KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Jumat, 19 November 2010

CPNS TRENGGALEK 2010

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
TIM PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
JALUR UMUM FORMASI TAHUN 2010

Sekretariat : JL. Brigjend Soetran No. 11 Telp. (0355) 797184
TRENGGALEK

PENGUMUMAN

Nomor : 810/ 03 /CPNS/2010

TENTANG
PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ( CPNS )
KABUPATEN TRENGGALEK DARI PELAMAR UMUM FORMASI TAHUN 2010


Berdasarkan Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tanggal 29 Oktober 2010 Nomor : B/2954/M.PAN-RB/10/2010 perihal Persetujuan Rincian Formasi CPNS Daerah Tahun 2010 dan Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 810/226/406.073/2010 tanggal 18 Nopember 2010 tentang Penetapan Formasi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) Kabupaten Trenggalek dari Pelamar Umum Formasi Tahun 2010 serta Surat Gubernur Jawa Timur tanggal 9 Nopember 2010 Nomor : 810/11133/212/2010 perihal Jadwal Pengadaan CPNSD Tahun 2010.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan menyelenggarakan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) sejumlah 310 (tiga ratus sepuluh) orang, yang terdiri dari :
1. Tenaga Kependidikan (Guru) sebanyak : 91 orang
2. Tenaga Kesehatan sebanyak : 81 orang
3. Tenaga Teknis sebanyak : 138 orang

dengan rincian formasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Pengumuman ini.

Persyaratan lebih lengkap download disini : CPNS TRENGGALEK 2010
make a gif
Make a gif

Selasa, 09 November 2010

Dua Minggu Pasokan Air PDAM Di Sumurup Mampet


Reporter : Dhimas Saputra

Trenggalek (adsfm) - Ratusan warga Desa Sumurup Kecamatan Bendungan , Trenggalek mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Pasalnya air PDAM yang selama ini menjadi andalan warga, mampet sejak dua minggu yang lalu.

"ini sudah 14 hari ,kita sudah berkali kali laporan ke PDAM tapi sampai sekarang masih mampet" kata Gasum,Salah satu warga. Selasa (09/11)

Akibatnya , untuk bisa memenuhi kebutuhan MCK dan air minum, warga harus rela mengantri disalah satu sumur milik salah satu warga.

"Ngantrinya jam tujuh pagi sama jam empat sore, itupun dipikul mas , karena sumurnya diatas situ " imbuh Gasum.

Lebih lanjut , pedagang nasi gegog ini mengatakan, sumur tersebut adalah satu satunya yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

"Satu lingkungan sini ambil airnya ya cuma disitu" tambahnya.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan air di warungnya, Gasum harus menampung air hujan.

"Yang dari sumur dipakai minum, masak dan mandi, tapi untuk nyuci piring pakai air hujan" paparnya.

Apabila sampai akhir bulan nanti air PDAM tetap tidak mengalir , warga mengancam akan menolak membayar rekening PDAM."Kita ini mbayar lo, kok pelayananya kayak gini" keluh Gasum.

Sementara itu , Musimin , warga lainya mengaku semakin kesal dengan pelayanan PDAM Trenggalek , Pasalnya meskipun perusahaan daerah tersebut mengambil air dari wilayah Kecamatan Bendungan, namun PDAM lebih mengutamakan warga Kecamatan kota. Hal tersebut dibuktikan dengan tetap mengalirnya pasokan air ke wilayah kota.

"Ngambil airnya dari sini,tapi kenapa justru kota yang diutamakan" kata Musimin.

Dikonfirmasi terpisah , direktur PDAM Trenggalek , Suprapto melalui juru bicara Pemkab Trenggalek , Yoso Mihardi mengatakan , tersendatnya pasokan air tersebut disebabkan kerusakan pipa di wilayah kecamatan Bendungan.

"Mampetnya itu karena ada pipa PDAM putus terkena longsor" kata Yoso Mihardi.

Ia menambahkan ,saat ini PDAM Trenggalek masih melakukan perbaikan dengan melakukan penyambungan pipa diwilayah kemantren Bendungan. Diperkirakan dua hari kedepan pasokan air akan normal kembali.

