KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Selasa, 28 Februari 2012

2000 GURU DI TRENGGALEK BELUM SERTIFKASI

Trenggalek, 28/2 (ADSFM) - Sebanyak 2000 guru PNS dan non PNS yang bertugas di Kabupaten Trengggalek, Jawa Timur belum bersertifikasi meski telah memiliki masa kerja lebih dari lima tahun.

"Kalau dilihat dari masa pengabdian memang sudah kalak untuk mengajukan sertifikasi. Namun demikian ada faktor lain yang menghambat, diantaraya kuota sertifikasi yang ditetapkan pemerintah pusat sangat terbatas," kata Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupten Trengggalek, Suwatno, Selasa.

Selain itu masih banyak diantara guru-guru tersebut yang belum memiliki jam mengajar sesuai yang disyaratkan Kementerian Pendidikan Nasional, yakni 24 jam perminggu.

"Makanya kami juga berdoa semoga 771 yang ikut uji kompetensi tahun ini lulus semua," ucapnya.

Namun demikian Suwatno optimis, ribuan guru yang belum mendapatkan sertifikasi itu akan dapat terselesaikan secara bertahap hingga tahun 2015 mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto berharap munculnya aturan baru yang mewajibkan guru lulus uji kompetensi dapat mencetak tenaga pendidik yang handal dan profesional.

"Jadi uji kompetensi awal (UKA) yang di gelar sabtu (25/2) kemarin bukan untuk mempersulit guru, namun justru sebaliknya dengan UKA itu kelamahan tenaga pendidik ini akan bisa diketahui dan dibenahi pada saat PLPG (pendidikan dan latihan profesi guru)," katanya.

Namun saat ditanya mengenai nasib guru yang nantinya tidak lulus uji kompetensi, Kus mengaku bisa menjawab, karena hingga kini pihknya belum mendapatkan petunjuk teknis dari Kemendiknas mengenai hal tersebut.

"Yang kami tahu saat ini, guru yang lulus UKA saja yang bisa mengikuti PLPG, sedangkan yang tidak lulus tidak bisa," ujarnya.

Disisi lain salah satu guru SMP Negeri 2 kampak, Erna Handayani, yang bebera hari lalu mengikuti uji kompetensi hanya bisa pasrah dengan hasil yang akan didapatkan. Ia berharap bisa lulus dan mengikuti seleksi selanjutnya melalui PLPG.

"Untuk soal-soalnya lumayan sulit, tapi yang penting kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya," ucapnya sambil tersenyum.

PEMKAB TRENGGALEK SIAP ATASI DAMPAK SOSIAL PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU

Trenggalek, 28/2 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyatakan siap mengatasi seluruh dampak sosial yang muncul dari rencana pemangunan "Bendungan Tugu" di Desa Nglinggis Kecamatan Tugu.

"Kami susah siap bahkan saat ini di APBD sudah dianggarkan Rp 1 Miliar, ini masih sementara, kami masih sebatas menyediakan rekening khusus di APBD, nanti kalau sudah ada kepastian dari pemerintah pusat akan kami tambah lagi," kata Bupati Trenggalek Mulyadi, Selasa.

Ia mengklaim seluruh anggota dewan di Trenggalek mendukung rencana pembangunan bendungan itu, sehingga setiap saat kepastian pemrintah pusat turun maka dana bisa langsung dianggarkan.

Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan, nantinya dana khsus yang disediakan di APBD tersebut akan difokuskan untuk menangani sejumlah dampak sosial seperti pembebasan lahan, relokasi maupun dampak sosial lainnya, yang menjadi taggung jawab penuh dari Pemkab Trenggalek.

"Namun untuk saat ini yang kami masih lakukan sebatas melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak pemangunan itu, termasuk manfaat yang akan didapatkan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Sedangkan untuk proses ganti rugi lahan serta relokasi penduduk pihaknya masih menungggu keputusan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum.

"Kami tidak mau terburu-buru, kami bergeraknya kalau sudah ada keputusan, durung-durung sudah pembebasan lahan, ya kalau jadi dibangun, kalau ternyata tidak kan rugi," imbuh suami Peny Sugiarti ini.

Menurut Mulyadi saat ini yang paling penting adalah memastikan kesiapan masyarakat Trenggalek terhadap rencana proyek nasional itu.

Secara khusus ia menugaskan kepada pegawai di bidang infokom untuk melakukan sosialisasi secara maksimal kepada masyarakat Desa Nglinggis dan sekitarnya. Termasuk menyerap keluhan-keluhan yang muncul.

"Dari situlah akan diketahui sejumlah permasalah yang muncul. Intinya kami tidak ingin masyarakat susah, kalaupun nantinya masyarakat ingin relokasi ya akan direlokasi, kalaupun ingin ganti rugi akan kami ganti rugi, tapi saya lebih enak menyebutnya ganti untung bukan ganti rugi," mantan plt Walikota Mojokerto ini.

Langkah itu sekaligus untuk meminimalisir terjadinya penolakan dari masyarakat, mengigat pembangunan bendungan tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat Trenggalek dan sekitarnya.

"kalau nanti bendungan ini terwujud manfaat yang akan dirasakan sangat luar biasa, mulai ekonomi maupun sosial," ucapnya.


Bupati Mulyadi menambahkan, dari informasi yang diperoleh dari kementerian PU, saat ini rencana pembangunan bendungan tersebut tinggal menunggu sertifkasi.

Senin, 27 Februari 2012

WARGA TRENGGALEK JADI KORBAN MUJIANTO NGANJUK

Trenggalek, 27/2 (ADSFM) - Salah satu korban selamat dari pembunuhan berantai yang dilakukan Mujianto asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur berhasil bertahan hidup setelah mendapat pertolongan dari warga.

"Korban ini atas nama HS (39) warga Dusun Pinggirsari Desa Karangan Kecamatan Karangan, tadi pagi sebelum kami antar ke Polres nganjuk dia bercerita kalau pernah diselamatkan oleh seorang nenek dengan dikasih air kelapa," kata Kasubbang Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Senin.

Ia menjelaskan, peristiwa yang menimpa pria lajang itu berawal perkenalan korban denga pelaku melaui telepon selular pada bulan November 2011 yang lalu.

"Pada awalnya korban tidak menanggapi telepon masuk tersebut, namun pelaku terus menerus menelfon akhirnya diterima oleh korban, kemudian setelah itu ditanya, darimana mendapat nomor tersebut dan pelaku mengaku dari temannya," kata Siti.

Berawal dari situlah kemudian pelaku intens menelepon Heri, hingga akhirnya korban diajak ketemuan di Nganjuk dengan diiming-imingi sesuatu hal.

"Tiba-tiba korban tertarik dan datang ke Nganjuk, disana (Nganjuk) dia dijemput langsung oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor," kata perwira pertama ini.

Dengan alasan mau mampir kerumah saudara pelaku, korban diajak berputar-putar menyusuri jalan-jalan kampung yang tak dikenalnya.

