin.

Penempatan anggota polisi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya gejolak di masyarakat yang bisa muncul sewaktu-waktu, mengingat dari pengalaman sebelumnya setiap menjelang kenaikan harga BBM hampir dipastikan terjadi lonjakan jumlah pembeli.

"Anggota akan mulai kami siagakan di masing-masing SPBU dalam waktu dekat ini, karena sekarang nampaknya permintaan BBM sudah mulai terjadi peningkatan," ujarnya kepada wartawan.

Siti menambahkan, selain menyiapkan personil kepolsian, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta seluruh pengusaha SPBU di wilayah Trenggalek.

"Kami baru saja menggelar rapat koordinasi dengan pemda dan pengusaha SPBU, ini untuk menyamakan persepsi sejumlah aturan yang ada sekaligus membuat kesepakatan demi kelancaran bersama," kata perwira pertama ini.

Sejumlah kesepatakan yang berhasil dicapai diantaranya, sehari sebelum kenaikan BBM, SPBU tidak akan tutup sebelum pukul 24.00 WIB.

"Kemudian, untuk pembelian dengan menggunakan jerigen (pengecer) tidak boleh dilayani kecuali apabila lokasinya jauh dari SPBU, itupun harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pemerintah desa setempat," imbuhnya.

Sementara itu salah satu petugas SPBU Ki Mangun Sarkoro Trenggalek, Yoko, memnyambut baik langkah koordinasi yang dilakukan polisi dan pemda setempat.

"Karena kenaikan BBM ini adalah isu yang sensitif, maka keterlibatan polisi ini sangat kami butuhkan dan saya yakin akan memberikan rasa aman untuk semuanya, baik itu pihak SPBU maupun masyarakat sendiri" katanya.

Senin, 12 Maret 2012

PEMKAB OPTIMIS MAMPU PENUHI TARGET PRODUKSI PADI



Trenggalek, 12/3 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menargetkan produksi padi pada tahun 2012 meningkat 13 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun 2011 produksinya sekitar 145 ribu ton, sedangkan tahun ini kami optimis bisa meningkatkan hasil produksi menjadi 165 ribu ton," kata Kepala Dinas Petanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Trenggalek, Joko Surono.

Ia mengaku target pencapaian produksi bahan pangan utama tersebut mampu dipenuhi karena disokong oleh 11 ribu hektare area persawahan teknis.

"Di Trenggalek itu yang paling banyak jenis Gogo, luasnya ada sekitar 6ribu hektare. Kalau di Gogo mendapat 5ton saja saya yakin target 165 akan terlampaui," katanya.

Joko menjelaskan, optimisme itu juga didukung oleh inisiatif sejumlah petani yang mulai fokus menggunakan pupuk organik sebagai media penyubur tanaman.

Menurutnya, dengan pola pemeliharaan tanaman menggunakan pupuk organik akan meminimalisir munculnya serangn hama, selain itu juga mampu meningkatkan kadar hara dalam tanah.

"Kesadaran masyarakat menggunakan pupuk organik ini menurut saya adalah sustu kemajuan yang luar biasa dan perlu mendapat apresiasi," ujarnya.

Sementara itu disinggung mengenai sejumlah area persawahan yang diserang hama dundep dan potong leher, Joko mengaku hal tersebut tidak akan mengganggu produksi padi ditingkat kabupaten.

Ia mengklaim luasan wilayah yang saat ini terserang hama tersebut hanya berada di beberapa titik, sehingga masih dalam kategori wajar.

"Meski jumlahnya tidak banyak kami akan tetap memberikan perhatian serius pada spot-spot hama itu, kami tidak ingin kebobolam lagi seperti peristiwa serangan wereng tahun lalu," katanya.

Untuk itu Joko mengimbau kepada petani di wilayahnya untuk aktif melakukan pemantauan tanaman, serta rutin memberikan pemupukan agar hasil panen yang didapatkan maksimal.

"Dari pemantauan itulah kalau ada hama bisa segera diketahui dan saya mohon apabila muncul hama segera melapor melalui kelompok tani masing-masing, biar nanrti diteruskan ke petugas dinas pertanian untuk diambil tindakan," ujarnya.