"Intinya kita nggak tinggal diam, karena saat ini masih dilakukan perbaikan ,tapi insya allah besok atau lusa sudah normal" pungkas Yoso. (dim)

Tak Disediakan Tempat Mengungsi, warga Sumurup Mengeluh


Reporter : Dhimas Saputra

Trenggalek (adsfm) - Puluhan warga Desa Sumurup Kecamatan Bendungan yang terancam longsor menuding pemerintah tidak serius memperhatikan nasib mereka.

Pasalnya,meskipun sudah mengeluarkan instruksi untuk mengungsi , namun sampi saat ini pemerintah desa maupun kabupate tidak menyediakan lokasi pengungsianya.

"kalau instruksi untuk mengungsi memang sudah ada , tapi yang paling penting , dimana temnpat kita untuk mengungsi, kan sampai saat ini belum jelas" kata Shahadat,salah satu warga.

Menurutnya , ketika pemerintah mengeluarkan himbauan agar masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman , seharusnya dibarengi dengan penyediaan lokasi pengungsian.

"Kalau yang punya sanak saudara dekat sini sih enak mas, tapi tapi kalau yang nggak punya, gimana coba" tutur Shahadat.

Pria yang juga teknisi elekektronik ini mengaku , kondisi perumahan di desanya saat ini kian mengkhawatirkan, karena retakan tanah semakin melebar. Bahkan tebing yang berada di bantaran sungai dibelakang rumahnya banyak yang longsor.

" Ini coba sampena lihat sendiri, didalam rumah aja sudah retak retak seperti ini , apalagi dibelakang rumah itu , malah sudah mulai longsor" imbuhnya.

Untuk mengantisipasi longsor yang lebih parah ,saat ini warga setempat mulai mengamankan barang barang berharga ke lokasi yang dinilai lebih aman. sementara itu warga yang berada pada daerah paling rawan ,memilih meninggalkan rumah pada saat turun hujan.

"Barang barang berharga sudah kita titipkan ke tetangga, nah , kalau warga sini ngungsinya pada saat hujan turun" kata Pria 35 tahun ini.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, kabag HUmas Pemkab Trenggalek , Yoso Mihardi membantah jika pemerintah dikatakan tidak memperhatikan nasib warganya , karena beberapa waktu yang lalu Bupati Trenggalek telah mendelegasikan ke kepala Desa Sumurup untuk berkoordinasi dengan warga setempat terkait lokasi pengungsian.

"Pak Bupati kemarin sudah menyuruh Kepala Desa untuk mengatasi masalah itu" Kata Yoso Mihardi.

Lebih lanjut , yoso menjelaskan, selain telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat .Pemkab Trenggalek juga telah mengirimkan bantuan berupa peratalan dapur.

Sedangkan terkait kondisi tanah di Desa Sumurup yang terus mengalami pergerakan , Bupati Trenggalek telah memerintahkan kepala Dinas Pertambangan dan energi untuk melakukan penelitian ,masih layak atau tidaknya lokasi itu dijadikan tempat hunian.

"Yang jelas dinas terkait akan segera melakukan penelitian mitigasi di desa sumurup ,hal iniuntuk mengatahui apakah lokasi itumasih layak huni atayu tidak" kata Yoso Mihardi.

Apabila dari penelitian itu menyatakan lokasi tersebut tidak layak hini , maka Pemkab Trenggalek akan melakukan relokasi warga ketempat yang lebih aman.

"Kalau memang tidak layak huni , ya harus direlokasi" imbuhnya.

Seperti diketahui ,puluhan rumah di desa Sumurup Kecamatan Bendungan, Trenggalek saat ini terancam longsor. Pasalnya disejumlah lokasi ditemukan retakan tanah antara 5 cm hingga 20 cm. Beberapa Kantor instansi pemerintah seperti Puskesmas dan Kantor kepala desa setempat kini sudah dikosongkan.

Selain itu beberapa waktu yang lalu longsoran tanah juga mulai terjadi dan menimpa beberapa kios pasar desa.(dim)

Senin, 01 November 2010

Polisi Bongkar Makam Korban Pembunuhan



Reporter : Dhimas Saputra

Trenggalek (adsfm) - Kepolisan Resor Trenggalek membongkar makam Wonem di Desa Ngerndani Kecamatan Dongko,Trenggalek karena diduga menjadi korban pembunuhan.