"Kemudian korban Heri diajak makan ke salah satu warung mie ayam, di lokasi itu sebetulnya ia sudah mulai curiga dengan pelaku, karena meskipun diajak makan si pelaku ini tidak mau makan, alasannya masih kenyang," jelas Siti.

Belum sempat keluar dari lokasi warung tersebut, HS merasa pusing serta mual-mual hingga akhirnya di muntah-muntah. Melihat kondisi seperti itu pelaku justru mengajak korban untuk melanjutkan perjalanan."Jadi setelah makan itu kondisinya setengah sadar, karena merasakan pusing dikepala," Ujarnya.

Merasa tidak kuat dengan sakit yang dirasakan, pria asli Trenggalek tersebut memaksa untuk turun untuk meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Akhirnya ia diantar kerumah salah satu warga, disitulah korban dicarikan air kepala oleh pemilik rumah sebagai penangkal racun.

"Dilokasi itulah kemudian HS berniat mau ke kamar mandi, namun oleh Mujianto tasnya diminta dengan alasan takut basa kena air," kata Siti menammbahkan.

Ketika korban keluar dari kamar mandi dan hendak memberi imbalan jasa kepada pemilik rumah, tas miliknya diketahui sudah tidak ada ditempat. Setelah ditanyakan kepada nenek pemilik rumah tersebut, tas korban telah dibawa kabur oleh pelaku dengan alasan mau mencari obat.

Sementara itu Ibu HS, Ismira mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai kaksus yang menimpa anaknya. Ia dan anaknya tidak menyangka kalau menjadi korban upaya pembunuhan.

"kami mengira hanya menjadi krban pembiusan, karena tas anak saya yang berisi uang Rp 650ribu dan sejumlah surat-surat penting dibawa lari," katanya.

Ismira menambakan, Anaknya menyadari menjadi calon korban pembunuhan setelah menonton berita di televisi. "Anak saya itu begini, itu kok seperti rang yang meracun saya dulu," Ujarnya.

Setelah itu pihak keluarga dihubungi pihak kepolisian yang memberitahukan bahwa Heri Sasongko menjadi salah satu calon korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mujianto, gay asal Nganjuk, Jawa Timur."Kami berharap kasus ini cepat selesai," kata ibu tujuh anak ini.

Disisi lain Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKp Siti Munawaroh mengatakan , saat ini Heri Sasongko masih menjalani pemeriksaan di Polres Nganjuk untuk menungkap kasus pembunuhan tersebut.

Sebelumnya, Mujianto Pria asal Nganjuk melakukan pembunuhan secara berantai kepada puluhan korbannya dengan cara diracun , Ia nekat membunuh puluhan orang tersebut karena dipicu rasa cemburu karena pasangan gay-nya memiliki pacar lain.

Sabtu, 25 Februari 2012

NASKAH SOAL UJI KOMPETENSI DIBAKAR




Trenggalek, 25/2 (ADSFM) - Seluruh naskah soal uji koptensi guru langsung musnahkan dengan cara dibakar agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

GURU SAKIT NEKAT IKUT UJI KOMPETENSI

Trenggalek, 25/2 (ADSFM) - seorang guru TK dari Kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek Jawa timur nekat mengikuti uji kompetensi untuk sertifikasi guru, meski dalam kondisi sakit parah.

"Guru tersebut atas nama Mujanah pengajar di TK Dharma Wanita Pertiwi Kecamatan Munjungan, dia seharusnya masih menjalani rawat inap di RSUD dr Sodeomo, namun tadi memaksa untuk bisa mengikuti ujian," kata Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Suwatno, Sabtu.

Pengajar yang di identifikasi menderita pegeroposan tulang belakang tersebut akhirnya diperbolehkan mengikuti uji kompetensi dengan ditempatkan di ruang UKS SMP Negeri I Trenggalek dengan diawasi langsung oleh pihak kepolisian.

Dari pantauan ADSFM, Mujanah mengerjakan seluruh soal ujian dengan posisi tengkurap diatas ranjang UKS, hal itu dilakukan karena tubuhnya akan terasa sakit apabila dipakai duduk.

"Alhamdulillah dia bisa menyelesaikan seluruh soal, kurang 10 menit dari batas waktu terakhir yang besangkutan sudah selesai, setelah itu langsung kami antarkan ke rumah sakit untuk kembali opname," kata pria yang akrab disapa Watno ini.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trengggalek, Kusprigianto mengatakan proses uji kompetensi tahap awal hari ini berjalan dengaan lancar.

"Seluruh peserta yang berjumlah 771 masuk semua, mulai guru di jenjang TK, SD, SMP maupun SMA/SMK," katanya.

Ia menjamin uji kompetensi yang digelar di SMP Negeri I Trenggalek tersebut terbebas dari kebocoran soal, karena seluruh proses melibatkan pihak kepolisian.

"Mulai dari pengambilan naskah ujian di Surabaya, sampai nanti pengembaian lembar jawabaan mendapat pengamanan langsung dari Polisi. Bahkan soal juga kamisimpan langsung di Mapolres Trenggalek,"

Kusprigianto menambahkan, hasil uji kompetesi tersebut nantinya akan dipakai sebagai salah satu syarat utama untuk bisa mengikuti tahapan seleksi berikutnya melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) di Universitas Negeri Malang.

"Bulan Maret nanti hasilnya akan diumumkan, setelah itu bagi yang lulus akan mengikuti PLPG di Malang, sedangkan untuk yang tidak lulus tentu tidak bisa ikut," katanya.

Kuspigianto menambahkan, adanya uji kompetesi tersebut diharapkan mampu mencetak guru-guru yang profesional sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikaan.

"Dengan uji kompetensi ini akan diketahui dimana letak kelemahannya, dari empat kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru yaitu kompetensi akademik, kompetesi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesinya," jelas Kusprigianto.

Selanjutnya kelemahan-kelamahan tersebut akan menjadi fokus pendalaman pada saat mengikuti PLPG.

PLENGSENGAN AMBROL, WARGA RESAH




Trenggalek, 25/2 (ADSFM) - Sejumlah warga kelurahan Ngantru Trenggalek, Jawa Timur mengaku resah karena puluhan meter plengsengan sungai Bagong yang berada di belakang perkampungan ambrol diterjang banjir.

"kalau tidak segera ditangani, warga khawatir akan mengikis rumah-rumah warga yang ada di bantaran sungai," kata salah satu warga kelurahan Ngantru, Sutikno, Sabtu.

Menurutnya akibat ambrolnya plengsengan yang dibangun dua tahun lalu itu , sejumlah rumah di perumahan sinawang indah kini mepet dengan sungai.

"Yang bahaya kalau sampai hujan deras dan arus airnya keencang bisa jadi beberapa rumah yang berdekatan dengan tangkis ambrol tersebut akan ikut ambrol," katanya khawatir.

Sementara itu warga lain, Muasim mengatkan plengsengan sungai yang ambrol di Kelurahan Ngantru berada di tiga lokasi , yaitu di belakang perumahan sinawang indah, di utara jembatan Jagalan dan selatan Jembatan Jagalan.