Jumat, 09 Maret 2012

EMPAT RUMAH TERTIMPA LONGSOR, SATU KELUARGA MENGUNGSI



Trenggalek, 9/3 (ADSFM) - Empat rumah warga di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur rusak berat akibat tertimpa tanah longsor.

"Rumah tersebut masing-masing milik Katiyem RT 25/6, selanjutnya rumahnya Samijo RT 26/6, Warini RT 18/4 dan rumah milik Samijo RT 18/4," kata anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Trenggalek, Tutus, Jumat

Ia menjelaskan, kerusakan yang terjadi akibat tanah longsor tersebut masuk dalamkategori berat, karena sebagian dinding rumah jebol, bahkan salah satu rumah kini harus dikosongkan karena tidak layak untuk ditempati.

"Yang mengungsi ini keluarga katiyem, karena hampir semua bagian rumahnya hancur dan berbahaya kalau ditempati," imbuhnya.

Lebih lanjut Tutus menceritakan, peristiwa longsor tersebut terjadi pukul 2.00 WIB dini hari dan 7.00 WIB setelah diguyur hujan lebih dari lima jam.

Lokasi rumah yang tertimpa ambrolan tanah tersebut berada di bawah tebing dan sangat sulit untuk dijangkau, bahkan tim BPBD sempat kewalahan meski menggunakan motor trail.

"Struktur tanah di kawasan Ngadimulyo ini adalah tanah liat dan padas, sehingga apabila turun hujan dengan intensitas tinggi dan air itu masuk kedalam tanah maka rawan sekali longsor, belum lagi lahannya juga gundul," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek, Suprapto.

Ia menambakan tim BPBD Trenggalek telah diterjunkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi serta pembersihan material longsor bersama warga sekitar.

Pihaknya memprediksi kerugian akibat peristiwa itu mencapai Rp30 juta dan saat ini masih dilakukan penyusunan laporan untuk dikirimkan ke Bupati Trenggalek.

"kalau mengenai bantuan kami belum bisa menentukan, tapi kemungkinan besar ada. Makanya sekarang laporkan dulu ke pimpinan," kata bekas direktur PDAM Trenggalek ini.

Lebih lanjut Suprapto mengimbau agar warga yang berada di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat turun hujan.

Ia juga meminta pengendara sepeda motor maupun mobil lebih berhati-hati ketika melintasi jalan raya Kampak-MUnjungan, selain medannya sulit, jalur utama antar kecamatan itu rawan terjadi tanah longsor.

"Seperti kemarin (Kamis. 8/3) jalur Kampak-Munjungan sempat terputus selam sembilan jam karena terimbun tanah longsor, tepatnya di dusun Jedeg masuk Desa Ngadimulyo. Jalur baru kembali normal sekitar jam setengah lima sore setelah kami datangkan alat berat," katanya.

Kamis, 08 Maret 2012

LONGSOR, KAMPAK-MUNJUNGAN TERPUTUS 9 JAM

Trenggalek, 8/3 (ADSFM) - Akses jalan utama menuju kecamatan Kampak-Munjungan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sempat terputus total selama lebih dari sembilan jam karena tertimbun tanah longsor sepanjang 50 meter. akibat peristiwa itu ratusan kendaraan sepeda motor serta mobil tidak bisa melintas.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto mengatakan, lamanya proses pembersihan tanah longsor yang terjadi di dusun Jedek Desa Ngadimulyo Kecamatan kampak tersebut terkendala oleh hujan serta kabut tebal.

Ia menjelaskan, longsor yang terjadi sekitar jam lima pagi itu baru bisa dibuka sekitar jam dua siang, setelah BPBD mendatangkan alat berat ke lokasi kejadian.

"Parah, tadi kita minta bantuan alat berat dari binamarga dan sudah naik kesana, kita juga minta bantuan air ke PDAM untuk menyiram, kan nggak bisa kalau tidak disiram air dan harus pakai alat berat ," kata Suprapto.