Kasubag HUmas Polres Trenggalek , Iptu Siti Munawaroh mengatakan , pembongkaran makam tersebut dilakukan , karena dari hasil penyelidikan, polisi menemukan beberapa kejanggalan.

"korban ini kan sebelumnya ditemukan di area kuburan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, karena orang desa, akhirnya langsung dimakamkan" katanya.

Namun setelah dimakamkan , beberapa anggota keluarganya merasa curiga dengan kematian Wonem. Akhirnya Minggu kemarin , keluarga korban resmi melapor ke kepolisian.

"Dari laporan itu kemudian kami selidiki, dan hari ini kita puruskan untuk membongkar makamnya" kata Iptu Siti Munawaroh.

Pembongkaran makam Wonem dilakukan pukul 10.00 WIB oleh tim identifikasi polres Trenggalek bersama beberapa dokter spesialis RSUD dr Soedomo Trenggalek.

"kita mulai bongkar jam 10 selesai jam 12" Ucap perwira pertama ini.

Dari pemeriksaan sementara , ditemukan beberapa luka lebam di tubuh korban yang diduga akibat pukulan benda tumpul.

"Untuk sementara kita temukan luka lebam di bagian tengkuk, kemungkinan akibat dipukul"imbuh Siti.

Untuk memaksimalkan pemeriksaan , akhirnya mayat korban dibawa ke rumah sakit dr Soedomo Trenggalek.

Disisi lain Iptu Siti Munawaroh mengatakan , dugaan sementara korban meninggal akibat dibunuh, Sedangkan pelakunya diperkirakan orang dekat korban.

"kemungkinan besar pelakunya memiliki hubungan darah dengan korban" pungkasnya.(dim)

Ratusan Rumah Di Desa Dawuhan Terancam Longsor


Reporter : Dhimas Saputra

Trenggalek (adsfm) - Ratusan Rumah di dusun Cari Desa Dawuhan Kecamatan/Kabupaten Trenggalek , Jawa Timur terancam longsor . Pasalnya saat ini tanahnya mengalai retak.

"Tadi teman teman sempat surve ternyata retaknya itu mulai dari sini (perkampungan-red) sampai diatas bukit sana" kata Jaidun W, Kepala Desa Dawuhan kepada adsfm.Senin (01/11)

Jaidun menambahakan, tanah yang retak tersebut melingkar mengililingi kampung seluas lima hektare. " ini luas mas, kira kira ya empat RT atau kurang lebih lima hektare" imbuhnya.

Rekahan tanah paling parah berada sekitar 100 meter diatas bukit yang berada di belakang perkampungan warga yakni lebarnya mencampai 50 cm sampai dengan satu meter."kalau disini sekitar 3 cm smpai 5 cm , tapi kalau diatas itu ada yang sampai satu meter.

Menurutnya , struktur tanah di kampungnya memang rawan longsor , mengingat kondisinya berada di lereng perbukitan yang curam dan gundul. Sehingga saat terjadi hujan warga sekitar selalu was was.

"Kemarin malam kan longsor didepan rumahnya pak muhdiono ini, nah, tadi pagi ternyata muncul retak disana sini" paparnya

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa , saat ini pemerintah desa setempat mengungsikan 4 KK yang berada di daerah paling rawan ke rumah tetanggga yang dinilai lebih aman.

Empat KK tersebut diantaranya ,Muhdiono,Gunaji, Abdul Mutholib dan Kaderi. "untuk pak Muhdiono rumahnya kita bongkar karena halamanya sudah habis kena longsor daripada nanti amblas" kata Jaidun.

Sedangkan tiga tetangga Muhdiono hanya di minta meninggalkan rumah saat malam hari dan ketika hujan turun.

Muhdiono berharap pemerintah kabupaten turut serta memikirkan nasibnya , karena rumah yang bongkar tersebut merupakan satu-satunya aset milinya. "Rumah saya ya cuma itu , tanahnya juga itu saja, jadi kalau bisa pemda mau menyediakan lahan untuk relokasi" ucap pedagang sayur ini.

"Kabupaten (pemerintah kabupaten) sudah ngasih bantuan, tapi selimut sama alat alat dapur" pungkasnya. (dim)
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog ADS FM
klik Tombol Play

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India