"Rata-rata panjangnya lebih dari 10 meter yang ambrol ke sungai, padahal ini termasuk bangunan anyar, karana baru dua tahun ini," katanya sambil menunjukkan lokasi yang longsor.

Muasim menceritakan, runtuhnya tangkis sungai tersebut terjadi sekitar pukul 9.00 WIB, setelah banjir, Rabu (22/2) tiga hari yang lalu mulai surut.

Saat itu menurut Muasim, air yang menggenangi perkampungan warga tidak bisa kembali ke suangai karena terhalang oleh tembo penahan yang ada di atas plengsengan.

"Karena volume airnya itu cukup besar, tembok ini tidak mampu menahan dan ambrol beserta pengsengannya," ujarnya.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Trenggalek segera mengambil langkah dengan memperbaiki sejumlah plnengsengansungai yang ambrol, dengan demikian keselamatan rumah warga akan lebih terjamin.

Sementara itu kepala Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Piyanto mengaku, kerusakan tersebut akan ditangani oleh BPBD karena masuk dalam kategori bencana.

Jumat, 24 Februari 2012

POLISI BENTUK TIM KHUSUS BURU PELAKU CURAT

Trenggalek, 24/2 (ADSFM) - Kapolres Trenggalek, Jawa Timur membentuk tim khusus untuk mengungkap sejumlah kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) yang terjadi diwilayahnya selama dua bulan terakhir (Januari-Pebruari).

"Selain membentuk tim khusus kami juga sedang melakukan evaluasi seluruh rangkaian yang terjadi. Yang jelas kami saat ini tim sedang bekerja, seperti kasus yang dikarangan kemarin (pencurian rokok) sudah terungkap namun pelakunya anak-anak, tapi kalau yang itu memang kelihatannya berbeda," kata Kapolres Trenggalek, AKBP totok Suhariyanto, Jumat.

Ia menjelaskan tim khusus tersebut bertugas untuk mengidentifikasi sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian serta melakukan analisa dengan kasus serupa yang terjadi di lokasi lainnya, termasuk yang terjadi di rumah wakil bupati Trenggalek, Kholiq.

Dari analisa sementara, polisi menduga rangkaian curat yang terjadi ddi Trenggalek saling memiliki keterkaitan, namun kapolres enggan menjelaskan secara detail mengenai hal tersebut.

"Kemungkianan besar menang ada keterkaitan, kammi sedang berupaya keras melakukan pengungkapan, tadi jam satu siang sudah kami lakukan anef untuk melakukan rangkaian kegiatan itu," kata pria perwira dengan pangkat dua mawar dipundaknya ini.

Totok menambahkan, dari awal kasus-kasus curat yang bernilai puluhan hingga ratusan juta tersebut muncul, polisi telah memiliki petunjuk yang kuat untuk mengungkap identitas para pelaku.

Sementara itu untuk melakukan antisipasi kasus serupa, kini Polres Trenggalek meningkatkan kewaspadaan dengan mengintensifkan patroli terutama pada jam-jam yang dinilai rawan terjadi pencurian.

"Kapan hari itu beberapa anggota yang piket saya ajak untuk patroli dengan jalan kaki kesejumlah lokasi yang rawan terjadi kasus curat," Ujarnya.

Sementara itu kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh mengimbau agar masyakat selalu meningkatkan kewaspadaan, minimal dengan mengamankan rumahnya masing-masing.

"Ini yang sering lupa, kunci pintu dan jendela rumah, kemudian kalau mau keluar atau pergi dalam waktu beberapa hari kalau bisa pamitan ke tetangga dan titip untuj mengamankan rumanya," katanya.

Sebelumnya, selama dua bulan terakhir (Januari-Pebruari) sejumlah kasus pencurian dengan pemberatan kerap terjadi di wilayah Trenggalek degan kerugian mencapai diatas Rp 50juta.

Kasus curat itu diataranya terjadi di rumah wakil Bupati Treenggalek, Kholiq dengan kerugian diatas Rp 130juta, kemudian di sebuah toko di Rejowinangun dengan kerugian Rp 50juta serta di pasar Pon dengankerugian Rp 100juta.

Belum lagi pembobolan sejumlah toko elektronik dan konter HP yang juga berhasil menggondol sejumlah barang berharga.

MOBIL KAPOLSEK DONGKO TRENGGALEK TABRAK POHON

Trenggalek, 24/2 (ADSFM) - Sebuah mobil sedan Honda LX Nopol AG 731 A yang dikendarai Kepala Polsek Dongko, Trenggalek, Jawa Timur, AKP Hadi Pranoto menabarak pohon di ruas jalan Karangan-Trenggalek.

Akibat kecelakaan tunggal itu mobil yang dikendarai kapolsek mengalami rusak parah pada bagian lambung kanan dan kaca depan pecah. Sedangkan korban mengeluh sakit pada bagian dada .

"Proses evakuasinya tadi sempat berjalan agak lama karena pak kapolsek terjepit di dalam kemudi. Kemudian dibantu oleh warga sekitar akhirnya bisa dikeluarkan dan dilarikan ke rumah sakit," kata warga setempat, Efendy, Jumat

Sementara itu kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto saat ditemuai sejumlah wartawan di RSUD dr Soedomo Trenggalek mengatakan, kecelakaan itu terjadi setelah mobil yang dikendarai kapolsek mencoba meenghindari sepeda motor yang ada didepannya dengan mebanting stir ke arah kanan.

Namun karena kendaraan sulit dikendalikan akhirnya AKP Hari membanting lagi laju kendaraan ke arah kiri hingga akhirnya mobil berbalik arah dan menabrak sebuh pohon asem yang berada di tepi jalan.

"Tadi itu Kapolsek Dongko dalam perjalanan menuju ke Mapolres Trenggaleek untuk mengikuti olah raga tenis, namun sesampai di TKP (tempat kejadian perkara) Karangan mengalami kecelakaan tunggal diduga karena menghindari sepeda motor,"kata AKBP Totok Suhariyanto.

Sedangkan untuk memastikan penyebab serta kronolgis kejadian, unit lakalantas Polres Trenggalek langsung meeluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Totok menambahkan saat ini korban dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Disisi lain, salah satu perawat yang menangani, Doddy mengatakan kondisi Hadi pasca mengalami kecelakaan tunggal relatif stabil dan tidak mengalami luka parah.

"Hanya saja pasien mengeluhkan sesak nafas, dari hasil observasi medis hal ini terjadi karena korban masih shock setelah kejadian tadi. Namun secara umun masih aman dan tidak terlalu parah" katanya.

MOBIL KAPOLSEK DONGKO TRENGGALEK TABRAK POHON

Trenggalek, 24/2 (ADSFM) - Sebuah mobil sedan Honda LX Nopol AG 731 A yang dikendarai Kepala Polsek Dongko, Trenggalek, Jawa Timur, AKP Hadi Pranoto menabarak pohon di ruas jalan Karangan-Trenggalek.

Akibat kecelakaan tunggal itu mobil yang dikendarai kapolsek mengalami rusak parah pada bagian lambung kanan dan kaca depan pecah. Sedangkan korban mengeluh sakit pada bagian .