Data di BPBD Trenggalek, jalan utama Kampak Munjungan masuk dalam kategori kawasan rawan bencana tanah longsor, karena sebagian besar jalur tersebut di kelilingi oleh tebing dan jurang dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.

Suprapto mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati ketika melintasi jalur tersebut terlebih ketika turun hujan.

HARGA KEBUTUHAN POKOK DI TRENGGALEK MULAI NAIK



Trenggalek, 8/3 (ADSFM) - Sejumlah harga kebutuhaan pokok di pasar tradisional di Trenggalek, Jawa Timur mulai merangkak naik sejak sepekan terakhir.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Basah Trenggalek, Sunarti mengatakan, beberapa komoditas yang mulai mengalami kenaikan harga diantaranya, cabai, bawang merah, bawang putih, serta telor ayam.

"Yang mengalami kenaikan tertinggi cabai, kini Rp25 ribu/kilogram dari harga sebelumnya Rp14 ribu/kilogram, kemudian untuk bawang merah kualitas bagus Rp10 ribu dari harga sebelumnya Rp7000/kilogram," katanya, Kamis.

Sementara itu untuk fluktuasi harga bawang putih dan telor ayam relatif rendah hanya berkisar antara Rp500-Rp1000/kilogram, bawamg merah yang sebelumnya berkisar Rp6000/kilogram kini naik menjadi Rp 7000/kilogram, sedangkan telor ayam buras yaang sebelumnya terpantau Rp14 ribu/kilogram kini dijual Rp15 ribu/kilogram.

"Kenaikan ini mulai terasa sejak ramai adanya rencana kenaikan harga BBM, maklum saja karena untuk sebagian besar sayur dan rempah-rempah berasal dari luar Trenggalek," ujarnya.

Disisi lain untuk harga kebutuhan pokok seperti beras dan gula justru relatif normal selama sepekan terakhir, beras kualitas sedang antara Rp 7000/kilogram hingga Rp8000/kilogram, sedangkan kulitas bagus dikisaran Rp8000/kilogram sampai dengan Rp8500/kilogram.

"kalau beras masih normal, karena dibeberapa wilayah di Trenggalek sudah mulai panen," kata salah satu pegadang lainnya Supriyo.

Namun ia memprediksi harga kebutuhan pokok, utamannya beras akan bergerak naik seiring dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bensin dan solar pada bulan April mendatang.

"Saya jualan sembako sudah lebih dari 20 tahun, jadi sangat hafal, setiap kali ada rencana kekaikan harga bensin maupun solar, harga sembako pasti akan ikut terkerek, buktinya BBM belum naik saja, harga sayur mayur naik lebih dulu" ucapnya.

Supriyo berharap rencana kenaikan BBM tersebut diiringi dengan kebijakan lain yang bisa menekan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok agar tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat.

"karena apa, kalau harga sembako terlalu tinggi, daya beli masyarakat akan menurun, ini fakta dan saya mengalami," ujarnya serius.

Selasa, 06 Maret 2012

BPBD BERHARAP PERDA BENCANA SEGERA DISAHKAN



Trenggalek, 6/3 (ADSFM) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berharap rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang bencana alam segera disahkan.

"Karena perda ini nanti akan menjadi payung hukum kepada BPBD untuk bisa segera mengambil langkah apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam," kata kepala Pelaksana BPBD kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto, Selasa.

Ia menjelaskan dalam rancangan perda tersebut dijelaskan secara rinci tentang tata cara serta prosedur tatap pemberian bantuan kepada para korban bencana alam.

"Yang jelas perda itu akan mempermudah kami, contohnya kalau ada korban rumah roboh itu berapa bantuan yang harus kami berikan, kemudian kalau ada korban luka atau meninggal dunia bagaimana, itu sudah dijelaskan," ujarnya.

Joko menjelaskan, peraturan baru tersebut sangat diperlukan untuk memperlancar kinerja BPBD, mengingat wilayah Trenggalek setiap tahun selalu menjadi langganan bencana alam, banjir dan tanah longsor.

Lebih lanjut ia menjelaskan belum disahkannya perda tersebut, pemberian bantuan kepada korban bencana alam sedikit terhambat karena harus menunggu instruksi dari kepala daerah.

"Untuk sekarang perdanya masih dalam proses, kalau tidak salah masih di evalusai di provinsi, doakan saja segera disetujui dan di sahkan," imbuhnya.

Sementara itu untuk mematangkan penanganan bencana alam di wilayah Trenggalek, joko mengaku pihaknya telah melakukan evaluasi dengan beberapa sektor, diantaranya PMI, Orari, dinas kesehatan serta beberapa SKPD terkait.

"Dari evaluasi yang kami lakukan ada beberapa hal yang perlu kami perbaiki, salah satunya adalah dapur umum, disitu kami masih belum memiliki alat masak yang bisa menanak nasi antara 50 sampai dengan 100 kilogram sekaligus," kata Joko.

Namun hal tersebut akan segera teratasi, karena saat ini tim BPBD Trenggalek telah mengajukan paket bantuan dapur umum ke BPBD provinsi Jawa Timur.

"Untuk koordinasi lintas sektor kami rasa sudah berjalan dengan baik, termasuk teman-teman dari orari juga sangat membantu dalam hal komunikasi," ungkapnya.

PULUHAN HEKTARE PADI DISERANG HAMA POTONG LEHER



Trengggalek, 6/3 (ADSFM) - Sedikitnya 50 hektare tanaman padi di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trengggalek, Jawa Timur terserang hama potong leher.

"Kawasan yang paling parah terserang hama potong leher ini berada di Desa Widoro dan Wonoanti," kata salah satu petani setempat, Samsul, selasa.

Menurutnya, hama yang memiliki nama latin pyricularia tersebut menyerang pada bagian tengah batang padi, sehingga menyebabkan saluran menuju buah padi terputus.

"Kalau sudah terserang hama jenis ini otomatis bulir-bulir padi yang seharusnya mulai terisi itu akan mati atau kalau petani di sini menyebutnya gabug," ujarnya.

Lebih lajut samsul menjelaskan sejumah petani di wilayahnya telah mencoba membasmi dengan beberapa jenis pestisida, namun hingga kini belum menunjukkan dampak yang positif.

Munculnya hama potong leher itu menyebabkan hasil padi yang didapatkan petani turun hingga lebih dari 70 persen dibanding dari musim panen sebelumnya.

Untuk mengatasi dampak yang lebih parah, para petani di Desa widoro dan wonoanti lebih memilih memanen tanaman padinya lebih awal dari masa panen normal.

"Meskipun ada beberapa padi yang sedikit hujau tapi tetap saja dipanen, daripada nanti tidak panen justru petani yang akan rugi. Kami juga takut merembet ke tanaman padi lainnya" kata Samsul beralasan.

Selain merebaknya hama Pyricularia, kini beberapa area persawahan juga mulai diserang oleh hama wereng yang menyebabkan tanaman padi mengering dan mati.

"Yang jelas petani sangat rugi karena biaya untuk satu kali tanam itu cukup banyak, coba bayangkan, untuk biaya membajak, tanam , obat-obatan, belum lagi perawatan rutin," kata petani lainnya, Rubingah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Trenggalek, Joko Surono membantah terjadinya serangan hama potong leher secara besar-besaran.

"Itu hanya terjadi hanya terjadi di beberapa spot saja, sehingga tidak sampai mengganggu prduksi padi di tingkat kabupaten," katanya.

Namun demikian pihaknya mengaku tetap berusaha melakukan penanganan dengan metode spot-stop, dimana setiap ada laporan serangan hama, tim dinas pertanian langsung turun ke lapangan dengan memberikan bantuan pestisida.

"kalau beberapa waktu lalu kami akui kecolongan serangan wereng, karena tidak segera turun untuk menanggulangi. tapi sekarang tidak akan terjadi lagi dengan metode spot-stop tadi," katanya optimis.

Senin, 05 Maret 2012

DPW PAN SAMBUT BAIK PENGUNDURAN PENGURUS TRENGGALEK




Trenggalek, 5/3 (ADSFM) - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Jawa Timur menyambut baik kepututusan pengunduran diri puluhan pengurus DPD PAN Trenggalek hasil musda 2011.