"Proses evakuasinya tadi sempat berjalan agak lama karena pak kapolsek terjepit di dalam kemudi. Kemudian dibantu oleh warga sekitar akhirnya bisa dikeluarkan dan dilarikan ke rumah sakit," kata warga setempat, Efendy, Jumat

Sementara itu kapolres Trenggalek, AKBP Totok Suhariyanto saat ditemuai sejumlah wartawan di RSUD dr Soedomo Trenggalek mengatakan, kecelakaan itu terjadi setelah mobil yang dikendarai kapolsek mencoba meenghindari sepeda motor yang ada didepannya dengan mebanting stir ke arah kanan.

Namun karena kendaraan sulit dikendalikan akhirnya AKP Hari membanting lagi laju kendaraan ke arah kiri hingga akhirnya mobil berbalik arah dan menabrak sebuh pohon asem yang berada di tepi jalan.

"Tadi itu Kapolsek Dongko dalam perjalanan menuju ke Mapolres Trenggaleek untuk mengikuti olah raga tenis, namun sesampai di TKP (tempat kejadian perkara) Karangan mengalami kecelakaan tunggal diduga karena menghindari sepeda motor,"kata AKBP Totok Suhariyanto.

Sedangkan untuk memastikan penyebab serta kronolgis kejadian, unit lakalantas Polres Trenggalek langsung meeluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Totok menambahkan saat ini korban dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Disisi lain, salah satu perawat yang menangani, Doddy mengatakan kondisi Hadi pasca mengalami kecelakaan tunggal relatif stabil dan tidak mengalami luka parah.

"Hanya saja pasien mengeluhkan sesak nafas, dari hasil observasi medis hal ini terjadi karena korban masih shock setelah kejadian tadi. Namun secara umun masih aman dan tidak terlalu parah" katanya.

Kamis, 23 Februari 2012

POLISI TRENGGALEK TAHAN DUA PELAJAR PENCURI RATUSAN ROKOK




Trenggalek, 23/2 (ADSFM) - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur menahan dua pelajar yang diduga menjadi pelaku pencurian ratusan bungkus rokok di salah satu toko di Desa/Kecamatan karangan, kabupaten Trenggalek.

Kasubag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Kamis, mengatakan, para pelaku masing-masing AF (17) dan BP (18) keduanya warga Desa/Kecamatan Karangan yang diidentifikasi masih pelajar di dua SMK swasta di kecamatan setempat.

"Barang bukti yang berhasil kami sita berupa 161 bungkus rokok dari berbagai jenis dan merek, dua pasang sandal milik pelaku, sepeda pancal, sepeda motor, palu dan sebuah HP," katanya.

Siti menambahkan untuk proses ukum lebih lanjut kedua pelaku terancam dijerat dengan pasal 363 KUHP, karena telah melakukan pencurian dengan disertai pemberatan.

"Kami ancam dengan pasal pemberatan karena para pelaku ini masuk kedalam toko dengan cara mencongkel pintu dengan menggunakan palu," jelasnya.

Sementara itu, salah satu pelaku AF mengaku sudah dua kali melakukan aksi pencurian. ia nekat membobol toko sedang membutuhkan uang untuk membayar tunggakan SPP sekolah."Karena sudah beberapa bulan ini belum dikasih uang oleh orang tua," kata AF kepada polisi sambil menangis.

Namun polisi tidak yakin dengan pengakuan itu, pasalnya sebeelum melakukan pencurian, Rabu (22/2) dii hari, kedua pelaku terlebih dahulu pesta minuman keras bersama bebera remaja lainnya.

Untuk memastikan modus pencurian tersebut, hari ini (Kamis,23/2) penyidik Unit perlindungan perempuan dan anak (UPPA) memeriksa para pelaku dan sejumlah saksi yang ikut dalam pesta minuman keras.

AKP Siti Munawaroh menceritakan, kasus pencurian tersebut berawal sekitar jam 21.00 WIB hingga 01.00 WIB kedua pelaku serta sejumlah remaja lainnya menggelar pesta miras plosan.

"Setelah itu teman-teman pelaku pulang, sedangkan AF dan BP menuju toko milik Winarti di Desa/Kecamatan Karangan untuk melakukan aksi pencurian," ujarnya.

Dengan berbekal sebuah palu yang telah dipersiapkan sebelumnya, kedua pelajar tersebut mencongkel pintu gembok pintu toko dan selanjutnya menguras seluruh rokok yang tersimpan di etalase.

"Namun saat mereka mau keluar, aksi tersebut diketahui pemilik toko. Akhirnya tanpa berfikir panjang pelaku ini langsung lari tunggang-langgang dengan meningggalkan barang hasil curiannya," imbuh Siti.

Saat polisi melakukan olah TKP, ditemukan sejumlah barang-barang miik pelaku yang ketinggalan, diantaranya, sepeda motor, sepeda pancal, dua pasang sandal dan sebuah HP.

"Dari petunjuk itu kemudian anggota (polisi) menanggong di lokasi kejadian dan selang beberapa lama pelaku ini kembali kelokasi dengan maksud mengambil barang yang ketinggalan, ya sudah dari situ langsung kami tangkap," jelas Siti merinci.

Sementara itu ayah AF, Sarkun, saat ditemui ADSFM di kantor polisi mengaku pasrah dengan kejadian yang menimpa anaknya, ia menyerahkan semua proses hukum kepada pihak yang berwajib.

"Nggih pasrah mawon pripun keputusane mangke (Ya pasrah saja bagamimana nanti keputusannya), saya akui memang sampai saat ini belum bisa membayar uang tunggakan sekolah anak saya,"ujarnya.

Rabu, 22 Februari 2012

BANJIR DI TRENGGALEK MULAI SURUT


Trenggalek, 22/2 (ADSFM) - Banjir yang sempat menggenangi sejumlah desa di tiga kecamatan di Trenggalek Jawa Timur mulai berangsur-angsir surut.

Berdasarkan pantauan dilapangan, pukul 3.30 WIB, Rabu (22/1) sore debit air di kelurahan kelutan yang sebelumnya setinggi dada orang dewasa, kini tinggal 40 sentimeter.

sedangkan jalur utama Treggalek-Tulungagung yang berada di jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Kelutan yang sempat terendam air setinggi 50 sentimeter kini juga telah surut dan normal kembali.

"Alhamdulillah untuk jalan utama sekarang kering, Kalau tadi pagi sampai siang masih jalur utama sulit dilalui, bahkan banyak sepeda motor yang macet. Sedanglan di gang-gang yang lokasinya rendah saat ini masih tergenang air," kata Salah satu warga Kelurahan Kelutan Tomy Jun Juliar, rabu.

Kondisi serupa juga terjadi di Kelurahan Tamanan, sejumlah warga tampak mulai membersihkan sisa-sisa lumpur dan kotoran yang terbawa banjir.

"Mulai surut sekitar jam 11.00 WIB, tapi secara perlahan-lahan," kata salah satu warga, Iwan.