Wakil Ketua DPW PAN Jatim Bidang Orgranisasi dan Keanggotaan, Malik Efendi mengaku tidak mempermasalahlahkan mundurnya Ketua terpilih Seto Cahyono dan sejumlah pengurus lainnya tersebut.

"Kami tidak mempermasalahkan itu, justru ini adalah suatu keberuntungan apabila dia mundur, karena salah satu rekomendasi dari DPW PAN adalah memberhentikan saudara Seto Cahyono dari kepengurusan," katanya.

Pihaknya menambahkan, rekomendasi untuk memberhentikan Seto tersebut didasarkan pada kinerja yang bersangkutan yang dinilai mampu membentuk susunan pengurus.

Padahal lanjut dia sesuai surat keputusan DPP PAN nomor 11/2009, AD/ART dan hasil rakernas 2009 dalam membentuk kepengurusan yang digawangi sembilan orang formatur tersebut harus mendapatkan persetujuan dari 50 persen plus satu.

"Sedangkan susunan pengurus yang diajukan Seto Cahyono hanya disetujui oleh tiga anggota formatur, namun dia tetap memaksakan kehendaknya, ini kan tidak sesuai ketentuan," ujarnya.

Malik mengakui saat ini bukan hanya DPD Kabupaten Trenggalek saja yang memiliki perasalah yang sama, namun hal serupa juga terjadi di DPD Pasuruan.

DPW PAN Jatim akan bergerak cepat untuk menuntaskan seluruh permasalahan yang ada sesuai dengan ketantuan yang berlaku.

"Apabila DPD tidak mampu membentuk kepengurusan, maka akan dimediasi, namun apabila tidak berhasil, silakan mundur atau diberhentikan," katanya.

Ia menegaskan, kepemimpinan Suli Daim Di DPD PAN Trenggalek yang ditugaskan untuk melakukan revitalisasi, mulai mendapatkn hasil, terbukti 9 PAC dari 14 PAC yang ada telah melakukan musyawarah luar biasa.

"Kami masih melakukan koordinasi dengan DPP untuk mengagendakan musada lagi," ujarnya.

Kemarin, Minggu (5/3), puluhan pengurus DPD PAN Trenggalek periode 2011-2015 kompak menyatakan mundur dari kepengurusan yang dihasilkan dari musyawarah daerah 9 januari 2011.

keputusan itu merupakan puncak kekecewaan setelah setahun terkatung-katung tidak kunjung dilantik meski telah dinyatakan menang melalui musyawarah yang dihadiri seluruh pengurus kecamatan dan ranting tersebut.

Minggu, 04 Maret 2012

PULUHAN PENGURUS DPD PAN TRENGGALEK MUNDUR




Trenggalek, 4/3 (ADSFM) - Puluhan pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) DPD Trenggalek, Jawa Timur yang terpilih melalui musyawarah daerah 2011 lalu menyatakan mundur setelah terkatung-katung selama setahun.

"Jadi mulai tanggal 26 Pebruari seluruh calon pengurus DPD PAN hasil musda 2011 menyatakan mencabut surat kesangggupan menjadi pengurus PAN Kabupaten Trenggalek periode 2011-2015," kata calon ketua terpilih DPD PAN Kabupaten Trenggalek, Seto Cahyono, Minggu.

Keputusan untuk berhenti tersebut juga dilakukan secara berjenjang oleh sejumlah pengurus ditingkat desa (DPRt) maupun ditingkat kecamatan (DPC).

Seto menambahkan, kader PAN yang telah membubuhkan tanda tangan pada surat pernyataan bersama dan menyatakan berhenti dari kepengurusan di Trenggalek telah mencapai mencapai 56 orang.

Ia menjelaskan, keputusan untuk tidak aktif dalam kepengurusan partai yang pernah dinahkodai Amin Rais tersebut merupakan puncak akumulasi kekesalan terhadap Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Jatim maupun DPP PAN yang hingga kini tidak tanggap dan merespon aspirasi dari bawah.