Sementara itu kondisi berbeda terjadi di kawasan Ngadirenggo Kecamatan Pogalan, sejumlah lokasi hingga kini masih tergenang air dengan ketinggian lebih dari 50 sentimeter hingga satu meter.

Hal tersebut terjadi karena menunggu proses pembuangan di pintu air Dawung kecamatan Pogalan, yang diperkirakan membutuhkan waktu hingga lebih dari empat jam.

"Karena Ngadirengo dan pogalan ini termasuk daerah hilir jadi air itu ngmpulnya disana yang kemudian di buang melalui DAM Dawung, selama debit air itu masih diatas rata-rata maka air ini akan mutar di kawasan Ngadirenggo," kata Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto.

Ia memperkirakan, genangan banjir di kawasan Ngadirenggo akan habis dan kembali normal antara pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.

Sementara itu dari data yang dihimpun badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupten Trenggalek, jumlah wilayah yang tergenang banjir meluas menjadi delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Trenggalek, Pogalan dan Kecamatan Karangan.

"Delapan desa dan kelurahan itu diantaranya, Tamanan, Ngares, Kelutan, Ngadirenggo, Pogalan, bendorejo, Salamrejo dan Sumberingin," kata Joko Rusianto.

Sedangkan jumlah kerugian yang ditimbukan akibat meluapnya sungai Ngasinan ini , BPBD Trenggalek masih belum bisa memperkirakan, karena masih menunggu laporan dari tingkat desa dan kecamatan.

"Kemungkinan besok sudah bisa kami perkirakan berapa jumlahnya, tapi yang jelas selama pemantuan yang kami lakukan tidak ada kerusakan insfrastruktur yang parah maupun korban jiwa, hanya saja tadi ada sebuah rumah di Kecamatan Pogalan yang nyaris roboh."ujar Joko.

BPBD TRENGGALEK KEKURANGAN STOK BANTUAN


Trenggalek, 22/2 (ADSFM) - Kepala badan Penggulangan Bendana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek Jawa Timur mengaku stok bantuan di makanan dan sembako di kantornya saat ini telah menipis dan hampir dipastikan tidak memcukupi untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir.

"Pagi tadi bantuan yan tersedia berupa makanan kaleng siap saji sudah langsung bagikan kepada warga termasuk sembako juga kami bagikan, sehingga saat ini sisanya tinggal sedikit," kata kepala BPBD Kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto, Rabu.

Ia menambakan, minimnya stok bantuan tersebut karena dari 500 paket sembako bantuan BPBD Provinsi Jatim sebagian diantaranya telah dibagikan kepada korban angin kencang sebulan yang lalu.

Meski demikian Joko memastikan para korban banjir yang saat ini belum bisa memasak tidak akan kelaparan, pasalnya sejumlah instansi lain yakni dinas tenaga kerja transmigrasi dan sosial serta PMI cabang Trenggalek telah membuat dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan para korban banjir.

"Ada tiga lokasi yang dapur umum yang telah didirikan, yaitu di PMI Trenggalek, disnakertransos dan di desa Salamrejo," kata Joko merinci.

Selain itu pihaknya juga telah meminta bantuan ke BPBD Provinsi Jawa Timur untuk mengirimkan bantuan makanan siap saji.

"Pak bupati tadi telepon sendiri ke BPBD Provisi, dari 3000 paket yang diminta mereka hanya bisa memenuhi 1500 paket, tapi itu Insyallllah sudah cukup," ujarnya.

Disisi lain Joko mengaku sejumlah korban banjir saat ini kekurangan air bersih, karena air sumur yang biasa dipakai untuk MCK tercemar oleh air banjir.

Wilayah yang kekurangan air bersih diantaranya di Lingkungan Kranding, Keluraan Kelutan bagian barat serta kalurahan Tamanan yang berada di bataran sungai.

"Untuk mengatasinya kami tadi sudah koordinasi dengan PDAM untuk memberian bantuan air bersih, informasinya ada delapan armada yang dioperasikan untuk disribusi air bersih," kata mantan kepala dinas perindustrian ini.

Sementara itu dari pantauan BPBD Trenggalek, kondisi banjir terjadi di Lingkungan Kranding Kelurahan Tamanan, dan Kelurahan Kelutan dengan ketinggian air lebih dari satu meter.

BANJIR RENDAM RATUSAN RUMAH DI TRENGGALEK


Trenggalek, 22/2 (ADSFM) - Ratusan rumah di Kecamatan Trenggalek dan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terendam banjir hingga ketinggian lebih dari satu meter, akibat meluapnya sungai Ngasinan.

"Ini sebagian warga di Kelurahan kelutan mengungsikan barang-barangnya ke tempat yang lebih aman, seperti ke mushola maupun masjid, karena airnya sudah masuk kedalam rumah " kata Sala satu warga, Imam, Rabu.

Menurutnya air meluap ke perkampungan warga sekitar pukul 2.45 WIB, setelah dua buah tanggul di sungai Ngasinan jebol karena tidak mampu menampung tingginya curah hujan yang terjadi lebih dari lima jam.

"Curah hujan semalam memang cukup tinggi dibanding hari-hari sebelumnya, mulai jam sembilan malan sampai jam tiga pagi hujannya tidak berhenti,"katanya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto mengatakan banjir kali ini merandam empat desa yakni Kelurahan Tamanan, Ngares serta kelutan Kecamatan Trenggalek dan Desa Ngadirenggo di Kecamatan Pogalan.

Lanjut dia seluruh wilayah yang terendam banjir tersebut berada di bantaran sungai Ngasinan yang rutin menjadi langganan banjir.

"Saat ini kami masih melakukan pemantauan dilapangan, tapi kondisinya tidak terlalu parah, karena air ini datangnya landai. Sedangkan untuk yang di Ngares sudah surut," kata mantan direktur PDAM Trenggalek ini.

Dari data sementara yang diterima BPBD Trenggalek, luapan air sungai tersebut tidak sampai menyebabkan korban jiwa ada korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur parah.

Namun Prapto mengingatkan agar warga terus melakukan kewaspadaan, terutama bajir kiriman dari kawasan pegunungan , mengingat curah hujan di kawasan pegunugan Kecamatan Pule hingga pagi ini mamsih cukup tinggi.

"Khawatirnya kalau hujan di Pule ini tidak segara reda akan memperparah banjir yang terjadi. Namun tadi kami sempat dapat informasi juga, untuk Kecamatan Bendungan dan Tugu hujannya sudah reda," jelasnya.

Sementara itu, kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, untuk menangani korban banjir saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan dinas terkait.

"Kalau nanti memang memerlukan pendirian dapur umum maka akan segera kami lakukan,"katanya.

Selasa, 21 Februari 2012

PENDERITA HIV/AIDS TERUS MENINGAT, DINKES TRENGGALEK TINGKATKAN PENCEGAHAN



Trenggalek, 21/2 (ADSFM) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terus meningkatkan upaya pencegahan penyebaran penyakit "Human Immuno Deficiency Virus" (HIV) dan "Acquirea Immuno Deficiency Syndrome" (AIDS) di wilayahnya.

"Salah satu langkah yang kami ambil yakni dengan mendatangi dan melakukan pemeriksaan terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang beresiko tinggi terinveksi HIV/AIDS," kata Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Suparman, Selasa.

Beberapa kelompok masyarakat yang pantau oleh dinas kesehatan diantaranya Rumah Tahanan Trenggalek serta komunitas wanita-pria (waria).

"Dulu di rutan sempat ada yang terdeteksi menjadi penderita HIV/AIDS kemudian kami langsung melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan asal penderita tersebut, sedangkan untuk pemeriksaan terakhir belum lama ini hasilnya nihil," katanya.

Lebih lanjut Suparman menjelaskan, upaya pencegahan dengan cara jemput bola tersebut dinilai lebih efektif untuk melakukan pendeteksian dini terhadap perkembangan penyakit mematikan itu.

Peningkatan upaya pencegahan tersebut tidak lepas dari perkembangan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Trenggalek yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan selama dua bulan terakhir, antara bulan Januari-Pebruari 2012 terdapat enam penderita baru.

"Jadi kalau dilihat dari perkembangan tahun 2012 kali ini memang cukup cepat, sehingga kami memprediksi tahun ini pertambahan penderita akan lebih tinggi di banding tahun lalu," jelasnya.

Dari catatan Dinas Kesehatan Trenggalek mulai tahun 2004 ditemukan lebih dari seratus orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dari jumlah itu 98 orang diantaranya hingga kini masih mampu bertanaan hidup.

Suparman menambahkan, sebagian kasus HIV/AIDS di Trenggalek mayoritas ditemukan saat penderita sudah mengalami sakit parah dan telah menginfeksi orang lain.

Ia mencontohkan seperti kasus yang ditemukan dua minggu yang lalu, saat itu penderita mengalami sakit dibawa ke puskesmas, karena ada beberapa tanda-tanda terinfeksi HIV/AIDS, petugas kesehatan meminta agar pasien diperiksakan ke klinik VCT Tulungagung.

"Dari hasil pemeriksaan VCT tersebut menunjukkan bahwa penderita positif terinfeksi AIDS, kemudian kami dalami ternyata yang bersangkutan pernah pergi keluar jawa dan melakukan seks bebas," kata pria yang akrab disapa Parman ini.

Untuk menekan penyebaran HIV/AIDS Suparman mengimbau agar masyarakat Trenggalek tidak melakukan hubungan seks yang menyimpang dengan bergonta-ganti pasangan.

Selain itu ia juga berharap kepada para TKI serta tenaga kerja urban yang biasa bekerja di luar kota maupun luar pulau untuk proaktif memeriksakan diri ke klinik VCT Tukungagung.

"Karena TKI dan tenaga kerja urban ini adalah salah satu orang yang paling rawan terinfeksi AIDS," pungkas Parman.

Senin, 20 Februari 2012

20 ANGGOTA POLRES TRENGGALEK JALANI TES URINE


Trenggalek, 20/2 (ADSFM) - Sedikitnya 20 anggota polisi dari Polres Trenggalek, Jawa Timur menjalani tes urine untuk memastikan ada tidaknya yang menjadi pemakai narkotika.

Kasubag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh mengatakan, pengambilan sampel urine tersebut sebagai bukti keseriusan Polres Trenggalek membersihkan anggotanya dari pengaruh narkotik dan obat-obatan terlarang (Narkoba).

"Anggota yang menjalai tes urine diambil secara acak di seluruh kesatuan, mulai Narkoba, Lalulintas, shabara, Reskrim, Intel maupun dari polsek-polsek jajaran," katanya.

Siti menjelaskan, pemanggilan yang bersangkutan dilakukan secara mendadak dan tidak diberitahukan sebelumnya. Hal itu untuk menjamin kualitas pemeriksaan, sehingga hasil yang didapatkan bisa menggambarkan kondisi riil kepolisian Trengggalek dari pengaruh narkoba.

Lebih lanjut AKp Siti Munawaroh menjelaskan, apabila ada anggota polisi yang terdeteksi menggunakan narkoba maka pihaknya tidak segan-segan untuk menjatuhkan sangsi yang setimpal.

"Karena polisi ini adalah penegak hukum yang secara jelas mengetahui aturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga apabila ada yang melanggar otomatis sangsi yang dijatuhkan jUga akan lebih berat," kata polwan dengan pangkat tiga balok dipundak ini.

Sementara itu dokter yang memimpin pemeriksaan tersebut, Lilik Rahayu menjamin tes yang dilakukan hari ini tanpa ada rekayasa, karena melalui prosedur dan pengawasan yang ketat.

"Pada saat pengambilan urine pun juga diawasi oleh provost, jadi petugas tahu proses pengambilan kencingnya. Kemudian dimasukkan kedalam botol dan diberi nomor," katanya meyakinkan.

Selanjutnya seluruh sampel urine yang telah diambil tersebut langsung dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan menggunakan tester amphetamine oleh tim dokter Polres Trenggalek.

Lilik menambahkan dari 20 sampel air kencing yang telah diperiksa, tidak ada satupun yang terdeteksi mengandung obat-obatan terlarang atau narkotika.

"Untuk hasilnya semua negatif, hal ini membuktikan bahwa untuk saat ini anggota Polres Trenggalek saat ini bebas dari pengaruh obat-obatan terlarang," kata Lilik.

Sedangkan Kasubag Humas Polres Trenggalek menambahkan, ke depan pihaknya akan terus melakukan tes serupa agar anggota polisi di wilayahnya benar-benar bebas dari pengaruh narkoba.

"pemeriksaan akan kami lakukan secara periodik dengan waktu yang kami rahasiakan," ucap Siti Munawaroh.

Selasa, 14 Februari 2012

RUMAH WAKIL BUPATI TRENGGALEK DISATRONI MALING, Rp 104 JUTA RAIB

Trenggalek, 14/2 (ADSFM) - Rumah pribadi Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Kholiq di Desa Sukorame Kecamatan Gandusari disatroni maling, Selasa dini hari.

"Kejadiannya diperkirakan sekitar pukul 2.30 WIB, sedangkan barang-barang yang berhasil dibawa kabur pencuri diantaranya uang tunai Rp 104.5juta, kemudiaan perhiasan emas 50 gram dan tiga buah HP," kata Kasubag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Selasa.

Menurutnya, sejumlah barang berharga yang berhasil dibawa kabur pencuri tersebut diambil dari dalam almari kamar pribadi istri wakil bupati. Dengan rincian perhiasan emas Rp 100juta diambil dari dalam kamar dan sisanya Rp 4.5 juta diambil dari ruang keluarga.

Siti Munawaroh menjelaskan, peristiwa yang menimpa orang nomor dua di Trenggalek itu pertama kali diketahui oleh korban sendiri yang kebetulan sedang menonton televisi, namun saat itu ia mengira suara "klotek-klotek" yang berasal dari dalam kamar tersebut adalah anaknya.