"Kekecewaan yang lebih mendasar adalah tidak segera dilantiknya kepengurusan periode 2011-2015 yang telah terpilih melalui musda 9 Januari 2011, kalau dihitung sampai saat ini sudah satu taun lebih," ujarnya saat konferensi pers.

Sikap DPW PAN Jatim tersebut dinilai tidak konsisten dengan hasil yang telah dicapai, bahkan sejumlah pengurus terpilih menduga ada oknum DPW yang sengaja bermain sehingga menimbulkan kesan seolah-olah PAn di Trenggalek terbagi menjadi beberapa kubu.

Bahkan lanjut Seto, sikap DPW PAN Jatim semakin berlebihan karena hingga kini masih mengaktifkan kepengurusan sementara yang dipimpin pengurus DPW, Suli Daim.

"Padahal kalau dilihat dari susunan kepengurusan, kepemimpinan Suli Daim ini dari segi hukum jelas tidak memiliki kelayakan dan seharusnya batal demi hukum," katanya.

Ia mengaku, sebelum memutuskan untuk berheenti dari kepengurusan PAN pihaknya telah melakukan komunikasi politik dengan pengurus wilayah maupun pengurus pusat, namun upaya tersebut tidak mendapat respon positif.

"kalau secara personal mereka memberikan jawaban, namun hanya sebatas 'kami mamahami', kami sampai heran, apa tidak eman sampai tidak memperhatikan kader-kader militan yang ada dibawah," ujarnya.

Seto berharap keputusan mundur sejumlah kader PAN Trenggalek tersebut dapat menjadi perhatian jajaran pengurus diatasnya agar tidak semena-mena dalam mengambil keputusan.

"Kami mundur bukan berati kalah , namun kami tidak ingin demokrasi dikebiri, kami juga tidak ingin pembodohan kepada pengurus partai secara berjenjang termasuk masyarakat,"pungkasnya

RAZIA GABUNGAN, POLISI SITA 12 SEPEDA MOTOR DAN PASANGAN SELINGKUH

Trenggalek, 4/3 (ADSFM) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur menyita 12 sepeda motor bodong saat melakukan razia gabungan,Sabtu (3/3) bersama Satpol PP, dinas perhubungan dan Polisi Militer sebagai antisipasi aksi premasnisme dan balap liar.

"12 Sepeda motor ini kami sita dari alon-alon Trenggalek, karena pemiliknya tidak bis amenunjukkan STNK maupun SIM" kata Kebag OPS Polres Trenggalek, Kompol Sutarno, Minggu.

Selain itu polisi juga melakukan penindaan penilangan kepada 47 pengendara sepeda motor yang berada di seputaran Alon-Alon kota Trenggalek karena tidak membawa SIM maupun helm.

"Saat ini seluruh barang bukti kami amankan di Mapolres Trenggalek untuk proses lebih lanjut," katanya.

Sutarno menambahkan, razia yag digelar mulai pukul 21.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB tersebut juga menyisir Hotel Widowati di jalan Soekarno Hatta. Dari lokasi tersebut didapati satu pasangan selingkuh yang sedang melakukan hubungan layaknya suami istri.

Pasangan selingkuh tersebut adalah Y, warga Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan serta seorang laki-laki berinisial W, warga Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek.

"Keduanya sudah berkeluarga dan tadi malam langsung kami periksa di UPPA ( Unit Perlindungan Perempuan dan Anak) untuk dilakukan pembinaan," ujarnya.

Sementara itu untuk razia premanisme, polisi dan tim gabungan hanya berhasil mengamankan tiga pengamen yang mangkal di depan Hotel Widowati Trenggalek.

"Mereka adalah warga Desa Sukorame Kecamatan Gandusari, kemudian warga Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan satu lagi warga Kebumen, Jawa Tengah. Dari tangan para remaja ini kami mengamankan barang bukti sebuah gitar," jelas Sutarno kepada wartawan.

Razia yang dilakukan oleh 130 anggota tim gabungan itu juga mengamankan dua pengedar judi jenis toto gelap (togel) dengan barang bukti uang tombokan senilai Rp257 ribu beserta sejumlah kertas rekapan.