Sementara itu dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu pagar samping yang kebetulan tidak dikunci dan keluar rumah dengan melompati pagar sebelah timur.

"Dari keterangan sementara yang kami peroleh, pelaku pencurian tersebut diperkirakan berjumlah satu orang," kata perwira pertama ini.

Sedangkan untuk mengungkapan kasus itu saat ini unit reskrim Polres Trenggalek masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi mata yang saat itu berada di lokasi kejadian.
Disisi lain salah satu saksi mata bercerita, pada saat kejadian, beberapa penjaga rumah juga masih dalam kondisi terjaga dengan tidur-tiduran di gazebo depan.

"Tahu-tahu pelaku sudah kabur keluar melalui pagar ini, saat itu salah satu teman langsung mencoba meengejar, namun tepat di bawah pagar ini malah terkena pot bunga," katanya.

Merasa rumah majikannya kebobolan maling, sejumlah penjaga rumah langsung melakukan penyisiran disekitar lokasi kejadian untuk memburu pelaku, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.

Kasus pencurian dengan pemberatan sehari sebelumnya juga menimpa, Yuli, adik kandung wakil ketua DPR-RI Priyo Budi Santoso di Desa Rejowinangun Kecamatan Trenggalek.

Namun dari rumah yang sekaligus salon tersebut, pencuri berhasil membawa kabur dua buah telepon genggam, perhiasan emas 20 gram dan sejumlah surat berharga.

Senin, 13 Februari 2012

BANTUAN PENDINGIN IKAN TAK DIMINATI NELAYAN TRENGGALEK


Trenggalek, 13/02 (ADSFM) - Nelayan di perairan Prigi Trenggalek, Jawa timur enggan menggunakan "Cool Box" atau alat pengawet ikan bantuan pemerintah setempat.

"Padahal alat itu kami berikan secara gratis kepada nelayan dan tinggal mengisinya dengan es, namun ternyata tidak ada yang mau, itu sisanya sekarang masih menumpuk di balai benih ikan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Prikanan Kabupaten Trenggalek, Syuhadak Abdullah.

Menurut Syuhadak Keengganan nelayan tersebut dipicu oleh modal awal yang harus dikeluarkan sebelum melaut untuk membeli es.Padahal uang yang dikeluarkan untuk membeeli es itu tidak banyak dibanding dengan hasil yang didapat.

"Mereka (nelayan) bilang, belum melaut kok sudah harus mengeluarkan duit, iya kalau dapat ikan, tapi kalau tidak. Inilah yang membuat kami sulit," katanya.

Apabila nelayan mau menggunakan alat pengawet ikan tersebut hasil tangkapan nelayan akan lebih berkualitas dan tahan lama, selain itu harga jual ikannya juga lebih tinggi.

"Harganya sangat jauh berbeda, perkilogram itu bisa Rp2000 sampai Rp4000, bedanya saja, coba banyangkan apabila para nelayan ini mau menggunakan, keuntungan yang didapat pasti akan lebih banyak," jelasnya.

Syuhadak menambahkan, dampak dari minimnya peminat "cool box" tersebut pernah dirasakan nelayan pada musim panen ikan tiga bulan yang lalu, yang mana ratusan ton ikaan tidak laku dijual karena dalam kondisi membusuk.

Saat itu stok ikan di Pelabuhaan Nusantara Prigi sedang melimpah, sedangkan jumlah pembeli yang datang masih sedikit, sehingga ratusan ton ikan tidak terserap oleh pasar.

"Kalau sudah seperti itu yang untung pabrik tepung ikan, karena mereka bisa mempermainkan harga, dibeli dengan harga murah pun nelayan akan mau, daripada dibuang," tutur Syuhadak Abdullah.

Lebih lanjut Syuhadak menjelaskan, karakter nelayan di perairan Trenggalek lebih meemilih menggunakan keranjang biasa sebgai alat penampungan ikan, meski setiap hari harus kembali ke pelabuhan untuk mendaraatkan ikan.

"Tipe nelayan disini adalah sayang istri, jadi setiap hari pulang. Berbeda dengan nelayan di daerah lain yang sudah menggunakan cool box, mereka bisa berhari-hari ditengah laut dan baru pulang ketika kalau hasilnya sudah maksimal," katanya.

Ia berharap nelayan di perairan prigi mau memanfaatkan sisa alat pengawet ikan yang saat ini masih tersimpan di balai benih ikan.

Sementara itu data di Dinas Perikanan dan Kelutan Kabupaten Trenggalek, hasil produksi nelayan setempat pertahun rata-rata mencapai 23.000 ton.

SUTIKNO GUGAT GUBERNUR JATIM

Trenggalek, 13/2 (ADSFM) - Kuasa hukum Sutikno, anggota DPRD Trenggalek, Jawa Timur yang diberhentikan secara tidak hormat menyesalkan sikap DPRD setempat dan pemerintah Kabupaten yang melaksanakan penggantian antar waktu (PAW) sebelum ada kekuatan hukum tetap.

"Sebetulnya setelah surat keputusan gubernur tentang PAW itu turun, hari jumat lalu langsung kami sikapi dengan mengajukan gugatan ke pengadilan tata usaha negara (PTUN), meskinya pemerintah daerah dan DPRD menghargai proses hukum yang masih berjalan," kata Kuasa Hukum Sutikno, Purhadi.

Terlebih saat ini DPD PAN Trenggalek juga masih mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Negeri Trenggalek yang memenangkan Sutikno yang membatalkan surat pengajuan PAW yang dikeluarkan oleh DPD PAN setempat.

"Berarti proses hukum ini belum selesai, tiba-tiba kok ada surat dari gubernur yang pertama dan kedua kemudian disikapi untuk dilantik, ingat negara kita ini adalah negara hukum, kalau legislatif dan eksekutif tidak taat pada hukum mau jadi apa negara ini," ucapnya berapi-api.

Lebih lanjut, Purhadi menilai PAW yang dilakukan DPRD Trenggalek terhadap Sutikno sebagai wujud arogansi kekuasaan politis yang dengan sengaja menabrak ranah peradilan.

Proses hukum itulah yang memaksanya dia untuk mengambil sikap dengan menggugat Gubernur Jawa Timur Soekarwo karena telah mengeluarkan SK pemberhentian dengan secara tidak hormat kepada kliennya, menurutnya gubernur telah melakukan tindakan melawan hukum yang merugikan perorangan.

"Karena SK itu yang mengeluarkan gubernur, maka yang kami gugat ke PTUN adalah gubernur," katanya.

Sementara itu Sekretaris DPRD Trenggalek, Abu Mansur enggan memberikan komentar terkait upaya kuasa hukum Sutikno yang mengajukan guggatan ke PTUN.

"karena yang digugat adalah gubernur, maka kami tidak bisa memberikan komentar apa-apa, pada prinsipnya kami melangkah sudah sesuai dengan aturan yang ada yakni SK Gubernur Jawa Timur, kemudian dalam surat itu gubernur meminta agar segera dilakukan pelantikan anggota dewan yang baru," kata Abu Mansur.