"Kemudian yang terakhir kami menyita barang bukti miras jenis arak jowo sebanyak 27 botol dari tiga tersangka, mereka akan kami proses sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.

Kompol Sutarno menegaskan, pihaknya akan terus menggelar razia serupa untuk menekan aksi premanisme dan balap liar di wilayahnya.

Jumat, 02 Maret 2012

DINDIK TRENGGALEK SIAPKAN 566 TENAGA PENGAWAS UN

Trenggalek, 2/3 (ADSFM) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyiapkan 566 guru untuk menjadi ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK tahun 2012.

"Rinciannya, untuk SMA/MA diawasi oleh 304 guru, sedangkan untuk SMK akan diawasi oleh 262 guru," kata Kasi Kurikulum SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunarya, Jumat.

Ia menjelaskan, 566 pengawas UN tersebut akan disebar ke 42 sekolah penyelengggara ujian nasional, yang terdiri dari kelompok SMA 19 sekolah, MA 9 sekolah dan kelompok SMK 18 sekolah.

Lanjut dia, Pengawasan yang akan diterapkan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari Kemendiknas, yakni satu ruangan diawasi oleh dua orang.

sedangkan penempatan tenaga pengawasnya, dinas P & K akan memakai sistim silang dalam kabupaten antar sekolah antar mata pelajaran.

"Misalkan guru SMA I Trenggalek, bisa saja nanti akan mengasai di SMA 2 Karangan atau sebaliknya. Selain itu pengawasnya dipastikan bukan guru mata pelajaran yang diujikan," ujarnya.

Sunarya menambahkan, selain pengawas internal dari tenaga pendidik di lingkup Kabupaten Trenggalek, rencananya akan ada pengawas dari satuan pendidikan yang ditunjuk langsung oleh kementerian pendidikan nasional melalui dinas pendidikan provinsi.

"Biasanya itu dari perguruan tinggi, namun sampai saat ini masih belum ada informasi dari provinsi, perguruan tinggi mana yang akan mengawasi dan berapa jumlahnya," ucap pria yang akrab disapa Naryo ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ujian nasional tingkat SMA/MA dan SMK di Kabupaten Trenggalek akan diikuti oleh 5652 peserta, dengan princian SMA 2330 peserta, MA 709 dan SMK 2614 peserta.

"Kalau dilihat dari gendernya, kelompok SMA/MA kelihatannya lebih banyak pelajar perempuan, jumlahnya 1785 dan siswa laki-laki 1254. Sedangkan untuk SMK kebalikannya, lebih banyak siswa laki-laki yaitu 1475 sedangkan yang perempuan 1139,"katanya merinci.

Ujian nasional (UN) kelompok SMA/MA rencananya akan digelar secara serentak pada tanggal 16-18 April 2012 sedangkan ujian susulan dilaksanakan tanggal 23-26 April 2012.

"Sementara itu ujian nasional kelompok SMK di gelar mulai tanggal 16-18 April 2012 dan ujian susulan tanggal 23-25, jadi berbeda satu hari dengan SMA karena perbedaan jumlah pelajaran yang diujikan," pungkas Naryo.

BPBD TRENGGALEK AJUKAN BANTUAN Rp 3.7 M

Trenggalek, 2/3 (ADSFM) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trengalek, Jawa Timur mengajukan bantuan untuk penanganan pasca bencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 3.7 miliar.

"Yang kami ajukan bantuan diantaranya ambrolnya plengsengan di sejumlah titik di sungai bagong mulai belakang Perumnas Sinawang Indah sampai belakng pasar sapi, kemudian longsor di balai desa Pucang Anak dan longsor di SDN Winong," kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek," Joko Rusianto, Jumat.

Joko menjelaskan, estimasi nilai kerugian tersebut setelah tim BPBD melakukan survey lapangan ke sejumah infrastruktur yang rusak akibat diterjang banjir dan tanah longsor beberapa waktu lalu.

"Ini juga sudah dilakukan survey oleh tim BNPB, bersamaan dengan daerah-daerah lain se-Jawa Timur mulai tanggal 28 Februari sampai tanggal satu Maret kemarin," katanya.

Namun ia belum berani memastikan apakah jumlah bantuan yang akan dikucurkan ke Trenggalek sesuai yang telah diajukan BPBD, karena hasil dari pengamatan BNBP masih belum disampaikan.

"Jadi hasilnya nanti belum tentu sama, karena tim teknis dari pusat juga punya pertimbangan tersendiri mengenai estimasi kerusakan itu," ujar Joko.

Namun pihaknya yakin pengajuan bantuan tersebut akan di kabulkan oleh BNPB karena telah mendapatkan rekomendasi langsung dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

"Hari ini saya dapat undangan ke Surabaya untuk evaluasi pelaksanaan darurat bencana tahun 2011/2011 oleh kepala BNPB pak Samsul A Maarif, jadi kepastiannya hari ini," ungkapnya.

Sementara itu salah warga kelurahan Ngantru, Yulia mengaku bersyukur atas pengajuan bantuan tersebut, ia berharap ambrolnya sejumlah plengsengan sungai di belakang rumahnya segera dilakukan perbaikan agar warga tidak was-was.

Sebelumnya, bencana banjir menerjang delapan desa di tiga kecamatan diwilayah Trenggalek Rabu (22/2) lalu, akibatnya puluhan meter plengsengan sungai ambrol dan membahayakan perumahan penduduk.

Selain banjir, tanah longsor juga terjadi kecamatan Tugu, akibatnya sebuah SD dan kantor kepala desa rusak tertimpa reruntuhan material tanah.

KEJARI TRENGGALEK SIDIK KORUPSI PROYEK Rp56 M

KEJARI TRENGGALEK SIDIK KORUPSI PROYEK Rp56 M

Trenggalek, 1/3 (ADSFM) - Kejaksaan Negeri Trenggalek kini tengah menyidik kasus dugaan korupsi proyek jalan dan jembatan tahun 2009 di dinas pengairan dan binamarga senilai Rp56 miliar .

"Dari total nilai proyek Rp 56 miliar tersebut ada 84 paket pekerjaan yang kami nilai bermasalah," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek, Bayu Danarko, Kamis.

Pihanya menduga pengerjaan sejumlah proyek tersebut tidak sesuai besaran teknis (bestek) yang telah ditetapkan, sehingga berpotensi terjadi tindak pidana korupsi dan merugikan keuangan negara.

Untuk mengungkap kejanggalan proyek tersebut pihaknya telah memanggil sejumlah rekanan dinas binamarga ke kejaksaan untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

"Kami panggil secara bertahap, kemarin itu enam saksi, besok (Jumat) juga akan panggil lagi enam saksi dari rekanan," kata Bayu Danarko.

Namun ia enggan menyebutkan siapa saja yang akan dipanggil besok, pihaknya takut terjadi kongkalikong atau kesepakatan diantara rekanan, sehingga akan meyulitkan proses penyidikan.

Lebih lanjut pria yang ditujuk sebagai Humas Kejaksaan NegEri Trenggalek ini menjelaskan, penyidik khusus kejaksaan juga berancana akan memanggil bebarapa saksi lain dari kalangan birokrasi yang menjadi pengelola proyek tersebut. "Ada pokoknya, tunggu sajalah nanti tahu sendiri," katanya.

Meski telah memeriksa sejumlah saksi, tim penyidik belum berani menetapkan tersangka yang terlibat, Bayu beralasan kejaksaan masih dalam tahap mengumpulkan keterangan saksi-saksi.

Selain itu, kerugian negara yang ditimbulkan atas dugaan penyimpangan mega proyek itu hingga kini masih belum bisa diketahui, karena menunggu audit resmi dari BPKP.

Sementara itu salah satu rekanan, mengakui bahwa proyek tahun 2009 tersebut banyak rekanan yang mendapat klaim karena volume pekerjaan masih mengalami kekurangan. "kalau jumlahnya berapa saya tidak tahu, tapi yang jelas banyak," katanya.
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India