Dikonfirmasi terpisah , salah satu pengurus harian DPDD PAN Trenggalek, Gatut mengaku mempersilakan pihak sutikno untuk mengajukan gugatan, karena hal tersebut adalah hak dari setiap warga negara.

"Yang jelas proses pengajuan PAW ini telah sesuai dengan AD-ART partai dan juga peerundang-undangan yang ada, orang yang masih berstatus tersangka saja bisa dipecat, masak ini yang sudah jelas-jelas bersalah dan menjadi terpidana akan dibiarkan saja," katanya.

Sebelumnya DPD PAN Trengalek mengajukan pergantian antar waktu terhadap salah satu anggotanya di DPRD setempat, Sutikno. Pengajuan PAW itu dilakukan karena yang bersangkutan pernah menjadi terpidana kasus penggelapan dana koperasi selama 10 bulan.

Proses pergantian antar waktu tersebut sempat mendapat perlawanan dari kubu Sutikno dengan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Trenggalek.

Dalam proses peradilan tersebut majelis hakim menerima gugatan dari Sutikno dan membatalkan PAW yang diajukan oleh DPD PAN, karena dianggap melanggar hak subyektif anggota partai politik.

Meski mendapat putusan demikian proses pengajuan PAW terayata tetap dilanjutkan hingga akhirnya keluar SK pemberhentian dari gubernur pada tanggal 11 Januari 2012 yang kemudian direvisi tanggal 27 Januari.

ANGGOTA DPRD TRENGGALEK DIBERHENTIKAN SECARA TIDAK HORMAT


Trenggalek, 13/2 (ADSFM) - Anggota DPRD Trenggalek, Jawa Timur, Sutikno yang pernah menjadi terpidana kasus penggelapan dana koperasi resmi diberhentikan secara tidak hormat dari keanggotaanya di lembaga legislatif.

"Proses penggantian antar waktu (PAW) terhadap pak Tik (Sutikno) sudah kami lakukan, sedangkan posisinya digantikan oleh Satya Kurniawan," kata Sekretaris DPRD Trenggalek, Abu Mansur.

Abu mengatakan, proses pelaksanaan PAW tersebut dilaksanakan mulai pukul 9.45 WIB dengan dipimpin langsung oleh ketua DPRD Trenggalek, Saniman Akbar Abbas, disaksikan oleh Wakil Bupati Trenggalek, Kholiq serta sejumlah pejabat pemerintah dan anggota DPRD lainnya.

Keputusan untuk mengganti Sutikno tersebut didasarkan pada surat keputusan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo tertanggal 11 Januari 2012 yang kemudian direvisi tanggal 27 januari 2012.

Dalam surat yang pertama disebutkan Sutikno diberhentikan tidak dengan hormat terhitung sejak putusan MA tanggal 16 April 2007. Kemudian gubernur merevisi SK tersebut dengan menghilangkan kata sejak putusan MA, sedangkan untuk pemberhentian tidak dengan hormat tetap dicantumkan.

"Sebetulnya dengan keluarnya SK revisi tersebut secara otomatis tugas Sutikno sebagai anggota dewan telah berakhir, namun secara kelembagaan kemudian kami masih mengririmkan surat lain kepada yang bersangkutan untuk tidak lagi menjalankan tugas di DPRD Trenggalek," kata Abu Mansur menjelaskan.

Sementara itu pengurus DPD PAN Trenggalek menyambut baik atas proses PAW tersebut, karena hal itu dinilai sudah menjadi mekanisme partai dan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang ada.

"Justru kami akan salah apabila tidak mengganti yang bersangkutan, karena sesuai dengan AD-ART partai, seseorang yang sudah mejadi terpidana ini memang harus diberhentikan," kata Pengurus harian DPD PAN Trenggalek, Gatut.

Ia menambahkan, pengajuan PAW Sutikno ini juga telah mendapatkan restu dari DPW PAN Jawa Timur dan dewan pengurus pusat (DPP).

Pemecatan anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini bermula dari kasus pengggelapan dana koperasi Tani Sejati di Desa Pule Kecamatan Pule tahun 2000.

Saat itu Puskud Jatim mencairan dana tata niaga cengkih sebesar Rp 976 juta. Dana tersebut dialih kelola atau untuk modal usaha bagi KUD, yang kemudian Oleh Sutikno cs korupsi Rp 24 juta untuk kepentingan pribadi.

Dari kasus itu Pengadilan Negeri Trenggalek menghukum Sutikno dengan pidana penjara selama 10 bulan. Tidak terima dengan keputusan tersebut, kemudian yang bersangkutan mengajukan upaya hukum hingga PK ke Mahkamah Agung.

Namun seluruh upaya tersebut gagal dan akhirnya pada bulan Juni 2010 Kejaksaan Negeri Trenggalek mengeksekusi Sutikno dan dijebloskan ke penjara untuk menjalani sisa masa hukuman.

KASUS DEMAM BERDARAH DI TRENGGALEK MULAI MENINGKAT



Trenggalek, 13/2 (ADSFM) - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek, Jawa timur mulai mengalami penigkatan tajam selama dua bulan terakhir ( Januari-Pebruari).

"Berdasarkan laporan yang masuk jumlah yang masuk ke dinas kesehatan sampai saat ini sebanyak 31 kasus, rinciannya, 30 kasus terjadi pada bulan Januari dan satu kasus pada minggu pertama bulan Pebruari," Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Suparman, Senin.

Jumlah tersebut menurut Parman meningkat tiga kali lipat dibanding pada bulan Desembar tahun 2011 yang lalu, yakni kurang dari 10 kasus.

Penyakit yang dalam bahasa medis disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) itu sebagian besar menyerang warga di Desa Karangan Kecamatan Karangan, namun tidak smpai menyebabkan korban meninggal dunia.

"Untuk kasus di Karangan ini kami telah melakukan tindakan penanganan berupa pengasapan atau fogging, tujuannya agar nyamuk-nyamuk dewasa mati," katanya.

Menurutnya, untuk memutuskan perlu tidaknya pengananan berupa pengasapan, petugas dinas kesehatan berpatokan pada standar pengendalian DBD yang telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan.

"Syaratnya, harus ada korban yang meninggal dunia atau menyerang lebih dari dua orang dalam lingkup satu RT, tapi perlu diingat cara ini (fogging) tidak bisa membunuh jentik nyamuknya," jelasnya.

Sementara itu Suparman meramalkan, kasus demam berdarah masih akan terus terjadi selama dua bulan kedepan, mengingat saat ini berada pada masih musim penghujan.

Ia mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap serangan DBD meskipun curah hujan di Trenggalek saat ini mulai berkurang, hal itu dilakukan karena jentik nyamuk aides aigepty biasanya akan mudah menetas pada saat intensitas hujan mulai berkurang.

"Jadi yang berbahaya itu justru saat-saat seperti ini, satu hari hujan dua hari cerah atau sebaliknya, hal inilah dipakai berkembangbiakan nyamuk pembawa DBD tersebut," ucapnya.
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India